Kamis, 25 Februari 2010

Pemukulan Dibalas Pengrusakan


BUNTOK, PPOST
Dua orang kakak beradik, Najirun (23) dan Takrun (35), terlibat perkelahian melawan Pandi (27) yang juga sama-sama warga warga Desa Baru Kecamatan Dusun Selatan. Perkelahian terjdi di depan Sekolah Aliyah Negeri Buntok di Jalan Kartini, Jumat (19/2) lalu sekitar pukul 17.30 WIB. Akibat perkelahian tidak seimbang ini, Pandi mengalami luka parah di bagian kepala dan tubuhnya, sehingga membuat geger masyarakat sekitar kejadian dan langsung melaporkan ke Polres Barsel.
Mendapat laporan warga tersebut, pihak Polres Barito Selatan segera meluncur ke TKP dan langsung mengamankan Najirun dan Takrun dengan tuduhan penganiayaan. Sedangkan Pandi langsung dibawa ke RSUD Buntok untuk dilakukan perawatan medis yang disertai visum.
Setibanya di Desa Baru, Pandi yang merasa dianiaya melihat ada sepeda motor Satria milik orang yang menganiaya dirinya, parkir di depan rumah Suharto (45), Kepala Desa Baru. Tanpa kompromi, Pandi langsung merusak motor Satria tersebut yang tidak memiliki nomor plat. Masyarakat sekitar yang kebetulan melihat ulah Pandi, berupaya melerai, sehingga kerusakan sepeda motor tidak begitu parah.
Najirun dan Takrun yang sudah diamankan lebih dahulu di Polres Barsel, saat mengetahui sepeda motornya dirusak, langsung melaporkannya, dan Pandi saat ini juga sudah ditahan oleh Polres Barsel.
Saat dikonfirmasi, Senin (22/2), Kapolres Barito Selatan AKBP Juhana Julfan melalui Kaur Reskrim, Aipda Susilo Wati SE mengatakan, ketiga tersangka tersebut sudah diamankan dan diproses sesuai aturan hukum, dengan barang bukti berupa kayu, helm yang digunakan Najirun dan Takrun untuk memukul, serta baju bercak darah milik Pandi, untuk kasus penganiayaan.
Sedngkan barang bukti kasus pengrusakan yang dilakukan Pandi, berupa sepeda motor milik Najrun dan Takrun.
Diceritkn, kejadian tersebut bermula dari adanya selisih paham antara Pandi dengan Purdani, saudara Najirun dan Takrun, pada saat keduanya sama-sama nonton pertandingan sepak bola di Stadion Batuah Buntok. Namun saat pulang ke Desa Baru, Pandi berpapasan dengan Najirun dan Takrun di depan Madrasyah Aliyah Buntok, sehingga terjadi perkelahian antar ketiganya. mg14/ner

0 komentar:

Posting Komentar