Kamis, 20 Mei 2010

Ratusan Pengecer Solar Berencana Datangi DPRD

SAMPIT,PPOST
Para pengecer solar di SBPU berencana mendatangi gedung DPRD  Kotim. Hal ini karena  Pemkab Kotim dinilai tidak mengakomodir aspirasi mereka. Koordinator LSM Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Kotim, Audy Valent mengatakan, pihaknya telah mendapat mandat dari 400 pengecer solar untuk memfasilitasi rencana itu.“Suratnya segera kita kirimkan ke dewan, agenda untuk menyampaikan aspirasi para pengecer di Kotim yang jumlahnya berkisar 400 orang,” tandas Audy.
Diakuinya tidak semua pengecer akan datang ke DPRD. Mereka akan diwakili oleh beberapa orang koordinator dan pihak LSM selaku pendamping masyarakat.
Keberadaan pengecer  menurut Audy, sangat dibutuhkan oleh masyarakat pedalaman untuk pemenuhan kebutuhan solar alat transportasi air, kebutuhan listrik desa, dan kebutuhan pertanian serta perkebunan.
“Dampak sulitnya mendapatkan solar saat ini  harga solar di pedalaman    melambung tinggi, berkisar  Rp 9.000 - Rp10.000 perliter. Padahal ini solar subsidi,” katanya, Rabu (19/5).        
Sejauh ini  pengecer hanya dinilai  sebelah mata oleh sejumlah kalangan.  Sering dicap sebagai pelangsir. Padahal keberadaannya cukup membantu kelancaran distribusi solar di pedalaman.
Justru, versi pengecer, yang menjadi pelangsir ditengarai adalah angkutan tertentu yang mondar-mandir mengisi solar secara terus menerus di SPBU. Juga ada sekelompok truk yang diduga dikoordinir oleh pengusaha tertentu yang mengangkut hasil industri seperti sawit seharusnya mengambil solar harga industri.
Seharusnya,  Pemkab setempat juga meperhatikan nasib para pengecer tersebut karena rapat yang digelar Pemkab beberapa pekan lalu belum mengakomodasi kepentingan pengecer.
Ketua Komisi II DPRD Kotim, Jhon Krisli berpendapat untuk mengatasi kesulitan solar di pedalaman sebaiknya dibentuk pangkalan hingga ke desa-desa.
“Saya mengusulkan agar semua desa di Kotim harus ada pangkalan baik solar, minyak tanah, maupun bensin,” katanya.
Sejauh ini yang ada di Kotim hanya pangkalan minyak tanah. Itupun masih banyak menumpuk di kota. Sedangkan pangkalan solar, yang menjadi banyak kebutuhan transportasi baik darat dan air, distribusinya sangat terbatas di pedalaman.
Sedangkan Pengurus Kadin Kotim, M Gumarang berpendapat sebaiknya pengecer solar yang biasa membeli minyak di SPBU dilegalkan dengan membentuk sebuah koperasi. Mereka dapat mengambil minyak dari Pertamina sehingga tidak mengganggu alat transportasi darat yang membeli minyak di SPBU.ari

Banyak Jalan Rusak Karena Lelang Main Tembak

SAMPIT,PPOST
Seringnya terjadi kerusakan jalan trans Kalimantan Tengah (Kalteng) yang menghubungkan antara Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dengan Kabupaten Seruyan, disebabkan karena proses lelang main tembak.
Hal itu diungkapkan Bupati Seruyan, H. Darwan Ali saat berkunjung ke Kabupaten Kotim, Rabu (19/5).
Dikatakan kader PDIP itu, perusak kualitas pembuatan jalan trans Kalteng, mayoritas disebabkan karena adanya aksi main tembak (sogok) dalam proses lelang.
“Yang benar bukan harga terendah melainkan tawaran terendah dalam lelang proyek pembangunan jalan. Sehingga dampaknya kualitas pembangunan jalan negara menjadi rendah. Apalagi dalam mendapatkan proyek saat lelang diwarnai aksi tembak sana-sini, artinya bermain curang untuk mendapatkan proyek. Akibatnya masyarakat kita yang dirugikan tidak hanya di Kotim melainkan di Seruyan,” jelas Darwan.
Ditambahkan Darwan, ada beberapa lelang yang disanksikan, sebab banyak kualitas SDM yang tidak sesuai dalam pengerjaan proyek. Termasuk di Seruyan sendiri, dinilai masih banyak SDM yang kurang sesuai.
Karena itu Darwan berharap kepada pemerintah provinsi untuk menempatkan orang yang benar-benar menguasai medan di daerah.
“Kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Kalteng untuk lebih memperhatikan hal ini, termasuk lelang proyek jalan negara melalui dana sharing pemprov. Harusnya hilangkan persaingan tidak sehat untuk mendapatkan proyek jalan, jangan lagi bermain tidak sehat dengan melanggar aturan main sogok misalnya, main tembak tapi harus jujur dan menjalani lelang dengan profesional,” jelas Darwan.
Khususnya untuk jalan trans Kalteng Sampit-Seruyan yang masih terdapat kerusakan di sekitar kecamatan Teluk Sampit. Padahal jalan trans Kalteng itu merupakan penghubung utama Kotim-Seruyan untuk akses jalan darat. Saat terjadi kerusakan membuat akses terhambat.emi

Perlu Keikhlasan untuk Menciptakan Ketertiban

BUNTOK,PPOST
Untuk menciptakan kondisi daerah yang aman dan tertib khususnya menjelang Pemilu Kada Provinsi Kalteng Juni mendatang, diperlukan kesadaran seluruh elemen masyarakat untuk senantiasa mewujudkan sikap dan perilaku yang santun dalam berdemokrasi sesuai etika politik, agar tidak berdampak pada berbagai aspek kehidupan lainnya yang dapat menimbulkan kerawanan.
Demikian disampaikan Kepala Kepolisian daerah (Kapolda) Kalimantan Tengah Brigjen H Damianus Jackie dalam amanat tertulis yang dibacakan Wakil Bupati Barito Selatan H Irawansyah, pada Apel Gelar Pasukan di halaman kantor bupati setempat, Senin (17/5).
Disebutkan Kapolda, apel gelar pasukan merupakan representasi dari kesiapan kita, atas tanggung jawab dan kepercayaan yang diberikan oleh negara dan seluruh masyarakat Kalteng untuk menjamin keamanan, ketertiban dan kelancaran.
“Kepercayaan ini harus kita jawab dengan kesungguhan dan keikhlasan hati yang diwujudkan dengan keseriusan dalam pelaksanaan tugas pengamanan, sehingga rasa aman yang didambakan masyarakat Kalteng dapat diwujudkan,” ujarnya.
Potensi kerawanan yang timbul, lanjut Kapolda, sebagai sebuah fenomena dalam masyarakat, merupakan potensi gangguan yang harus dikelola dengan baik, agar tidak berkembang menjadi kerawanan kamtibmas yang dapat mengganggu pelaksanaan Pemilu Kada Provinsi Kalteng Tahun 2010.
Dijelaskannya, guna mewujudkan situasi yang kondusif menjelang pelaksanaan Pemilu Kada, Polda Kalteng telah menggelar Operasi Pekat Telabang 2010, dengan sasaran premanisme, kejahatan jalan, miras, judi dan Lain lain, serta telah melakukan Latihan Pra Ops Mantap Praja 2010, baik dalam menyampaikan materi maupun simulasi, sebagai wujud kesiapsiagaan dan ketanggapsegeraan, untuk memantapkan simulasi menjelang pelaksanaan Pemilu Kada Provinsi Kalteng tahun 2010 sebagai tahap inti.
Dalam kesempatan itu Damianus mengimbau dan mengajak semua pihak yang terkait, untuk turut serta berpartisipasi aktif, dalam upaya mewujudkan dan memelihara kondusifitas situasi keamanan dan ketertiban masyarakat selama pelaksanaan Pemilu.
“Kami mengimbau warga masyarakat agar dapat menggunakan hak pilihnya dalam pemilu nanti dan turut serta berpartisipasi dalam upaya mewujudkan situasi kamtibmas yang aman dan tertib.
Apel gelar pasukan dalam rangka pengamanan Pemilu Kada Provinsi Kalteng ini diikuti oleh jajaran Polres Barsel, Kodim 1012 Buntok, Satpol PP dan Dinas Perhubungan Kabupaten Barito Selatan.mg14

