PALANGKARAYA, PPOST
Buruknya kualitas pengerjaan proyek perbaikan jalan provinsi antara Samuda-Lempuyang, mendapat sorotan tajam DPRD Kalteng. Dewan pun bermaksud turun ke lapangan melakukan peninjauan.
“Dewan berencana segera turun ke lapangan melihat kondisi jalan yang dikeluhkan masyarakat dua kabupaten, Kotawaringin Timur dan Seruyan tersebut,” ujar legislatot Fraksi Partai Golkar, Muhammad Rizal di Palangka Raya, kemarin.
Rizal menyayangkan perbaikan jalan tersebut ternyata tidak bisa berjalan dengan maksimal. Faktanya, belum lagi genap setahun, jalan tersebut sudah kembali rusak.
Jalan Samuda-Lempuyang itu sendiri adalah jalan provinsi. Pengerjaan perbaikannya ditangani Dinas PU Provinsi Kalteng. Sedangkan anggarannya kecuali dari APBD Kalteng, juga dari APBD Kotim dan Seruyan.
Menurutnya, ini sebenarnya adalah permasalahan klasik yang sering terjadi sejak tahun-tahun sebelumnya. Dia pun menyarankan harus ada tindakan nyata, terutama pada jalan-jalan utama yang dikerjakan pihak provinsi.
“Boleh saja kontraktor ‘makan’, tapi jangan banyak-banyak. Sebab, jalan krusial artinya sebagai sarana penghubung antarkabupaten di wilayah Barat,” paparnya.
Buruknya perbaikan jalan ini, sebelumnya juga dikeluhkan Bupati Seruyan, Darwan Ali. Dia mengaku kecewa terhadap kualitas pengerjaan proyek jalan provinsi tersebut. Dia bahkan minta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa proyek-proyek pengerjaan jalan seperti Samuda-Lempuyang ini.
Darwan juga mengusulkan kepada Pemprov Kalteng untuk memasukkan kontraktor yang menggarap jalan ini agar dimasukkan daftar hitam. Dasarnya, karena kualitas pekerjaannya terkesan asal jadi.
Soal ini, Rizal yang Wakil Ketua Komisi D itu menyebutkan harus ditanggapi dengan kepala dingin. “Kita tidak bisa menimpakan kesalahan langsung ke kontraktor. Semua pihak harus bertangung jawab. Pengawasan harus dintensifkan,” katanya.
Biasanya, menurut Rizal, pekerjaan sudah melalui perencanaan matang sesuai dengan spek perkerjaan yang ditetapkan oleh Dinas Pekerjaan Umum. Banyak aspek yang mengakibatkan kerusakan jalan seperti hilir mudiknya truk-truk besar yang lewat mengangkut muatan belebihan atau faktor alam akibat hujan. bee
“Dewan berencana segera turun ke lapangan melihat kondisi jalan yang dikeluhkan masyarakat dua kabupaten, Kotawaringin Timur dan Seruyan tersebut,” ujar legislatot Fraksi Partai Golkar, Muhammad Rizal di Palangka Raya, kemarin.
Rizal menyayangkan perbaikan jalan tersebut ternyata tidak bisa berjalan dengan maksimal. Faktanya, belum lagi genap setahun, jalan tersebut sudah kembali rusak.
Jalan Samuda-Lempuyang itu sendiri adalah jalan provinsi. Pengerjaan perbaikannya ditangani Dinas PU Provinsi Kalteng. Sedangkan anggarannya kecuali dari APBD Kalteng, juga dari APBD Kotim dan Seruyan.
Menurutnya, ini sebenarnya adalah permasalahan klasik yang sering terjadi sejak tahun-tahun sebelumnya. Dia pun menyarankan harus ada tindakan nyata, terutama pada jalan-jalan utama yang dikerjakan pihak provinsi.
“Boleh saja kontraktor ‘makan’, tapi jangan banyak-banyak. Sebab, jalan krusial artinya sebagai sarana penghubung antarkabupaten di wilayah Barat,” paparnya.
Buruknya perbaikan jalan ini, sebelumnya juga dikeluhkan Bupati Seruyan, Darwan Ali. Dia mengaku kecewa terhadap kualitas pengerjaan proyek jalan provinsi tersebut. Dia bahkan minta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa proyek-proyek pengerjaan jalan seperti Samuda-Lempuyang ini.
Darwan juga mengusulkan kepada Pemprov Kalteng untuk memasukkan kontraktor yang menggarap jalan ini agar dimasukkan daftar hitam. Dasarnya, karena kualitas pekerjaannya terkesan asal jadi.
Soal ini, Rizal yang Wakil Ketua Komisi D itu menyebutkan harus ditanggapi dengan kepala dingin. “Kita tidak bisa menimpakan kesalahan langsung ke kontraktor. Semua pihak harus bertangung jawab. Pengawasan harus dintensifkan,” katanya.
Biasanya, menurut Rizal, pekerjaan sudah melalui perencanaan matang sesuai dengan spek perkerjaan yang ditetapkan oleh Dinas Pekerjaan Umum. Banyak aspek yang mengakibatkan kerusakan jalan seperti hilir mudiknya truk-truk besar yang lewat mengangkut muatan belebihan atau faktor alam akibat hujan. bee
0 komentar:
Posting Komentar