BUNTOK – Sejumlah 90 persen kandidat calon bupati-wakil bupati Barito Selatan ternyata penderita gejala darah tinggi (hipertensi) dengan beragam level. Hanya dua calon yang memiliki gejala normal.
Sumber PPost, kemarin, menyebutkan tes tekanan darah 14 orang yang terdiri dari tujuh pasangan calon bupati-wakil bupati itu berlangsung Senin (14/2) pagi sekitar pukul 06.45 WIB di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buntok. Sebelumnya, calon kontestan Pemilu Kada Barsel itu mendapat penjelasan oleh ketua tim dokter dari IDI, yakni dr Dadang Nugraha tentang prosedur tes kesehatan.
Setelah tekanan darah ke-14 calon bupati-wakil bupati itu diukur, ternyata sebagian besar di antaranya menunjukkan gejala hipertensi. Sedikitnya ada 12 peserta tes yang tekanan darahnya lebih tinggi di atas batasan normal. Hanya dua peserta yang kondisi tekanan darahnya berada dalam kisaran normal.
Hanya saja, sumber tersebut tak menyebutkan siapa saja peserta tes yang terbukti menderita gejala hipertensi. Tak pula dinyatakan siapa dua dari 14 peserta itu yang tekanan darahnya terbilang normal.
Tes kesehatan sendiri berlangsung selama dua hari, yakni Senin sampai kemarin. Pada hari pertama, semua bakal calon menjalani pemeriksaan kesehatan jasmani. Kecuali tes tekanan darah, peserta juga menjalani tes mata, gigi, paru-paru, syaraf, urine, darah, telinga hidung dan tenggorokan (THT), organ tubuh, dan terakhir uji tread mill.
Sementara kemarin, semua bakal calon menjalani pemeriksaan kesehatan jiwa melalui psikotes, baik berupa pertanyaan tertulis maupun secara lisan untuk menguji Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI). Sedikitnya ada 560 soal yang disodorkan sepanjang psikotes. Ada beberapa peserta yang kewalahan dan tegang.
Ketua Tim Pemeriksa Kesehatan, dr Dadang Nugraha mengatakan pemeriksaan kesehatan bakal calon ini ditangani oleh 15 dokter spesialis. Yakni spesialis penyakit dalam, konsultan paru-paru, dokter spesialis syaraf, spesialis THT, spesialis kebidanan, dokter gigi, spesialis radiologi dan patologi klinik serta spesialis bedah umum dan bedah konsultan.
Menurut Dadang pemeriksaan dimulai dari pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan darah, pemeriksaan radiologi, USG, Biometri, EKG ataupun Tread mill, dan sekaligus pemeriksaan fisik dari ujung kepala sampai keujung kaki. Selain pemeriksaan jasmani dilakukan pula psikotest menguji Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) yaitu kesehatan kesehatan jiwa bakal calon.
Usai pemeriksan kesehatan jasmani maupun jiwa bakal pasangan calon, Selasa (15/02) tim dokter melaksanakan rapat pleno untuk menentukan hasil pemeriksaan bakal calon. Keputusan tersebut berdasarkan Tim, bukan individu. Hasil keputusan berdasarkan kompetensi masing-masing dokter. ing/rif
0 komentar:
Posting Komentar