Puluhan Izin Tambang Dibatalkan

MUARA TEWEH,PPOST
Pemerintah Kabupaten Barito Utara membatalkan sedikitnya 43 izin kuasa pertambangan (KP) dari 95 izin KP yang diterbitkan sejak Agustus 2007 hingga Mei 2008. Pembatalan tersebut karena masih menunggu perubahan Peratuaran Daerah (Perda) Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTWP) Kalimantan Tengah.
“Pengesahan tertunda karena hasil rekomendasi tim terpadu pemerintah pusat tidak sesuai dengan kondisi luas kawasan hutan di Kalteng. Kalau RTRWP sudah disahkan, perusahaan-perusahaan itu tetap mendapat prioritas untuk kembali oprasional,” kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Barito Utara, Suriawan Prihandi di Muara Teweh belum lama ini.
Akibat kendala izin pemanfaatan kawasan hutan dari Kementerian Kehutanan ini, lanjut Suriawan, sejumlah perusahaan bidang pertambang yang meskipun telah lama mengajukan izin, terpaksa harus menghentikan kegiatan pertambangannya untuk sementara.
“Kami mengharapkan masalah perizinan dan jalan tambang ini bisa segera diatasi sehingga pemanfaatan tambang batu bara di kabupaten Barito Utara ini lebih optimal,” katanya.
Selain kendala perizinan, kendala lain perkembangan sektor pertambangan di kabupaten ini yang sangat mempengaruhi produksi adalah kendala angkutan. Pasalnya, para investor masih menggunakan transportasi sungai. Sedangkan jalur Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito dalam setahun bisa dilayari secara maksimal hanya beberapa bulan. Pasalnya, disaat musim penghujan ataupun musim kemarau kondisi sungai yang pasang surut, hampir bisa dipastikan tongkang-tongkang pengangkut batu bara tidak bisa berlayar dan melewati Jembatan Barito.
Besarnya pengaruh angkutan sungai ini terlihat pada kisaran Agustus dan September tahun lalu. Saat itu, angkutan batu bara sempat terhenti karena terjadi pendangkalan arus di DAS Barito. Akibatnya, sungai tak bisa dilayari tongkang dan kapal besar.
“Kendala alam ini yang mengakibatkan angkutan tambang batu bara yang melalui sungai Barito tidak begitu maksimal. Selain kendala alam, juga karena belum maksimalnya produksi batu bara. Sejumlah investor juga terkendala pada jalan tambang dan perizinan,” katanya.
Hasil produksi batu bara di Kabupaten barito Utara sendiri saat ini setidaknya mencapai 240.092 metrik ton (MT). Produksi batu bara ini terus menunjukkan tanda-tanda peningkatan. Tahun lalu, seluruh 14 perusahaan batu bara berhasil memproduksi 1.146.801 metrik ton. Angka itu jauh meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya 619.150 metrik ton. Peningkatan itu juga dipicu beroperasinya tiga perusahaan tambang baru.
Ratusan ton batu bara ini merupakan hasil produksi 10 investor pemegang Kuasa Pertambangan (KP) yang ada di daerah ini.*

Pelajar dan Guru Tunggu Realisasi Angkutan Sungai

MUARA TEWEH,PPOST
Sejumlah sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kelurahan Jambu, Kabupaten Barito Utara (Barut) membutuhkan sarana angkutan sungai khusus untuk anak didik dan guru."Sarana angkutan sungai berupa perahu bermesin (kelotok) sangat dibutuhkan untuk mengangkut para guru dan pelajar terutama berasal dari Muara Teweh," kata Kepala SMPN-3 Muara Teweh di Kelurahan Jambu, Irwansyah, belum lama ini.
Selama ini para pelajar dan guru yang tempat tinggalnya di Muara Teweh menggunakan jasa kelotok penyeberangan di Sungai Barito untuk menuju tempat sekolah di Kelurahan Jambu.
Meski akses menuju sejumlah sekolah di kelurahan yang hanya dipisahkan Sungai Barito dengan kota Muara Teweh dapat dijangkau dengan jalan darat namun dinilai relatif jauh, karena harus melalui ruas jalan negara yang rawan kecelakaan.
"Saya dengar informasi permintaan ini telah diusulkan instansi terkait kepada pemerintah pusat pada tahun 2010 ini," katanya.
Irwansyah mengatakan, kebutuhan sarana angkutan sungai ini memang sangat dibutuhkan, karena hampir semua anak didik dan guru dari Muara Teweh bila menuju sekolah di Kelurahan Jambu menggunakan jasa kelotok, karena jaraknya cukup dekat.
Namun biaya jasa angkutan sungai itu dinilai cukup memberatkan karena setiap bulannya para pelajar membayar Rp25.000/orang dan guru yang jumlahnya mencapai puluhan orang mengajar di empat SD dan satu SMP itu membayar Rp40 ribu/orang.
Di samping itu, sering para anak sekolah dan guru sering datang terlambat ke sekolah karena harus menunggu jemputan kelotok tersebut.
Serta yang lebih memberatkan lagi kalau ada kegiatan di Muara Teweh yang harus dihadiri pelajar dan guru sehingga membutuhkan dana untuk mencarter angkutan sungai.
"Kami harapkan usulan untuk angkutan sungai ini dikabulkan pemerintah tahun ini," katanya.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan, Telekomunikasi dan Informatika Barut, Tenggara mengakui pihaknya telah menerima permintaan para guru dan murid terkait permohonan disediakan angkutan sungai untuk anak sekolah.
Memang rencananya, kata dia, akan dimasukkan dalam APBD kabupaten. Namun, Pemkab Barut mencoba mengusulkan program itu melalui bantuan pemerintah pusat untuk tahun 2010 ini.
"Kami telah mengajukan usulan untuk bantuan tiga unit kapal kecil serta perlengkapan keselamatan sungai dan sekolah kepada pemerintah pusat," katanya.
Rencananya tiga unit angkutan sungai itu akan dimanfaatkan selain untuk anak sekolah di Kelurahan Jambu, juga di Kecamatan Montallat dan Lahei.ant

