Rabu, 03 Maret 2010

Dagangan Balon, Jualan Sabu-sabu

PALANGKA RAYA, PPOST
Resminya, Agus Irianto (39), hanyalah penjual balon keliling. Sebagai sampingan, dia menjajakan narkoba. Karena jualan sabu-sabu dan pil ekstasi –bukan balon—dia ditangkap polisi.
Warga Pasar Kameloh itu ditangkap polisi di Gang Buntu, Jalan KS Tubun, kemarin siang. Dari tangan pelaku, polisi menyita 10 paket sabu-sabu siap jual dengan ukuran besar, 11 butir pil ekstasi warna pink, ratusan bungkus klip sabu-sabu, timbangan, hingga uang tunai jutaan rupiah yang diduga hasil penjualan.
Herannya lagi, polisi mengamankan puluhan hand phone, di antaranya yang mahal-mahal. Padahal, pelaku hanyalah seorang penjual balon biasa.
Kini, polisi masih mengembangkan kasus tersebut. Diduga, di belakang Agus ada bandar lainnya yang masih dikejar. Untuk pengamanan, ayah dua anak itu langsung dibawa ke Dit Narkoba Polda untuk dilakukan proses penyidikan.
“Ini masih kita kembangkan. Yang jelas, informasi sekecil apapun dari warga masyarakat akan kita selidiki dan kembangkan untuk menyelamatkan anak bangsa dari kehancuran narkoba ini,” ujar Kasat Narkoba Polda Kalteng, AKBP Djoko Widodo.
Menurutnya, pelaku itu adalah target operasi (TO) polisi. Agus digambarkan sebagai TO yang licin karena banyak nama samaran yang digunakan sehingga informasi kepolisian sangat kecil. “Nah, saat siang tadi, akhirnya pelaku bisa diamankan dengan barang bukti yang cukup besar,” jelas Djoko.
Informasi yang dihimpun PPost menyebutkan, awalnya aparat kepolisian mendapatkan informasi mengenai dugaan pengedaran narkoba di komplek Pasar Kayahan, beberapa hari lalu. Namun setelah dilakukan pengintaian, polisi nyaris tertipu lantaran nama pengedar adalah nama samaran.
Kemarin siang, dewi fortuna berpihak pada polisi. Setelah melakukan pengecekan lokasi rumah pelaku, dengan sedikit memancing, Agus akhirnya keluar juga dan menampakan wajahnya. Selang beberapa menit, polisi berpakaian preman langsung menyergap pelaku di kediamannya hingga melakukan penggeledahan di ruangan rumah.
Polisi menemukan 10 paket sabu-sabu ukuran sedang seharga Rp 300 ribu/paket. Polisi kemudian mendapatkan 11pil ineks warna pink di dalam pastik putih lengkap dengan ratusan plastik klip siap untuk digunakan membungkus sabu.
Ironisnya, pelaku yang sehari-hari berjualan balon gas keliling itu juga mempunyai telepon seluler mahal untuk alat komunikasi lengkap dengan timbangan digital. Diduga pelaku sudah lama menjadi pengedar. Pasalnya, dengan alat komunikasi yang banyak juga mempunyai link di lingkungan pengedar narkoba. “Kita masih menyelidiki orang-orang yang diduga juga sebagai pengedar narkoba. Mengenai bandar besar, kami masih mengembangkanya,” jelas Djoko.
Agus, saat diminta keterangan, hanya berdiam dan mencoba berlindung dari sorotan kamera. Hanya sesekali memadang wartawan dan tersenyum.
Di lokasi TKP, warga sekitar juga sempat kaget dan berlarian menuju lokasi rumah Agus. Pasalnya, banyak yang tidak percaya kalau Agus mempunyai narkoba sebanyak itu dan terlihat sudah kaya. “Kami menyangka dia selain penjual balon gas, juga warga yang baik di masyarakat. Setelah polisi menunjukkan banyaknya sabu-sabu dan ineks serta dengan handphone yang banyak, kami menyangka kalau Agus sudah sugih (kaya-red,” celutuk warga yang berkumpul di warung minum. why

0 komentar:

Posting Komentar