PALANGKA RAYA, PPOST
Jajaran elit Partai Golkar se-Kalteng diminta untuk menghentikan spekulasi dan komentar yang berlebihan menjelang Pemilu Kada. Hal tersebut dikhawatirkan bisa merugikan organisasi sendiri.
Sikap tersebut dinyatakan Sekretaris DPD Partai Golkar Kalteng, Muhammad Rizal di Palangka Raya, kemarin. Dia menyatakan hal itu di tengah banyaknya sorotan yang ditujukan kepada Golkar.
Menurut Rizal, paket gubernur menuju persaingan KH-1, kini sudah menjadi ranah milik DPP Partai Golkar, bukan lagi DPD Kalteng. Hal itu sesuai dengan mekanisme penetapan calon kepala daerah dari partai berlambang pohon beringin itu.
Saat ini, keputusan apakah Golkar memilih Achmad Yuliansyah, Achmad Amur, atau Abdul Razak, masih menunggu hasil dari DPP Golkar. ”Keputusan belum keluar. Nantinya akan terkuak sendiri di atas tanggal 20 Pebuari 2010. Akan diumumkan siapa yang direkomendasikan pusat. Biar semua lega,” terang Rizal.
Belakangan, Partai Golkar menjadi sorotan sejumlah pengamat politik dan bahkan kader partai sendiri terkait lambannya mereka menentukan calon yang akan diusung pada Pemilu Kada Kalteng mendatang. Ada pula yang menyinggung soal tak beraninya Golkar membuka hasil survei pertama kepada publik.
Rizal menganggap sorotan dan komentar itu sebagai hal yang wajar. Tapi, komentar yang muncul sifatnya adalah pribadi dan sebagai bentuk kecintaan kader-kader Golkar yang layak bersaing di pentas KH-1.
Yang jelas, terang Wakil Ketua Komisi D DPRD Kalteng itu, suara Golkar di parlemen hanya enam. Otomatis, Golkar tidak bisa mengusung sendiri. Mereka harus berkoalisi dengan partai lain.
Rizal mengatakan siapa pun yang direkomendasikan DPP Partai Golkar, ada kewajiban bagi korps baju kuning mendukung calon untuk memenangkan pertarungan KH-1 tanpa terkecuali. bee
Jajaran elit Partai Golkar se-Kalteng diminta untuk menghentikan spekulasi dan komentar yang berlebihan menjelang Pemilu Kada. Hal tersebut dikhawatirkan bisa merugikan organisasi sendiri.
Sikap tersebut dinyatakan Sekretaris DPD Partai Golkar Kalteng, Muhammad Rizal di Palangka Raya, kemarin. Dia menyatakan hal itu di tengah banyaknya sorotan yang ditujukan kepada Golkar.
Menurut Rizal, paket gubernur menuju persaingan KH-1, kini sudah menjadi ranah milik DPP Partai Golkar, bukan lagi DPD Kalteng. Hal itu sesuai dengan mekanisme penetapan calon kepala daerah dari partai berlambang pohon beringin itu.
Saat ini, keputusan apakah Golkar memilih Achmad Yuliansyah, Achmad Amur, atau Abdul Razak, masih menunggu hasil dari DPP Golkar. ”Keputusan belum keluar. Nantinya akan terkuak sendiri di atas tanggal 20 Pebuari 2010. Akan diumumkan siapa yang direkomendasikan pusat. Biar semua lega,” terang Rizal.
Belakangan, Partai Golkar menjadi sorotan sejumlah pengamat politik dan bahkan kader partai sendiri terkait lambannya mereka menentukan calon yang akan diusung pada Pemilu Kada Kalteng mendatang. Ada pula yang menyinggung soal tak beraninya Golkar membuka hasil survei pertama kepada publik.
Rizal menganggap sorotan dan komentar itu sebagai hal yang wajar. Tapi, komentar yang muncul sifatnya adalah pribadi dan sebagai bentuk kecintaan kader-kader Golkar yang layak bersaing di pentas KH-1.
Yang jelas, terang Wakil Ketua Komisi D DPRD Kalteng itu, suara Golkar di parlemen hanya enam. Otomatis, Golkar tidak bisa mengusung sendiri. Mereka harus berkoalisi dengan partai lain.
Rizal mengatakan siapa pun yang direkomendasikan DPP Partai Golkar, ada kewajiban bagi korps baju kuning mendukung calon untuk memenangkan pertarungan KH-1 tanpa terkecuali. bee
0 komentar:
Posting Komentar