STATISTIK Pertumbuhan Ekonomi Kotim Capai 6,47 Persen

SAMPIT,PPOST
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng, pertumbuhan ekonominya pada tahun 2009 mencapai 6,47 persen. Pertumbuhan ekonomi tersebut melebihi rata-rata pertumbuhan ekonomi Kalteng.“Meningkatnya pertumbuhan ekonomi itu di tandai dengan pembangunan dari tahun ke tahun terus berjalan dengan baik,” kata Bupati Kottim, Wahyudi K Anwar, di Sampit, belum lama ini.
Menurut Wahyudi, tingkat kehidupan penduduk Kottim sudah mulai membaik dan tingkat kemiskinan sudah turun, kondisi seperti ini perlu dipertahankan dan harus lebih ditingkatkan lagi agar tarap kehidupan masyarakat lebih membaik dan mapan.
Pendapatan penduduk Kabupaten Kotim per kapita pada Tahun 2009 yang lalu mencapai Rp 17 juta per tahun. Melihat data tersebut, maka pertumbuhan ekonomi penduduk Kabupaten Kotim termaju dan tertinggi di Kalteng dibandingkan dengan kabupaten lainnya.
“Kalau ada pihak yang mengatakan, pembangunan Kabupaten Kotim jalan di tempat, saya ingin diskusikan kembali hal itu. Sebab data pertumbuhan ekonomi penduduk merupakan dasar hitungan dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan tentunya tidak sembarangan dalam melakukan penghitungan,” katanya.
Tingkat kemiskinan di Kabupaten Kotim, diakui Wahyudi, memang masih ada dan itu tidak dapat dipungkiri. Namun seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi penduduk, jumlah penduduk miskin di Kotim berangsur mulai berkurang.
Menurut Wahyudi, jumlah penduduk miskin tidak mungkin bisa hilang dari bumi Kabupaten Kotim selama pendatang baru masih terus berdatangan. Pendatang baru di Kotim ini pada umumnya adalah penduduk yang perekonomiannya belum mapan dan kedatangan mereka tujuannya adalah untuk mencari pekerjaan.
Penanganan masalah penduduk miskin seharusnya jangan sepenuhnya dibebankan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab), tapi menjadi tugas bersama. Sehingga pembangunan di Kotim ini bisa terus berjalan dengan baik dan berdampak pada kesejahteraan bersama,” ucapnya.
Wahyudi juga ingin agar masyarakat melihat pembangunan di Kotim yang telah dicapai saat ini, salah satu contohnya yakni seperti perbaikan ruas jalan Sampit - Samuda.
“Meski masih ada beberapa titik yang rusak dan belum terselesaikan, namun hal itu telah menjadi Komitmen bagi Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang dan Wakil Gubernur Ahmad Diran untuk bisa menyelesaikannya pada lima tahun yang akan datang, jika kembali menjadi Gubernur, kata Wahyudi.
Pembangunan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan ini, diharapkan dapat membawa dampak yang baik bagi masyarakat dan menjadi kemajuan daerah.ant

RANGKAIAN HARI JADI FBIM Berpotensi Menarik Wisatawan

PALANGKA RAYA,PPOST
Kegiatan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) merupakan event tahunan yang digelar di Palangka Raya, Ibu Kota Provinsi Kalteng, dalam rangka menyambut Hari Jadi Provinsi Kalteng setiap tahun. kini telah dimulai. Kini, FBIM telah dimulai dengan peserta merupakan utusan dari semua Kabupaten/Kota se-Kalteng.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalteng, Sadar Ardi mengatakan, Festival BIM pada tahun ini diadakan mulai 19-24 Mei 2010, atau bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Provinsi Kalteng jatuh pada setiap tanggal 23 Mei, dan di tahun ini merupakan Hari Jadi Kalteng ke-53.
“Pelaksanaan FBIM sudah dimulai dan segala persiapan sudah rampung. Dalam FBIM ini akan diisi dengan berbagai kegiatan olahraga tradisional yang ada di Kalteng, seperti dayung, sepak takraw, sepak sawut, karungut, manyipet, tebang kayu tradisional, tari-tarian, bagasing, besei kambe dan lainnya,” jelas Sadar Ardi di Palangka Raya, Rabu (19/5).
Dikatakan, Festival BIM ini merupakan ajang bagi Kalteng untuk menunjukkan perkembangan pariwisata saat ini, baik secara nasional maupun internasional. Festival BIM yang berlangsung selama enam hari ini merupakan agenda pariwisata utama tahunan di Kalteng untuk menarik minat wisatawan asing maupun dalam negeri. Seluruh daerah di Kalteng sebanyak 13 Kabupaten dan 1 Kota, telah mempersiapkan diri dengan baik untuk ajang tersebut.
“Walaupun masing-masing Kabupaten/Kota di Kalteng pada umumnya memiliki budaya tradisional yang sama, namun nantinya akan dinilai dari sisi keistimewaan dan kekhasan budaya yang ditonjolkan,” jelas Sadar Ardi.wdr

Pemkot Didesak Lelang Pembuatan Leges Miras

PALANGKA RAYA,PPOST
Anggota DPRD Kota Palangka Raya mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) setempat untuk melelang pembuatan leges minuman keras, baik jenis golongan A, B, maupuan minuman keras golongan C.
"Kami menginginkan lelang pembuatan leges minuman keras segera dilaksanakan, karena leges juga merupakan pemasukan yang besar dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) Palangka Raya," kata Wakil Ketua DPRD Kota Palangka Raya Srio Sako, di Palangka Raya, baru-baru ini.
Menurut Sako, berdasarkan keterangan dari pihak distributor minuman tersebut, sejak awal tahun 2009 Pemkot tidak lagi melakukan pencetakan leges, padahal para distributor sudah menyerahkan uang sebesar Rp 485 juta ke Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Palangka Raya untuk membeli leges tersebut.
Ia mengatakan, akibat tidak dilakukannya lelang dan pembuatan leges, maka Palangka Raya kehilangan pemasukan PAD yang tidak sedikit, karena hasil penjualan leges tersebut bisa mencapai Rp 3 miliar lebih.
"Kami menduga saat ini minuman keras yang dijual di pasaran itu menggunakan leges palsu, karena Pemkot sudah tidak melakukan pembuatannya leges sejak 2009, bahkan lelang pencetakannya juga masih belum dilaksanakan," ucap Sako.
Pembuatan leges itu berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku harus melalui lelang, karena anggaran untuk proyek tersebut nilainya di atas dari Rp 100 juta. Selain itu, pihaknya juga berencana akan mengkaji ulang peraturan daerah tentang pendistribusian minuman keras di Palangka Raya, Provinsi Kalteng terutama untuk yang golongan C.
"Kami sering mendengar cerita, akibat minuman golongan C yang dioplos menyebabkan pengkomsumsinya meninggal dunia, bahkan di Palangka Raya sudah memakan korban beberapa orang," ujar Sako.
Oleh karena itu, khusus untuk minuman keras golongan C tidak diperbolehkan beredar di Palangka Raya selama tidak ada distributor resmi yang terdaftar di Pemkot setempat.
Sako menjelaskan, pihaknya tidak mengetahui secara jelas siapa distibutor untuk minuman golongan C di kota itu, sedangkan saat ini untuk jenis minuman tersebut banyak sekali beredar di pasaran. Tujuan dari distributor itu adalah untuk mengendalikan jumlah minuman yang beredar di pasaran, dan sebagai penanggung jawab apabila minuman tersebut berbahaya bagi yang mengomsumsinya.
"Saat ini apabila ada orang yang meninggal akibat minuman golongan C oplosan, kami tidak tahu harus meminta pertanggungjawaban kepada siapa, karena hasil produksinya bisa berbahaya," tambah Sako.
Ia menegaskan, sistem masalah pendistribusian minuman beralkohol di Palangka Raya harus segera diperbaiki dan dilakukan perubahan, dengan tujuan kedepan tidak ada lagi pihak yang merasa dirugikan.ant

Produk Lokal Jadi Andalan Daerah.

