KASONGAN, PPOST
Walau mendapat penolakan dari pemerhati sepak bola Kasongan, rencana akan digelarnya tontonan Tong Edan di Lapangan Gagah Lurus Kasongan, tetap berlanjut. Sebagian warga Kasongan mengungkapkan kekecewaannya.
“Kita tak habis pikir, mengapa tontonan dan hiburan Tong Edan masih terus diberikan izin padahal dilihat dari segi manfaatnya tak begitu banyak, justru kerugian daerah lebih besar,” kata Andi Warga Kasongan, kepada PPost, Minggu (28/2), mengomentari digelarnya kembali Tong Edan di Lapangan Gagah Lurus Kasongan, untuk kesekian kalinya.
Andi merasa heran, walau berulang kali adanya penolakan dan keberatan, terutama datang dari kalangan anak muda dan pelajar yang biasa menggunakan Lapangan Gagah Lurus untuk berolahraga, tontonan Tong Edan ini masih terus diberikan izin oleh pemerintah daerah.
“Kita sudah berulang kali protes, karena tontonan dan hiburan ini, tapi nyataknya toh masih juga diberikan izin, kita berharap ini yang terakhir saja, kedepan harus ada evaluasi, boleh ada tontonan tapi di lokasi lain jangan di Lapangan Gagah Lurus ini,” pinta Andi.
Sebelumnya, Nirman Hadi, salah satu pemerhati daerah, kepada PPost, kemarin, mendesak pihak-pihak terkait untuk membatalkan rencana tontonan Tong Edan ini yang akan di gelar di Lapangan Sepak Bola Gagah Lurus Kasongan ini.
“Anda bisa bayangkan, kalau hiburan Tong Edan itu diizinkan seperti sebelum-sebelumnya, apa yang terjadi, lapangan sepak bola kebanggaan masyarakat Katingan rumputnya akan rusak, pemuda dan pelajar kita pasti tidak akan bisa menggunakan lapangan,” kata Nirman.
Dikatakan Nirman lagi, setiap Tong Edan itu buka, selalu masyarakat pengguna dan pecinta olah raga di Kasongan dirugikan, karena mereka tak bisa lagi menggunakan lapangan selama tontonan Tong Edan dibuka, sementara alternatif lapangan lain, sulit ditemui.
“Lapangan ini boleh dikatakan sudah menjadi kebanggaan masyarakat, kalau terus dipakai untuk tontonan seperti Tong Edan yang kadang bisa memakan waktu sampai setengah bulan, rumput lapangan pasti akan rusak,” kata Nirman lagi.
Ditempat yang sama, pemerhati sepak bola Katingan, Rusbianto SHut, menyayangkan bila tontonan Tong Edan kembali diberikan izin, pihaknya sebelumnya sudah beberapa kali menyatakan penolakan dibukanya tontonan ini.
“Sebentar lagi Siswa SMA akan Ujian Nasional (UN), kalau ada tontonan ini bisa merusak konsentrasi mereka, kami minta agar Tong Edan tak kembali dibuka, karena kerugian bagi daerah lebih besar ketimbang keuntungannya,” kata Rusbianto lagi.
Nirman dan Rusbianto, mendesak pihak yang memberikan izin dibukanya tontonan Tong Edan ini untuk lebih memikirkan dampak negatifnya, ketimbang keuntungan sesaat dan menarik kembali izin dibukanya tontonan Tong Edan ini.
Mereka menyarankan agar pihak pengelola Tong Edan dan instansi pemberi izin untuk mencari alternatif lokasi lain dan bukan di Lapangan Sepak Bola Gagah Lurus.
Pantauan PPost, seluruh peralatan tontonan Tong Edan sudah terlihat terpasang diperkirakan tontonan ini akan berlangsung dalam waktu cukup lama, sejumlah pedagang kecil terlihat banyak menjajakan makanan dan permainan anak-anak. nas
Walau mendapat penolakan dari pemerhati sepak bola Kasongan, rencana akan digelarnya tontonan Tong Edan di Lapangan Gagah Lurus Kasongan, tetap berlanjut. Sebagian warga Kasongan mengungkapkan kekecewaannya.
