SAMPIT, PPOST
Tiga bulan sudah Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan Petugas Pemuktahiran Data Pemilih (PPDP) di seluruh Kotawaringin Timur (Kotim) menjalankan tugasnya. Namun, hingga saat ini mereka belum menerima insentif dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotim.
PPS Kelurahan Mentawa Baru Hilir Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, misalnya. Mereka bertugas mempersiapkan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilu Kada) sejak Desember 2009 dan belum mendapatkan uang.
“Apa saja yang kami beli untuk keperluan bekerja, murni memakai biaya pribadi saja,” ungkap Ketua PPS MB Hilir, Supriansyah kemarin.
Mereka juga mengaku belum mendapat pemberitahuan dari KPU Kotim tentang kepastian insentif dikucurkan kepada mereka. Hal ini membuat banyak PPDP yang menagihnya ke PPS. “Tak sedikit PPDP mempertanyakan kepada kami. Kami hanya bisa menjelaskan jika dana insentif belum dicairkan oleh KPU dan mereka pun mengerti dengan tetap bertugas,” ucapnya.
Menyiklapi hal ini, Kasubag Program KPU Kotim, Naning mengatakan, KPU Kotim telah mengajukan anggaran belanja PPK dan PPS, honor, dan operasional sejak Januari. Namun, hingga sekarang masih dalam tahapan proses pencairan di Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kotim.
“Anggaran belanja, honor, dan operasional PPK dan PPS yang kami ajukan untuk tiga bulan, sedangkan honor PPDP sebulan,” paparnya.
Mengenai anggaran diajukan KPU Kotim kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kotim sebesar Rp.2,9 miliar. “Karena harus melalui berbagai prosedur, pencairan anggaran tidak semudah membalik telapak tangan,” jelasnya.
Dia meminta kepada seluruh petugas baik yang ada di PPK, PPS, maupun PPDP bisa bersabar dan mengerti akan kondisi saat ini. “Intinya semua insentif bagi PPK dan PPS di seluruh Kotim pasti akan di bayarkan. Hanya saja masih menunggu pencairan APBD ke KPU Kotim,” pungkasnya. arg/ari
Tiga bulan sudah Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan Petugas Pemuktahiran Data Pemilih (PPDP) di seluruh Kotawaringin Timur (Kotim) menjalankan tugasnya. Namun, hingga saat ini mereka belum menerima insentif dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotim.
PPS Kelurahan Mentawa Baru Hilir Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, misalnya. Mereka bertugas mempersiapkan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilu Kada) sejak Desember 2009 dan belum mendapatkan uang.
“Apa saja yang kami beli untuk keperluan bekerja, murni memakai biaya pribadi saja,” ungkap Ketua PPS MB Hilir, Supriansyah kemarin.
Mereka juga mengaku belum mendapat pemberitahuan dari KPU Kotim tentang kepastian insentif dikucurkan kepada mereka. Hal ini membuat banyak PPDP yang menagihnya ke PPS. “Tak sedikit PPDP mempertanyakan kepada kami. Kami hanya bisa menjelaskan jika dana insentif belum dicairkan oleh KPU dan mereka pun mengerti dengan tetap bertugas,” ucapnya.
Menyiklapi hal ini, Kasubag Program KPU Kotim, Naning mengatakan, KPU Kotim telah mengajukan anggaran belanja PPK dan PPS, honor, dan operasional sejak Januari. Namun, hingga sekarang masih dalam tahapan proses pencairan di Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kotim.
“Anggaran belanja, honor, dan operasional PPK dan PPS yang kami ajukan untuk tiga bulan, sedangkan honor PPDP sebulan,” paparnya.
Mengenai anggaran diajukan KPU Kotim kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kotim sebesar Rp.2,9 miliar. “Karena harus melalui berbagai prosedur, pencairan anggaran tidak semudah membalik telapak tangan,” jelasnya.
Dia meminta kepada seluruh petugas baik yang ada di PPK, PPS, maupun PPDP bisa bersabar dan mengerti akan kondisi saat ini. “Intinya semua insentif bagi PPK dan PPS di seluruh Kotim pasti akan di bayarkan. Hanya saja masih menunggu pencairan APBD ke KPU Kotim,” pungkasnya. arg/ari
0 komentar:
Posting Komentar