SUKAMARA,PPOST
Melalui berbagai kegiatan event yang diikuti oleh Kabupaten Sukamara seperti kegiatan pameran Kalteng Expo 2010 diharapkan potensi yang bersumber dari kekayaan alam dan hanya dimiliki oleh daerah dapat dikenalkan ke daerah lain, sebab beberapa potensi yang merupakan produk andalan sangat diminati dan sering diburu oleh masyarakat dari daerah lain.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Pertambangan dan Energi (Disperindagkoptamben) Sukamara, Iman Wiyono mengatakan tahun ini pemerintah daerah juga mengikuti kegiatan Kalteng Expo yang mana untuk stand pameran juga sudah disediakan, sehingga nantinya bisa ditampilkan produk-produk lokal dari wilayah Sukamara sebagai produk andalan.
“Untuk stand pameran  sudah dapatkan, kita tinggal melakukan dekorasi, makanya nantinya produk yang kita pajang akan mampu menarik pengunjung, sebab berdasarkan pengalaman-pengalaman yang sudah-sudah produk asli Sukamara sangat diminati oleh pengunjung,” ujar Iman Wiyono.
Dijelaskannya pada pelaksanaan-pelaksanaan sebelumnya ada beberapa produk asli dari pengrajin Sukamara yang sangat diminati oleh pengunjung, seperti krupuk basah yang dibuat dari ikan, krupuk amplang, cobek yang terbuat dari kayu bulin (ulin) serta beberapa yang lainnya seperti ikan kering, manisan terong dan kerajianan pembuatan batu kecubung, anyaman, bahkan biasanya produk yang dipajang di pameran sampai habis diborong pembeli.
“Oleh karenanya nantinya mungkin produk yang dibawa pada saat pameran ada yang berbentuk sudah jadi atau sudah siap dikonsumsi, ada juga yang masih berbentuk bahan mentah nanti disana tinggal diolah dan dimasak seperti krupuk amplang dan lainnya,” tutur Iman Wiyono.mg

Warga Tapin Bini Deklarasikan Kawasan Hutan Adat

NANGA BULIK,PPOST
Untuk menyelamatkan dan melindungi hutan di kawasan hutan adat Dahas Bolau, tepatnya di Kelurahan Tapin Bini, Kecamatan Lamandau, masayarakat di kelurahan itu mendeklarasikan kawasan hutan adat Dahas Bolau sebagai kawasan hutan adat masyarakat Tapin Bini yang memiliki luas sekitar 2000 hektar.Ketua Badan Pekerja Harian Badan Pengelola Kawasan Hutan Adat Dahas Bolau, Uberlin Rewel, mengungkapkan hal itu dilakukan berdasarkan UUD 1945, UU Nomor 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosisten, serta berdasarkan Peraturan Gubernur Kalteng Nomor 13/2009 tentang Tanah Adat dan Hak-Hak Adat di atas Tanah di Provinsi Kalimantan Tengah.
“Mengacu paraturan itu, maka kawasan Dahas Bolau kami akui sebagai hutan adat masyarakat Tapin Bini yang selama ini terbukti mampu mengelola dan menjaga sumber daya secara berkelanjutan dan dilakukan secara turun temurun,” ungkapnya saat deklarasi di Kapar Batugu Kelurahan Tapin Bini, Selasa (18/5).
Kami juga menegaskan, bahwa usaha-usaha pelestarian dan perlindungan hutan di kawasan hutan adat Dahas Bolau yang selama ini terus kami lakukan melalui berbagai proses seperti pemetaan parsipatif dan sosialisasi, yang bertujuan agar hutan dikawasan Dahas Bolau tetap terjaga. Dan nantinya bisa menjadi basis potensi desa yang patut kita miliki dan tetap kita hargai. Tegasnya.
Uberlin juga meminta kepada pihak pemerintah daerah Kabupaten Lamandau agar proaktif memfasilitasi berbagai inisiatif perlindungan hutan oleh masyarakat adat dan dan selalu berkomunikasi dengan masyarakat dan badan pengelola kawasan hutan hutan adat yang dibentuk oleh masyarakat adat.
Di samping itu juga, pihaknya meminta agar pemerintah kabupaten lamandau agar kawasan hutan Adat Dahas bolau dimuat dalam Rencana Tata ruang kabupaten lamandau. “Sehingga nantinya kawasan hutan tersebut mempunyai kepastian hukum yang jelas” pintanya.moi

PT SMCP masih ‘Pikir-pikir’ Penuhi Opsi Pola Plasma

PULANG PISAU,PPOST
Tawaran DPRD Kabupaten Pulang Pisau dalam hearing antara pihak perusahaan besar swasta (PBS) perkebunan Sawit di Kecamatan Sebangau Kuala yang salah satunya menerapkan pola tanam plasma perkebunan rupanya membuat PT Surya Mas Cipta Perkasa (SMCP) ragu-ragu. Mereka mengaku masih pikir-pikir untuk memenuhi opsi pola tanam plasma perkebunan ini.Berbeda dengan PBS perkebunan Sawit yang beroperasi di Kecamatan Maliku, PT Menteng Kencana Mas (MKM), justru menyambut baik tawaran pola tanam plasma perkebunan sawit tersebut.
PT MKM menerima dengan tangan terbuka pola tanam plasma atau dengan kata lain lahan warga yang diberdayakan PBS dan hasilnya dibeli oleh PBS, mereka bahkan memberi porsi 20 persen lahan perkebunan dapat dialokasikan untuk plasma sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pulang Pisau H Idham Amur SH membenarkan jika hasil dengar pendapat antara pihaknya dengan dua pihak perusahaan yang ada beroperasi di wilayah Kabupaten Pulang Pisau ditemukan berbagai persoalan yang dihadapi perusahaan diantaranya, adanya keraguan dokumen kepemilikan tanah yang sampai ke perusahaan sehingga hal ini menjadi kendala pihak perusahaan untuk mengganti rugikan lahan milik warga tersebut.
Selain itu persoalan lain yang di hadapi perusahaan seputar belum adanya kesepakatan antara pihak warga pemilik lahan dengan perusahaan tentang besaran harga ganti rugi lahan.
Wilayah perbatasan Kapuas dengan Pulang Pisau juga menjadi persoalan perusahaan untuk beraktivitas menggarap lahan. Banyaknya warga saling klaim di satu lahan yang sama dan masih banyak lagi persoalan lainnya yang menghambat tentang ganti rugi lahan milik warga ini.
Ada juga pemilik lahan yang mengusulkan sistem plasma tapi minta ganti rugi lahan lagi, adanya lahan tumpang tindih kepemilikan, dan ada juga kelompok tani yang ingin menanam karet atau untuk cetak sawah ini juga bersinggungan dengan program pemerintah.
“Tumpang tindih kepemilikan lahan ini awal pemicu terlambatnya penyelesaian persoalan ganti rugi lahan dari dua lokasi yang digarap oleh perusahaan,” katanya.
Sementara salah seorang warga Desa Kanamit, Kecamatan Maliku, Gandi mengatakan soal ganti rugi lahan warga ini hanya akal-akalan pihak perusahaan saja, laporan perusahaan kepada dewan itu menurut Gandi bohong semua, sebab hal itu juga tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
Seperti sistem plasma yang di sampaikan oleh PT MKM itu juga belum ada niatan hingga kini dengan pihak warga yang memiliki lahan. Seharusnya ketika niatan perusahaan untuk sistem plasma yang mulai di data dari sekarang dimana saja dan berapa luasan lahan yang akan di plasma-kan, dengan demikian sistem plasma ini bisa berjalan dengan baik kedepannya tanpa ada pihak yang di rugikan baik itu perusahaan yang memiliki ide atau warga pemilik lahan yang dengan ikhlas menyerahkan lahannya untuk dikerjakan oleh pihak perusahaan.
“Yang jelas apa yang tadi disampaikan pihak perusahaan kepada unsur pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Pulang Pisau hasil dengar pendapat dengan pihak perusahaan tidak sesuai dengan fakta di lapangan sebenarnya, saat ini saya mewakili warga pemilik lahan lainnya, menyatakan bahwa pernyataan perusahaan itu bohong, kami juga meminta kepada DPRD Kabupaten Pulang Pisau bisa mengagendakan pertemuan perusahaan dengan warga yang memiliki lahan syah,” pungkasnya.
Menyikapi usulan warga ini Wakil Ketua DPDR Kabupaten Pulang Pisau Idham Amur menegaskan jika apa yang di inginkan warga akan dilaksanakan namun belum ada kepastian kapan itu bisa dilaksanakan. “Yang jelas kami akan memfasilitasi pertemuan antara warga dengan pihak perusahaan bersama aparatur desa setempat sekitar lokasi perkebunan,” tutupnya.
Sebagaimana diketahui, dewan memberikan tiga opsi kepada pihak PBS, yakni pertama, dewan meminta pemerintah kabupaten memberhentikan sementara aktivitas perusahaan di atas tanah milik warga yang belum diselesaikan masalah ganti rugi.
Opsi kedua meminta pihak perusahaan untuk menyediakan lahan plasma bagi masyarakat, dan opsi ketiga dilakukan pertemuan antara masyarakat, tim mediasi dan pihak perusahaan.nor

