Senin, 07 Februari 2011

1.416 Rumah Guru di Barut Tak Layak Huni

MUARA TEWEH - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara, Drs. Jamaluddin mengatakan, saat ini tercatat sebanyak 1.416 unit perumahan guru di kabupaten setempat, tidak layak huni.
“Berdasarkan data dan hasil pengecekan langsung di lapangan, hampir 90 persen dari rumah dinas guru dan penjaga sekolah khususnya Sekolah Dasar (SD) di Barut kondisinya sangat ironis dan tidak layak huni,” kata Jamaludin, di Muara Teweh, Sabtu (5/2).
Dijelaskan, 1.416 unit perumahan guru dan penjaga sekolah termasuk rumah dinas kepala sekolah tersebut berasal dari 177 sekolah dasar (SD) yang tersebar di enam kecamatan. Rumah-rumah dinas itu rata dibangun pada tahun 1980-an atau telah berusia sekitar 30 tahunan dan hingga kini belum pernah dilakukan perbaikan atau rehabilitasi.
Untuk merehabilitasi seluruh rumah dinas guru dan penjaga sekolahnya, kata Jamaludin, akan diusulkan tahun depan kepada Kementerian Pendidikan dengan membawa permohonan serta lampiran data perumahan yang dimaksudkan.
Menurutnya, pengusulan ke Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2012 adalah sebagai upaya alternatif pencarian dana mengingat untuk APBD Kabupaten Barut mengalami keterbatasan.
“Sementara pada tahun 2011 ini, Dinas Pendidikan Barut telah menganggarkan perbaikan sejumlah rumah dinas yang disesuaikan dengan anggaran tersedia,” ujarnya.
Sementara itu, sebagian besar tenaga pengajar di Kabupaten Barito Utara (Barut) mengeluhkan tempat tinggal atau perumahan dinas tak layak dihuni. Pasalnya perumahan yang mereka tempati sangat memprihatinkan.
“Rumah dinas yang kami tempati saat ini sangat-sangat tidak layak, karena dinding maupun atapnya sudah banyak yang keropos dimakan usia, sehingga bila waktu hujan atap yang terbuat dari kayu sirap (atap kayu) semuanya bocor, begitu pula dinding sudah juga dimakan rayap,” kata seorang guru yang mengajar di desa Benao, Kecamatan Lahei, Jumat (4/2) lalu.
Dikatakan, usulan perbaikan perumahan dinas ini sudah sering kali disampaikan melalui surat kepada dinas pendidikan setempat, namun sampai sekarang masih belum ada realisasinya.
“Kerusakan rumah dinas ini, tidak hanya terjadi pada Desa Benao, akan tetapi semua sekolah di Barut ini, saya perkirakan memiliki nasib  yang sama, oleh karena itu, diharapkan agar Pemerintah Kabupaten maupun Provinsi bisa segera merealisasikan perbaikan atau rehabilitasi rumah dinas ini, karena ini menyangkut kebutuhan dasar dalam menunjang fasilitas guru agar bisa betah mengajar di suatu desa,” pintanya.
Hal ini sangat penting, lanjut dia, guna membantu para guru mengenai tempat tinggal yang layak huni, sehingga mereka tak mencari rumah sewaan yang letaknya jauh dari lingkungan sekolah tempatnya mengajar.pey

0 komentar:

Posting Komentar