Selasa, 09 Maret 2010

Ayudik Siap Kikis Diskriminasi Pembangunan

PALANGKA RAYA, PPOST
Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Tengah 2010-2015 Achmad Yuliansyah dan Didik Salmijardi (Ayudik) berjanji mengurangi ketergantungan provinsi itu dari daerah tetangga yang selama ini sangat dominan. Selain itu, juga mengikis diskriminasi pembangunan.
“Sebagian besar kebutuhan untuk kabupaten/kota di Kalteng sangat tergantung dari Kalsel. Padahal, wilayah ini memiliki potensi yang luar biasa untuk mandiri,” kata Achmad Yuliansyah, di Palangka Raya, kemarin.
Pasangan Ayudik yang diusung koalisi Partai Golkar dan Demokrat itu menyatakan akan memaksimalkan potensi sumber daya alam yang dimiliki Kalteng untuk dapat mengurangi ketergantungan dengan daerah lain
Sejumlah daerah yang memiliki ketergantungan sangat besar dengan Kalsel itu, kata Yuli seperti empat kabupaten di wilayah Barito hingga Kapuas, Pulang Pisau, dan Kota Palangka Raya. Dari sisi ekonomi, hampir seluruh hasil alam dan produksi yang harus diseberangkan ke pulau lain, harus melewati Banjarmasin.
Ia menegaskan, bila diberikan kesempatan memimpin Kalteng lima tahun mendatang dirinya bersama Didik Salmijardi akan melakukan perubahan mendasar dalam pembangunan di wilayah itu.
“Pertama soal infrastruktur, pendidikan, kesehatan, reformasi birokrasi, hingga pertanian perkebunan dan pengelolaan sumber daya alam harus dilakukan secara merata di semua daerah. Tidak ada lagi diskriminasi antardaerah,” tegasnya.
Yuli yang masih menjabat sebagai Bupati Barito Utara periode 2008-2013 itu mengaku selama lima tahun terakhir pelaksanaan pembangunan di provinsi itu masih tidak merata karena adanya pembagian wilayah prioritas.
“Kami ingin pembangunan infrastruktur dilakukan dengan cepat dan merata. Selama ini hanya beberapa daerah yang menjadi prioritas,” kata dia.
Ia juga mencontohkan, minimnya perhatian Pemerintah Provinsi Kalteng saat ini terhadap pembangunan di beberapa daerah. Dia memberi contoh Barito Utara yang memprogramkan pembangunan bandara. Tak sedikit pun pemerintah provinsi mengulurkan bantuan untuk mengerjakan proyek tersebut.
“Masih banyak persoalan pembangunan di Kalteng, seperti jembatan sudah 10 tahun tidak selesai, kemudian tata ruang belum selesai, listrik masih menjadi kendala. Ini akan kami atasi lima tahun mendatang,” tegasnya. ant

0 komentar:

Posting Komentar