H Surya Lepas Kontingen Isen Mulang

KASONGAN,PPOST
Wakil Bupati Katingan, H Surya SH, Rabu (18/5) secara resmi melepas Kontingen Isen Mulang Katingan yang akan berlaga pada Festival Budaya Isen Mulang Tingkat Provinsi Kalteng, di Palangka Raya.Dalam sambutan tertulisnya Surya, mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya pengembangan seni budaya, sehingga kekayaan dan keragaman dapat terus dilestarikan.
Dilkatakannya pula, saat ini nilai histori budaya dayak yang cenderung semakin menurun dan kurang dikenal oleh generasi sekarang ini, begitu pula dengan olah raga tradisionalnya, seperti Balugu, Bagasing, Manyipet, Besei Kambe, Ngaruhi dan lainnya hampir punah di masyarakat.
“Melalui festival ini kita berupaya melestarikan budaya untuk generasi muda di masa akan datang,” katanya.
Surya berpesan kepada seluruh kontingen yang diberangkatkan, baik ketua rombongan dan anggota, pelatih dan peserta dapat mengikuti seluruh rangkaian acara dan lomba dengan baik.
Ia berharap, kontingen Katingan dapat menampilkan hasil terbaik untuk meraih prestasi maksimal dengan menjunjung tinggi nilai sportivitas sesuai ketentuan aturan dan penilaian yang ditetapkan panitia.
Namun Surya juga mengingatkan, setiap lomba dan pertandingan, pasti ada kalah dan menang, untuk perlu dibangun semangat bertanding yang tinggi dalam tim guna mencapai kesuksesan.
Prestasi atlet Katingan dalam even ini telah mengembirakan, dimana di tahun 2009 sudah sering ditunjuk mewakili Kalimantan Tengah mengikuti even di tingkat regional dan nasional.
Surya meminta prestasi ini hendaknya terus dipertahankan, sebagai bentuk wujud kepedulian terhadap pelestarian budaya yang beraneka ragam, pemerintah sendiri tetap konsisten dan akan selalu mendukung kegiatan serupa.
“Selamat kepada seluruh kontingen, saya minta jaga nama baik daerah bertandinglah secara sportif untuk meraih prestasi terbaik,” pungkasnya.nas

Tiga Pelaku Gendam Ditangkap Polisi

*Banyak Jatuh Korban, Beraksi Sejak 2009
KASONGAN,PPOST
Tiga pelaku penipuan dan penggelapan yang diduga menguasai Ilmu Gendam berhasil di tangkap oleh pihak kepolisian Polsektif Katingan Hilir, Kabupaten Katingan.Dua diantara tiga pelaku adalah pasangan suami isteri, mereka mengaku sudah banyak korban yang menjadi mangsanya, aksi penipuan itu sudah berlangsung sejak 2009 lalu.
Pasangan suami isteri, Hagiansyah (27) dan Aslah Firiah (27) warga asal Banjarmasin Kalsel, ditangkap pihak kepolisian di Kota Sampit, Kotim, mereka mengaku melancarkan aksi penipuan dan penggelapan, karena dorongan ekonomi.
Satu tersangka lagi, Jhoni (37) yang juga warga Banjarmasin, teman mereka, berperan membantu aksi penipuan dan penggelapan yang dilakukan pasangan suami isteri ini.
Kerap korban yang menjadi mangsa, ditipu dengan iming-iming mereka bisa menggandakan uang dari alam ghaib. Korban mereka selalu menurut apa kata mereka, diduga saat melancarkan aksinya mereka menggunakan ilmu hipnotis.
Awal mula, tertangkapnya ketiga pelaku tersebut berkat laporan warga Kasongn yang sudah menjadi korban penipuan tersebut yang melapor ke Polsek Katingan Hilir. Berkat informasi dan ciri ciri pelaku aparat pun langsung bergerak cepat dan melacak keberadaan pelaku.
Perburuan tiga tersangka ini memang cukup menyulitkan petugas, namun karena ciri-ciri tersangka yang sangat jelas, akhirnya tersangka tertangkap saat berada di Kota Sampit, Kotim.
“Ketiga pelaku penimpuan yang katanya bisa menggandakan uang juga bisa menghipnotis korban di Kota Sampit Jalan Pinang Kelurahan Mentawa Baru Ketapang Kecamatan Ketapang, pada Jumat (14/5) sore dan dua diantara pelaku adalah pasangan suami istri, dan ini berkat informasi dan laporan para korban,” kata Kapolsek Katingan Hilir AKP Mansur, Rabu (19/5), kepada sejumlah wartawan media cetak dan elektronik.
Menurut Mansur, penipuan tersebut bukan hanya dilakukan di Kabupaen Katingan saja tetapi dibeberapa tempat yakni seperti Sampit, Pangkalan Bun dan Banjarmasin dengan modus sama yakni menipu dengan bisa mendatangkan uang dan menghipnotis korban dan pelaku tinggalnya tidak mentap di satu tempat.
Untuk kasus di Kasongan dari keterangan korban Srimujenah warga Kasongan Seberang , saat itu pelaku berjanji mampu bisa mendatangkan uang dari alam gaib dengan cara menyediakan satu buah kotak yang diisi dengan sejadah dan satu buah kain putih yang digantung dalam kotak tersebut.
Tersangka menjanjikan, isi kota tersebut akan berubah menjadi perhiasan emas dan uang sejumlah ratusan juta rupiah, saat itu juga pelaku meminta tolong kepada korban untuk membayar ongkos sewa mobil selama 20 hari sebesar Rp 5 juta bahkan pelaku juga meminta uang kepada keponakan korban sebesar Rp 30 juta.
Setelah lama ditunggu-tunggu oleh korban, ternyata isi kotak tersebut tidak ada perubahan baik berubah jadi emas maupun uang dan ketiga pelaku menghilang entah kemana, merasa dirugikan korban langsung melapor kejadian tersebut ke Polsek Katingan Hilir.
Sementara itu korban lainnya yakni Nurainah warga Kasongan Lama melapor saat itu pelaku meminjam sepeda motor jenis Viar milik korban dengan alasan motor tersebut sial apabila berada di rumah korban bahkan akan sial juga apabila dibawa untuk bekerja sehari-hari, sehingga harus dibersihkan terlebih dahulu.
Korban, sebutnya, secara tidak sadar motor tersebut diambil oleh teman pelaku, tanpa sadar pula korban STNK dan BBKB pun juga diserahkan dan motor tersebut dibawa pelaku ke Kota Sampit.
Namun beberapa bulan kemudian kendaraan tersebut tidak ada kabar beritanya bahkan pelakupun tidak menujukkan batang hidungnya, merasa tertipu korbanpun langsung melapor ke Polsek Katingan Hilir.
Ketiga pelaku telah melanggar pasal 378 KUHP pasal 55, KUHP pasal 56, pasal 372 KUP tetang penipuan dan penggelapan. Sejumlah barang bukti ikut diamankan, berupa dua sajadah, satu kain putih, piring dan kotak.
Mansur mengimbau kepada masyarakat agar jangan mudah percaya dengan hal-hal yang demikian bahkan kepada masyarakat yang sudah tertipu tetapi belum melaporkan agar melaporkannya ke Polsek terdekat.
Kepada wartawan, pelaku Aslah Fitriah alias mama Fahrul menuturkan pekerjaan tersebut dilakukannya untuk biaya hidup karena suaminya tidak bekera sedangkan kedua anaknya memerlukan biaya untuk makan dan kehidupan sehari-hari.
“Saya menyesal sebenarnya melakukan pekerjaan seperti ini namun apa boleh buat nasi sudah jadi bubur biarlah kita hadapi dan saya pasrah atas semua ini,” ungkap Aslah sembari mengusap air matanya yang terus keluar.nas

