PALANGKA RAYA, PPOST
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menyatakan masih terdapat 456,68 kilometer jalan nasional di wilayah ini yang kondisinya rusak. “Panjang jalan yang rusak sekitar 28,6 persen dari panjang jalan nasional seluruhnya, dan sebagian besar lainnya sudah beraspal,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kalteng Ben Brahim S Bahat di Palangka Raya, kemarin.
Ia mengatakan panjang jalan rusak ratusan kilometer itu terdiri atas jalan rusak ringan sepanjang 252,33 kilometer, dan jalan rusak berat 204,35 kilometer, yang tersebar di sejumlah titik di wilayah itu.
Sementara itu, panjang jalan nasional seluruhnya di Kalteng saat ini 1.714,95 kilometer, terdiri atas dua poros utama yakni Trans-Kalimantan poros selatan dan poros tengah.
Meski sebagian rusak, Ben mengatakan sepanjang 1.258,27 kilometer jalan nasional lainnya saat ini kondisinya baik dan sedang.
Setiap tahun, kata dia kondisi jalan tersebut terus ditingkatkan dengan dukungan dana secara bersama, baik dari APBN maupun bantuan dari pinjaman dan ADB.
Kondisi jalanan nasional di wilayah ini, menurut dia masih lebih baik dibandingkan kondisi jalan provinsi yang sekarang masih menyisakan sepanjang 658,17 kilometer yang rusak, baik rusak ringan maupun rusak berat.
Jalan provinsi di Kalteng melintas di 14 wilayah kabupaten/kota dengan panjang total 1.707,98 kilometer, dan yang kondisinya baik sepanjang 1.049,79 kilometer.
Sebelumnya, anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kalteng Noorhasanah mengatakan perbaikan beberapa titik di Jalan Trans-Kalimantan poros selatan masih perlu perhatian dari pemerintah pusat.
Ia mengatakan kawasan Tumbang Nusa di Jalan Trans Kalimantan poros selatan selama ini sudah sering terendam banjir dan sebagian telah ditanggulangi dengan menggunakan "pile slab" (jembatan berkonstruksi beton), namun ada beberapa titik jalan yang masih terendam banjir.
Sebagai anggota Komisi V DPR RI yang membidangi anggaran dan pengawasan pembangunan, menurut dia apabila hal itu tidak segera diatasi, tahun depan kemungkinan besar jalan yang menghubungkan Kalteng dengan Kalsel tersebut akan rusak dan terputus akibat banjir.
Menurut Noorhasanah, apabila jalan itu terputus, akan berpengaruh besar terhadap perekonomian Kalteng, karena saat ini Kalteng masih banyak bergantung pada Kalsel dalam pendistribusian barang.
Lokasi-lokasi yang sering terendam banjir tersebut sepanjang sekitar tiga kilometer, dan saat ini pemerintah provinsi sedang berusaha memperbaikinya dengan melakukan penimbunan agar jalan itu dapat berfungsi.
“Kami sangat mengharapkan keseriusan pemerintah pusat untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, karena apabila selalu diantisipasi dengan timbunan, ketika terkena banjir jalan tersebut akan rusak kembali. Cara seperti itu hanya membuang-buang biaya,” katanya. ant
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menyatakan masih terdapat 456,68 kilometer jalan nasional di wilayah ini yang kondisinya rusak. “Panjang jalan yang rusak sekitar 28,6 persen dari panjang jalan nasional seluruhnya, dan sebagian besar lainnya sudah beraspal,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kalteng Ben Brahim S Bahat di Palangka Raya, kemarin.
Ia mengatakan panjang jalan rusak ratusan kilometer itu terdiri atas jalan rusak ringan sepanjang 252,33 kilometer, dan jalan rusak berat 204,35 kilometer, yang tersebar di sejumlah titik di wilayah itu.
Sementara itu, panjang jalan nasional seluruhnya di Kalteng saat ini 1.714,95 kilometer, terdiri atas dua poros utama yakni Trans-Kalimantan poros selatan dan poros tengah.
Meski sebagian rusak, Ben mengatakan sepanjang 1.258,27 kilometer jalan nasional lainnya saat ini kondisinya baik dan sedang.
Setiap tahun, kata dia kondisi jalan tersebut terus ditingkatkan dengan dukungan dana secara bersama, baik dari APBN maupun bantuan dari pinjaman dan ADB.
Kondisi jalanan nasional di wilayah ini, menurut dia masih lebih baik dibandingkan kondisi jalan provinsi yang sekarang masih menyisakan sepanjang 658,17 kilometer yang rusak, baik rusak ringan maupun rusak berat.
Jalan provinsi di Kalteng melintas di 14 wilayah kabupaten/kota dengan panjang total 1.707,98 kilometer, dan yang kondisinya baik sepanjang 1.049,79 kilometer.
Sebelumnya, anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kalteng Noorhasanah mengatakan perbaikan beberapa titik di Jalan Trans-Kalimantan poros selatan masih perlu perhatian dari pemerintah pusat.
Ia mengatakan kawasan Tumbang Nusa di Jalan Trans Kalimantan poros selatan selama ini sudah sering terendam banjir dan sebagian telah ditanggulangi dengan menggunakan "pile slab" (jembatan berkonstruksi beton), namun ada beberapa titik jalan yang masih terendam banjir.
Sebagai anggota Komisi V DPR RI yang membidangi anggaran dan pengawasan pembangunan, menurut dia apabila hal itu tidak segera diatasi, tahun depan kemungkinan besar jalan yang menghubungkan Kalteng dengan Kalsel tersebut akan rusak dan terputus akibat banjir.
Menurut Noorhasanah, apabila jalan itu terputus, akan berpengaruh besar terhadap perekonomian Kalteng, karena saat ini Kalteng masih banyak bergantung pada Kalsel dalam pendistribusian barang.
Lokasi-lokasi yang sering terendam banjir tersebut sepanjang sekitar tiga kilometer, dan saat ini pemerintah provinsi sedang berusaha memperbaikinya dengan melakukan penimbunan agar jalan itu dapat berfungsi.
“Kami sangat mengharapkan keseriusan pemerintah pusat untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, karena apabila selalu diantisipasi dengan timbunan, ketika terkena banjir jalan tersebut akan rusak kembali. Cara seperti itu hanya membuang-buang biaya,” katanya. ant
0 komentar:
Posting Komentar