“Kita tak habis pikir, mengapa tontonan dan hiburan Tong Edan masih terus diberikan izin padahal dilihat dari segi manfaatnya tak begitu banyak, justru kerugian daerah lebih besar,” kata Andi Warga Kasongan, kepada PPost, Minggu (28/2), mengomentari digelarnya kembali Tong Edan di Lapangan Gagah Lurus Kasongan, untuk kesekian kalinya.
Andi merasa heran, walau berulang kali adanya penolakan dan keberatan, terutama datang dari kalangan anak muda dan pelajar yang biasa menggunakan Lapangan Gagah Lurus untuk berolahraga, tontonan Tong Edan ini masih terus diberikan izin oleh pemerintah daerah.
“Kita sudah berulang kali protes, karena tontonan dan hiburan ini, tapi nyataknya toh masih juga diberikan izin, kita berharap ini yang terakhir saja, kedepan harus ada evaluasi, boleh ada tontonan tapi di lokasi lain jangan di Lapangan Gagah Lurus ini,” pinta Andi.
Sebelumnya, Nirman Hadi, salah satu pemerhati daerah, kepada PPost, kemarin, mendesak pihak-pihak terkait untuk membatalkan rencana tontonan Tong Edan ini yang akan di gelar di Lapangan Sepak Bola Gagah Lurus Kasongan ini.
“Anda bisa bayangkan, kalau hiburan Tong Edan itu diizinkan seperti sebelum-sebelumnya, apa yang terjadi, lapangan sepak bola kebanggaan masyarakat Katingan rumputnya akan rusak, pemuda dan pelajar kita pasti tidak akan bisa menggunakan lapangan,” kata Nirman.
Dikatakan Nirman lagi, setiap Tong Edan itu buka, selalu masyarakat pengguna dan pecinta olah raga di Kasongan dirugikan, karena mereka tak bisa lagi menggunakan lapangan selama tontonan Tong Edan dibuka, sementara alternatif lapangan lain, sulit ditemui.
“Lapangan ini boleh dikatakan sudah menjadi kebanggaan masyarakat, kalau terus dipakai untuk tontonan seperti Tong Edan yang kadang bisa memakan waktu sampai setengah bulan, rumput lapangan pasti akan rusak,” kata Nirman lagi.
Ditempat yang sama, pemerhati sepak bola Katingan, Rusbianto SHut, menyayangkan bila tontonan Tong Edan kembali diberikan izin, pihaknya sebelumnya sudah beberapa kali menyatakan penolakan dibukanya tontonan ini.
“Sebentar lagi Siswa SMA akan Ujian Nasional (UN), kalau ada tontonan ini bisa merusak konsentrasi mereka, kami minta agar Tong Edan tak kembali dibuka, karena kerugian bagi daerah lebih besar ketimbang keuntungannya,” kata Rusbianto lagi.
Nirman dan Rusbianto, mendesak pihak yang memberikan izin dibukanya tontonan Tong Edan ini untuk lebih memikirkan dampak negatifnya, ketimbang keuntungan sesaat dan menarik kembali izin dibukanya tontonan Tong Edan ini.
Mereka menyarankan agar pihak pengelola Tong Edan dan instansi pemberi izin untuk mencari alternatif lokasi lain dan bukan di Lapangan Sepak Bola Gagah Lurus.
Pantauan PPost, seluruh peralatan tontonan Tong Edan sudah terlihat terpasang diperkirakan tontonan ini akan berlangsung dalam waktu cukup lama, sejumlah pedagang kecil terlihat banyak menjajakan makanan dan permainan anak-anak. nas
0 komentar:
Posting Komentar