PANGKALAN BUN, PPOST
Meski banjir yang masih menggenangi ratusan hektar sawah di
Desa Kumpai Batu Bawah, Tanjung Putri dan Tanjung Terantang (Arsel),
Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), samasekali tidak mempengaruhi produksi
pangan. Stabilitas pangan di kabupaten paling barat Provinsi Kalteng ini,
dinilai masih stabil.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kobar, Ir H
Akhmad Yadi mengatakan, bencana banjir tidak mempengaruhi hasil produksi pangan
(padi gogo). Masyarakat petani terus saja melakukan aktivitasnya, meski
sebahagian lahannya terendam banjir akibat curah hujan cukup tinggi dalam dua
bulan terakhir.
“Kita memprediksi, petani masih ngotot melakukan penanaman
di musim penghujan buah padi tidak akan muncul. Kalau toh ada, kemungkinan
hasilnya terjadi puso (rusak). Begitu pula, rentan terhadap hama yang dapat merusak tanaman,” ungkap H
Akhmad Yadi, Minggu (28/2).
Distanak berjanji, terus membantu bagi kepentinan para
petani dengan menurunkan penyuluh pertanian (PPL) di lapangan. Pihaknya juga
menyarankan, agar para petani bergotong-royong membuat saluran air dengan
sistem pompanisasi sehingga tingkat keasaman tanah berkurang.
“Kita memperkirakan, musim kemarau akan tiba pada bulan
April-Mei hingga Juni 2010 nanti. Sehingga, pada bulan-bulan inilah petani
dapat melakukan bercocok tanam. Memang, resikonya di musim kemarau (sebut:
masih ada air) hanya bisa tanam satu kali setahun,” terangnya.
Menurut Yadi, kawasan pertanian (persawahan) Desa Kumpai
Batu Atas/Bawah dan Tanjung Terantang (Arsel) dapat dijadikan penyangga pangan
di kabupaten Kobar, Pola tanam yang hanya sekali setahun (jika curah hujan
tinggi) adalah pola tanam yang lebih dan menghasilkan.
“Kita ingin, dengan meminalisasi tanam hanya anomali iklim –
yang di Desa Kumpai Baru Bawah dan Tanjung Terantang (Arsel), yang kondisi
alamnya sedikit bermasalah. Sebab, setiap musim penghujan di wilayah ini sering
banjir. Kita sarankan, petani dapat menghindari pola tanam di musim curah hujan
tinggi,” tukasnya.
Akhmad Yadi berjanji, pihaknya akan menyalurkan
bantuan berupa bibit padi (bibit charang) yang diberikan kepada kelompok tani
yang anggotanya jelas. Ini dimaksudkan, agar meminimalisasi kerugian yang
diderita masyarakat petani di Desa Kumpai Bawah dan Tanjung Terantang. erd
0 komentar:
Posting Komentar