Cabup Kotim Jual Isu yang Sama

SAMPIT,PPOST
Tujuh pasang calon bupati/wakil bupati Kotawaringin Timur menyampaikan visi-misi dan program dalam Sidang Paripurna Istimewa DPRD yang dipimpin Wakil Ketua H Juanda, kemarin di Sampit.
Sayangnya, dalam acara penyampaian visi dan misi itu tidak dihadiri Bupati Wahyudi K Anwar. Begitu juga sejumlah unsur muspida lainnya. Yang tampak hadir hanya Kapolres AKBP Sugito serta Ketua Pengadilan Negeri Sampit Muefri. Di jajaran legislatif sendiri juga tidak seluruh anggota dewan yang hadir, hanya 29 dari 36 orang anggota.
Setiap calon mendapat kesempatan memaparkan visi, misi dan program selama 20 menit tanpa tanya jawab. Materi isu yang dijual relatif sama, yakni seputar peningkatan sumber daya manusia, SDA, ekonomi, kesehatan dan infrastruktur, serta good governance dengan strategi pelaksanaannya yang berbeda.
Tujuh pasang calon bupati/wakil bupati Kotim adalah Fajrin Rahmadani/Nuresih, Fahruddin/Amrullah Hadi, Edy Waldiyanto/Untung, Supriadi MT/Yuendri Irawanto, Hanif B Nugroho/Fauzan Nurdin, Supian Hadi/Taufiq Mukri, dan Djoni Ardi/Mizlan Noor.
Fajrin Rahmadhani yang maju melalui jalur independen menginginkan terwujudnya tata pemerintahan yang bersih dan baik untuk peningkatan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat Kotim. Ke depan, menurut Fajrin, untuk menempati pos kepala SKPD harus melalui fit and propertest agar yang terpilih benar-benar mampu dan berkemampuan.
Pasangan Supian Hadi-Taufiq Mukri (Sahati) mengakui banyaknya aparatur pemerintah dari fungsional berbondong-bondong pindah ke struktural. “Ke depan, hal demikian jangan sampai terjadi lagi, sehingga harus ada peningkatan kesejahteraan bagi pegawai fungsional.”
Penanganan arah pendidikan, diakuinya  belum optimal menyebabkan kualitas pendidikan masih rendah. Karena itu, pasangan ini menawarkan pendidikan gratis hingga jenjang SMA. Begitu pun pihaknya menawarkan program peningkatan kesehatan, pentingnya peningkatan taraf hidup petani dan nelayan, juga peningkatan infrastruktur seperti jalan dan jembatan.
Pasangan Supriadi MT-Yuendri Irawanto (SBY) menekankan pentingnya peningkatan kapasitas aparatur di daerah. Hal ini bisa tercapai tidak terlepas dari mutu sumber daya mereka dan tingkat kesejahteraannya.
Peningkatan program kesehatan di antaranya dengan menambah fasilitas rumah sakit daerah, fasilitas puskesmas, dan pentingnya penyebaran tenaga kesehatan hingga ke pelosok.
SBY juga menawarkan memberantas ekonomi biaya tinggi dengan melibatkan segenap komponen pemegang kebijakan seperti pemerintah, kalangan swasta, dan pihak-pihak lainnya. “Juga pentingnya peningkatan perekonomian rakyat kecil dengan memberdayaan ekonomi masyarakat melalui program agrobisnis dan agro industri,” papar Supriadi.
Pasangan Fahruddin-Amrullah Hadi (Fahala) berjanji selain akan meningkatkan infrastruktur jalan dan jembatan yang sejauh ini masih minim, juga akan melanjutkan program pemerintahan sebelumnya seperti membangun sport center, pembangunan jembatan Mentaya Seberang, dan jembatan Antang Kalang.
Sedangkan Edy Waldiyanto-Untung (Beruntung) berjanji akan mengoptimalkan potensi sumber daya alam yang ada di antaranya pemanfaatan kayu di kebun sawit yang masih berlimpah dan pertambangan. “Hendaknya potensi ini bisa dimanfaatkan untuk peningkatan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat,” kata Untung.ari

8 Visi Sugian vs Great Regency Ujang

PANGKALAN BUN,PPOST
Menjelang masa kampanye Pemilu Kada di kabupaten Kotawaringin Barat, dua pasangan calon bupati/wakil bupati, H Sugianto Sabran-H Eko Soemarno SH (Sukses) dan H Ujang Ujang Iskandar-Bambang Purwanto, menyampaikan visi dan misi serta program kerja lima tahun ke depan untuk membangun Kobar.
Prosesi penyampaian visi dan misi itu dilakukan dalam Sidang Paripurna Khusus DPRD Kobar, kemarin yang dipimpin Wakil Ketua M Hasamuddin Noor dan Hj Nurhidayah Ruslan. Sidang berlangsung aman, tak kurang dari 100 anggota Polres Kobar  yang mengawal jalannya persidangan.
Dari penyampaian visi dan misi serta program kerja roda pembangunan lima yang dihadiri pendukung dan simpatisan masing-masing pasangan calon, kesempatan pertama pasangan Sugianto-Eko Soemarno menawarkan delapan pilar pembangunan yang berujung kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Delapan pilar yang ditawarkan Sugianto kepada masyarakatnya, adalah pilar pembangunan yang menjadi prioritas pembangunan daerah di segala bidang. Delapan pilar ini, akan dituangkan dalam rencana strategis untuk diuraikan dalam sasaran operasional program kerja dan rencana tahunan.
“Bilamana diberikan amanah dari masyarakat dan dipercayakan memimpin di daerah yang kaya dengan sumber daya alam (SDA) ini, kami mengajak semua elemen masyartakat untuk memberlakukannya sebagai visi dan misi daerah untuk periode 2010-2015,” kata Sugianto yang disambut gemuruh yel-yel pendukungnya.
Sebagai kepeduliannya terhadap masyarakat Kobar yang kaya dengan SDA, Sugianto- Eko berjanji, dengan kebersamaan dapat memberikan yang terbaik dengan pembaharuannya di dalam memacu roda pemerintahan dengan SDM yang berkualitas dan profesional.
“Untuk itulah, dengan visi ‘Terwujudnya masyarakat Kobar yang sejahtera, mandiri, berkembang dan terdepan dalam suasana rukun, aman dan maju bagi terwujudnya kesejahteraan masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan dasar di bidang pendidikan, kesehatan dan peningkatan kehidupan masyarakat yang layak,” cetusnya.
Selain itu, imbuh Sugianto, yang tak kalah pentingnya yakni pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana infrastruktur daerah untuk mendorong aktivitas perekonomian daerah dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan bagi terwujudnya suasana rukun dan aman di kabupaten paling barat di provinsi Kalteng ini.
“Kita berkeyakinan, dengan visi di atas menjadi misi yang diinginkan bersama yakni upaya meningkatkan perekonomian daerah yang bertumpu pada ekonomi kerakyatan, mewujkudkan kualitas SDM yang unggul, berakhlak mulia dan dilandasi iman dan takwa, meningkatkan infrastruktur, manajemen pemerintahan dan tata kelola lingkungan yang baik,” tutur Sugianto.
Sementara pasangan Ujang Iskandar-Bambang Purwanto (Uji-BP) menawarkan great regency yakni, terwujudnya kabupaten Kobar yang sejahtera, berkeadilan dan jaya. Kobar kabupaten yang tengah berkembang, berubah, dan mengukir sejarah baru untuk mencappai kejayaan sebagaimana yang dicita-citakan bersama.
“Kita semua tentunya menginginkan masa depan Kobar yang lebih baik. Upaya cita-cita kita belajar dari sejarah bangsa menghadapi berbagai tantangan, cobaan dan hambatan dapat saja dilewati dengan semangat dan kerja keras seluruh bangsa dalam mewujudkan cita-cita bangsa yang luhur,” kata Ujang.
Menurut Ujang, ada tiga kunci dalam mewujudkan visinya. Ketiganya yakni kesejahteraan rakyat yaitu pembangunan ekonomi dan keunggulan daya saing; keadilan yaitu terwujudnya pembangunan yang berkeadilan dan dinikmati rakyat, dan jaya yaitu kemajuan daerah di segala bidang yang demokratis, berbudaya, dan bermartabat.erd

