PULANG PISAU, PPOST
Derasnya arus air yang merusak sejumlah fasilitas transportasi jembatan di Bahaur, Kecamatan Kahayan Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, hingga kini terus berlangsung. Minggu (21/2) malam satu lagi jembatan berkonstruksi kayu ulin sepanjang 65 meter ambrol diterjang arus air bercampur tumbuhan gulma yang mengapung beserta tanah akibat tingginya curah hujan mengakibatkan air pada kanal eks PLG meluap.
Informasi ini didapat dari ketua Komisi III DPRD Pulang Pisau, Diharyo, kemarin. “Saya ditelepon oleh warga Bahaur tadi pagi. Mereka menginformasikan bahwa tadi malam (Minggu malam) satu jembatan kembali ambruk dihantam arus deras air. Konstruksi jembatannya sama seperti empat jembatan yang pada malam sebelumnya rusak yakni kurang lebih sepanjang 65 meter dengan lebar mencapai 4 meter, yang dibangun dari dana APBD pada ruas kabupaten dari Bahaur-Cemantan, tepatnya di Sei Pudak, Kecamatan Kahayan Kuala,” ujar Aryo, demikian ia akrab disapa.
Ia juga mengatakan, melalui unsur pimpinan DPRD, pihaknya telah menyampaikan informasi penting ini secara lisan kepada Bupati Pulang Pisau, H Achmad Amur. “Peristiwa ini sangat darurat. Jadi, kami memutuskan untuk melaporkan langsung secara lisan kepada bupati, agar mengintruksikan pihak-pihak terkait dalam rangka melakukan pencegahan preventif agar kejadian serupa tidak terus-menerus terjadi,” tegas Aryo.
Sementara itu, Bupati Achmad Amur di sela-sela pelantikan sekretaris KPU dan PPK Pulang Pisau, kemarin memerintahkan kepada Camat Kahayan Kuala untuk segera kembali ke wilayah kewenangannya untuk bersama-sama masyarakat dibantu tenaga teknis Dinas PU melakukan tindakan-tindakan pencegahan.
“Ini situasi darurat. Kita tak ingin kejadian terus berlangsung. Untuk ini saya perintahkan Camat Kahayan Kuala agar segera kembali ke wilayahnya dan mengkoordinir kepala desa beserta warganya untuk bersiaga dan melakukan pencegahan kerusakan sarana transportasi jembatan di kawasan tersebut,” tukasnya.
Amur juga menyatakan akan memberikan bantuan kepada warga setempat di mana kerusakan jembatan tersebut terjadi untuk membangun jembatan darurat agar lalu lintas penyeberangan penunjang aktivitas warga tetap berjalan sebagaimana sebelumnya.
“Ke depan, Pemkab Pulang Pisau akan menganggarkan alokasi dana pembangunan jembatan baru dengan konstruksi yang lebih kuat berupa rangka baja dan cor beton. Namun untuk sementara kita minta warga bersabar. Sebab, peristiwa ini merupakan bencana alam dan bukan kesalahan teknis pembangunan jembatan. Saya mengucapkan turut prihatin kepada warga yang berdomisili di sekitar lokasi jembatan-jembatan tersebut,” katanya. nor
Derasnya arus air yang merusak sejumlah fasilitas transportasi jembatan di Bahaur, Kecamatan Kahayan Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, hingga kini terus berlangsung. Minggu (21/2) malam satu lagi jembatan berkonstruksi kayu ulin sepanjang 65 meter ambrol diterjang arus air bercampur tumbuhan gulma yang mengapung beserta tanah akibat tingginya curah hujan mengakibatkan air pada kanal eks PLG meluap.
Informasi ini didapat dari ketua Komisi III DPRD Pulang Pisau, Diharyo, kemarin. “Saya ditelepon oleh warga Bahaur tadi pagi. Mereka menginformasikan bahwa tadi malam (Minggu malam) satu jembatan kembali ambruk dihantam arus deras air. Konstruksi jembatannya sama seperti empat jembatan yang pada malam sebelumnya rusak yakni kurang lebih sepanjang 65 meter dengan lebar mencapai 4 meter, yang dibangun dari dana APBD pada ruas kabupaten dari Bahaur-Cemantan, tepatnya di Sei Pudak, Kecamatan Kahayan Kuala,” ujar Aryo, demikian ia akrab disapa.
Ia juga mengatakan, melalui unsur pimpinan DPRD, pihaknya telah menyampaikan informasi penting ini secara lisan kepada Bupati Pulang Pisau, H Achmad Amur. “Peristiwa ini sangat darurat. Jadi, kami memutuskan untuk melaporkan langsung secara lisan kepada bupati, agar mengintruksikan pihak-pihak terkait dalam rangka melakukan pencegahan preventif agar kejadian serupa tidak terus-menerus terjadi,” tegas Aryo.
Sementara itu, Bupati Achmad Amur di sela-sela pelantikan sekretaris KPU dan PPK Pulang Pisau, kemarin memerintahkan kepada Camat Kahayan Kuala untuk segera kembali ke wilayah kewenangannya untuk bersama-sama masyarakat dibantu tenaga teknis Dinas PU melakukan tindakan-tindakan pencegahan.
“Ini situasi darurat. Kita tak ingin kejadian terus berlangsung. Untuk ini saya perintahkan Camat Kahayan Kuala agar segera kembali ke wilayahnya dan mengkoordinir kepala desa beserta warganya untuk bersiaga dan melakukan pencegahan kerusakan sarana transportasi jembatan di kawasan tersebut,” tukasnya.
Amur juga menyatakan akan memberikan bantuan kepada warga setempat di mana kerusakan jembatan tersebut terjadi untuk membangun jembatan darurat agar lalu lintas penyeberangan penunjang aktivitas warga tetap berjalan sebagaimana sebelumnya.
“Ke depan, Pemkab Pulang Pisau akan menganggarkan alokasi dana pembangunan jembatan baru dengan konstruksi yang lebih kuat berupa rangka baja dan cor beton. Namun untuk sementara kita minta warga bersabar. Sebab, peristiwa ini merupakan bencana alam dan bukan kesalahan teknis pembangunan jembatan. Saya mengucapkan turut prihatin kepada warga yang berdomisili di sekitar lokasi jembatan-jembatan tersebut,” katanya. nor
0 komentar:
Posting Komentar