Kapuas Diperkuat 134 Atlet di Ajang FBIM

KUALA KAPUAS,PPOST
Kabupaten Kapuas menggirimkan 134 atlet untuk bertanding dalam ajang Festival Budaya Isen Mulang tingkat Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2010. Para atlet tersebut dilepas oleh Wakil Bupati Suraria Nahan, Rabu (19/5), yang ditandai dengan penyerahan bendera lambang Kapuas oleh Wabup kepada pimpinan rombongan.
Ketua Kontingen Seni Budaya Kapuas, Edy Lukman Hakim menyatakan, para peserta ini akan mengikuti berbagai mata lomba. Diantaranya lomba olahraga tradisional besei kambe, balogo dan maneweng kayu. Kemudian mobil hias, lomba masakan tradisional serta tari pesisir dan pedalaman. “Kami juga akan mengikutsertakan pemenang putra/putri pariwisata Kapuas untuk mengikuti lomba serupa di tingkat Provinsi Kalteng. Sesuai jadwal Festival Budaya Isen Mulang akan berlangsung mulai tanggal 20-25 Mei,” kata Kadis Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata Kapuas ini.
Suraria Nahan mengatakan, seni budaya tradisional yang telah menjadi warisan nenek moyang secara turun temurun dan hampir tenggelam oleh hadirnya pegaruh moderenisasi sekarang ini. Makanya, Festival Budaya Isen Mulang yang diselenggarakan secara meriah ini nanti adalah salah satu usaha sadar untuk menelusuri dan melestarikan kebudayaan masa lalu.
“Saya percaya dengan diadakan kegiatan ini akan ada persaingan untuk membuktikan siapa yang menjadi terbaik,” jelasnya.
Tahun lalu Kabupaten Kapuas berhasil meraih juara umum ketiga dalam even tersebut. Sehubungan dengan hal itu, kontingen Kapuas didorong untuk meningkatkan prestasi, minimal memertahankannya.
Pada kesempatan ini Suraria berharap kontingen Kapuas dapat menunjukkan kontingen Menteng Panunjung Tarung memiliki potensi sumberdaya manusia yang mampu bersaing. “Tunjukkanlah bahwa daerah kita memiliki potensi wisata daerah yang mampu memberikan kontribusi yang menjanjikan bagi sektor kepariwisataan,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini saya juga meminta agar dapat menjalin rasa persatuan dan kesatuan diantara sesama peserta lomba, dimana dapat saling sharing informasi yang positif dan menarik, tandas Suraria.rc

Massa Pendukung Teras-Diran Mulai Berdatangan

KUALA KURUN,PPOST
Kampanye perdana poasangan Calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Agustin Teras Narang dan H Achmad Diran, di wilayah Kabupaten Gunung Mas, dipastikan meriah.Sebab, selain mendatangkan pedangdut ibukota Dewi Persik serta sejumlah artis lokal Kalteng, kampanye tersebut akan dihadiri ribuan massa pendukung pasangan nomor urut 2 tersebut. Massa pendukung Teras-Diran kini sudah mulai berdatangan ke Kuala Kurun dari berbagai pelosok Gunung Mas.
Koordinator penggalangan massa tim Teras-Diran, Guntur, mengatakan untuk penggalangan massa ini sudah dilakukan dengan cara undangan ke semua PAC dan Anak Ranting di seluruh wilayah Gumas. Bahkan untuk Kuala Kurun dan sekitarnya telah disampaikan melalui radio lokal yang ada di Kota Kuala Kurun.
“Mulai hari ini massa dari berbagi daerah di wilayah Gumas sudah berdatangan terutama dari yang jarak tempuhnya jauh. Sedangkan wilayah yang jarak tempuhnya dekat tentu akan datang pada saat berlangsung kampanye besok (hari ini.red). Massa akan dihibur oleh Dewi Persik dan artis lokal lainnya,” ucapnya, Rabu (19/5).
Menurut Guntur, kampanye tersebut akan diisi dengan orasi politik dari juru kampanye sekaligus calon Gubernur Agustin Teras Narang. Pada kampanye perdana ini yang sangat menarik adalah bahwa pasangan Teras-Diran sebelum masuk Kota Kuala Kurun akan disambut dengan palaluhan yang telah disediakan oleh panitia di Kurun Seberang. Selanjutnya pasangan ini akan menaiki palaluhan untuk menyebarang ke Kota Kuala Kurun dan disambut dengan acara potong pantan.nth

Pemkab Kapuas Serahkan 52 Kendaraan Operasional Kades

KUALA KAPUAS,PPOST
Para Kepala Desa di wilayah Kabupaten Kapuas kini dapat lebih cepat dalam membrikan pelayanan kepada masyarakat. Sebab, mereka dibantu kendaraan operasional berupa sepeda motor dinas.
Untuk tahap pertama memang baru kepala desa yang ada di wilayah Kecamatan Basarang, Kecamatan Kapuas Barat, Kecamatan Kapuas Murung dan Kecamatan Mantangai yang menikmati fasilitas tersebut. Untuk kepala desa di wilayah Kecamatan Basarang diberikan 14 unit sepeda motor dinas, sedangkan untuk Kecamatan Kapuas Barat sembilan unit. Kepala desa di wilayah Kapuas Murung dibantu 12 unit, sementara di wilayah Mantangai 17 unit, sehingga total sepeda motor dinas yang diserahkan sebanyak 52 unit.
Sepeda motor dinas untuk operasional Kades tersebut diserahkan Asisten Administrasi  Umum Setda Kabupaten Kapuas Djohansyah atas nama Bupati Kapuas di aula  Kantor Camat Basarang dan Aula Kantor Camat Kapuas Murung, kemarin. Penyerahan ditandai dengan penyerahan kunci kontak dan surat-surat sepeda motor secara simbolis.
Dalam kesempatan itu Djohansyah mengingatkan agar sepeda motor operasional tersebut dapat lebih meningkatkan motivasi kerja sebagai aparat pemerintahan terdepan dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. “Pergunakan secara optimal untuk kepentingan kedinasan dan jangan lupa
memelihara dan merawatnya dengan baik,” pesan Djohan.
Sementara menghadapi Pemilu Kada Kalteng tahun 2010, ia mengingatkan camat dan kepala desa agar menjaga dan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan di wilayahnya masing-masing. Tak ukup hanya itu, tapi juga meningkatkan partisipasi dan dukungan masyarakat untuk menyukseskan pesta demokrasi tersebut supaya dapat berjalan dengan aman, lancar, jujur dan adil.pro

Gunakan Hati Nurani


SEMUA kandidat meminta untuk dipilih. Semua kandidat mengaku yang paling baik, dll. Makin gencar mereka menggalang dukungan. Sebab, terhitung mulai Selasa, 18 Mei 2010, Pemilukada Kalteng, memasuki masa kampanye.Kampanye memiliki makna, kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi politik atau calon yang bersaing memperebutkan kedudukan di parlemen, kursi kepala daerah dan lain sebagainya, untuk mendapatkan dukungan massa pemilih di suatu pemungutan suara.
Mereka yang berebut suara itu adalah Amur – Bahar, Teras – Diran, A Yuliansyah – Didik Salmijardi dan Yuandreas – Basuki.
Masa kampanye merupakan tahapan paling meriah dalam pesta demokrasi. Sudah selayaknya disambut dengan suka cita. Tapi terkadang, di masa ini pula muncul gesekan-gesekan di tengah masyarakat. Maklum, persaingan calon, persaingan pendukung sudah sangat terbuka.
Bahkan, jauh sebelum masa kampanye tiba, gesekan-gesekan mulai muncul. Mulai dari perusakan sejumlah gambar pasangan calon hingga sejumlah protes yang dilayangkan tim sukses.
Saat dilakukan kesepakatan kampanye damai di Bundaran Besar Palangka Raya, Selasa (18/5), kita berharap semua kandidat konsisten dengan kesepakatan tersebut. Jangan hanya menjadi macan kertas saja, tanpa aplikasi di lapangan. Janji para kandidat yang menginginkan pemilukada lancar dan damai, siap menang dan siap kalah.
Komitmen damai ini tentunya harus mendapat apresiasi dari penyelenggara pesta demokrasi yakni, KPU. Lembaga ini diharapkan mampu menjadi penengah segala masalah yang muncul.
Artinya, tidak berpihak kepada salah satu pasangan, melainkan berpijak kepada aturan main pemilukada. Kekuatan hukum menjadi dasar dalam setiap mengambil kebijakan.
Apresiasi juga harus datang dari aparat keamanan. Sekalipun mereka menyatakan siap menang dan siap kalah, menginginkan pemilukada lancar dan damai, aparat keamanan tetap harus waspada.
Kemudian tak ketinggalan, masyarakat harus turut mengapresiasi. Caranya, tidak mudah tersulut oleh langkah dan kata-kata provokatif dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Namun kita percaya, kini masyarakat sudah cerdas. Masyarakat sudah memiliki kedewasaan politik, sehingga sulit dipengaruhi dengan hal-hal yang merugikan.
Untuk itu, kepada para kandidat dan tim sukses, gunakan cara cerdas untuk memengaruhi rakyat. Jadikan rakyat lebih pintar dengan menawarkan program, bukan janji-janji kosong, apalagi mengiming-imingi materi. Dan, biarkan rakyat menggunakan hati nurani.***

Paripurna Dewan Diwarnai Intrupsi

* Pertanyakan Ketidakhadiran Unsur Pimpinan
KASONGAN, PPOST
Sidang paripurna DPRD Katingan, Rabu (19/5) diwarnai intrupsi oleh salah satu anggota dewan, Nanang Suriansyah dari Partai Demokrasi Pembaruan.
Ia mempertanyakan ketidakhadiran tiga unsur pimpinan dewan pada paripurna sebelumnya yang menyebabkan sidang untuk mendengarkan pendapat akhir fraksi tak dapat dilanjutkan dan terpaksa harus dijadwal ulang.
Unsur pimpinan yang hadir ketika itu, Wakil Ketua II, Rudi Hartono, SSos, terpaksa menunda ketukan palu untuk menyudahi sidang paripurna yang ketika itu dihadiri oleh Wakil Bupati, H Surya SH.
“Pimpinan saya selaku anggota meminta klarifikasi dan penjelasan, terkait ketidak hadiran tiga unsur pimpinan kemarin yang menyebabkan sidang paripurna yang telah dijadwalkan tidak dapat dilanjutkan, saya kira ini perlu mendapatkan penjelasan,” kata Nanang.
Mendengar pertanyaan ini, Rudi Hartono, pimpinan dewan dari Fraksi Golkar inipun tak dapat mengelak pertanyaan ini, ia menjawab, pada saat sidang paripurna berlangsung dirinya sedang berada di luar kota dan sedang bertugas atas nama lembaga menemani kunjungan kerja Bupati.
“Perlu saya jelaskan walau saya yakin jawaban saya tidak sepenuhnya akan memuaskan, yang jelas pada saat itu (Paripurna akan berlangsung,red) saya sedang melaksanakan tugas mendampingu kunjungan kerja Bupati, melantik sejumlah kepala desa, sehingga tidak mungkin bagi saya untuk hadir secara bersamaan,” kata mantan Jurnalis ini.
Rudi menyebutkan, seharusnya dua pimpinan lainnya, yakni Ketua dan Wakil Ketua I dapat memimpin agenda paripurna tersebut, namun karena tak hadir, ia mempersilahkan anggota mempertanyakan langsung kepada pimpinan dewan lainnya.
“Harusnya pimpinan dewan lain bisa hadir, silahkan nanti ditanyakan langsung oleh anggota agar semua dapat jelas, dan secara pribadi saya meminta maaf atas hal ini,” kata Rudi lagi, menyudahi dan langsung mengetuk palu sidang, menandai ditutupnya paripurna.
Diberitakan sebelumnya, akibat ketidak hadiran tiga unsur pimpinan dewan yang menyebabkan paripurna tak bisa dilanjutkan dan harus dijadwal ulang membuat Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Katingan, Marserius, menyatakan kekecewaannya.
“Terus terang secara pribadi saya kecewa atas batalnya paripurna ini, harusnya ini tak boleh terjadi, Banmus terpaksa menjadwal ulang,” kata anggota dewan dari Fraksi Gerindra ini.
Lalu apa langkah BK yang akan diambil, tanya wartawan, Marserius mulai menjawab dengan hati-hati, ia mengatakan BK tentunya belum akan mengambil langkah dan tindakan, namun ia berjanji akan melakukan rapat internal, mengenai ketidak hadiran tiga pimpinan ini.
“Kita belum bisa menyebutkan tindakan apa yang akan dilakukan kepada tiga pimpinan dewan, namun yang pasti kita akan bahas dulu ditingkat internal BK dulu,” kata Marserius.
Marserius tak dapat menyembunyikan kekecewaannya atas kejadian ini, seharusnya ketidak hadiran tiga pimpinan tak perlu terjadi. Ia mengaku hanya menerima informasi dari pihak Sekwan bahwa untuk Wakil Ketua I tidak dapat hadir karena menghadiri acara partai di Jakarta.
Untuk wakil ketua II, sebut Marserius lagi, sedang mengikuti kegiatan bersama bupati di salah satu kecamatan, sedangan untuk ketua, informasi Sekwan saat ditelepon, sedang berada di Jakarta .
“Kita sudah minta konfirmasi dengan sekwan, kesemuanya sedang di luar kota, membuat paripurna tak bisa dilanjutkan,” katanya lagi.
Sementara itu Suhardi Digun, salah satu anggota dewan yang hadir juga mengungkapkan rasa kekecewaannya. Ia menilai kejadian ini menjadi kejadian luar biasa. Digun, menilai ketidak hadiran ketiganya, lebih diakibatkan oleh miskomunikasi dan lemahnya koordinasi ketiga unsur pimpinan yang kedepan tak boleh lagi terjadi.
“Bila komunikasi baik kejadian ini tak akan terjadi, kedepan harus diperbaiki kalau mau baik, kalau tidak bisa saja kejadian serupa kembali lagi terjadi,” katanya mengingatkan. nas