PALANGKA RAYA – Tabrakan beruntun di Jl. RTA Milono Km 1, depan SMA Muhammadiyah, tepatnya di Lampu Merah, menewaskan seorang pengendara sepeda motor, kemarin pukul 07.00 WIB.
Sebuah mobil Truk Fuso bernomor polisi L 8310 UK yang dikemudikan oleh Tajudin Nor (27), warga Banjarmasin melaju oleng dalam kecepatan tinggi karena rem blong. Truk yang meluncur dari arah Bunderan Burung menuju Bunderan Besar, tepat di lampu merah, menabrak sebuah mobil Kijang bernomor polisi KH 1604 AL, dan mobil Kijang menyeruduk sepeda motor Yamaha Scorpio bernomor polisi KH 5917 AG dan Honda Revo KH 4271 TG yang dikemudiakn Saipullah (40), warga Jl Turi, hingga terseret dan korban tewas.
Sementara pengendarai sepeda motor yang lain, tidak mengalami apa apa. Agar tidak terjadi amuk massa, polantas Pos Bundaran yang datang ke TKP langsung mengamankan sopir truk serta kendaraan lainnya ke Mapolres untuk penyidikan.
Informasi yang dihimpun Ppost menyebutkan, awalnya saat lampu lalu lintas di depan SMA Muhammadiyah ini menyala merah, para pengendara berhenti. Namun tiba tiba dari arah belakang melaju mobil truk yang dikemudikan oleh Tajudin Nor yang tidak berhasil menghentikan kendaraannya karena rem blong, mobil tersebut terus melaju hingga akhirnya sopir membanting stri dan menabrak mobil Kijang dan du sepeda motor.
Saipullah terseret beberapa meter dan tewas di tempak kejdian perkara (TKP). Sementara warga masyarakat sekitar dan pengendara nyaris saja terpancing amarah melihat hal tersebut, karena menganggap sopir truk sengaja menerobos lampu merah. Untungnya petugas polantas di Pos Bundaran Besar segera datang ke lokasi hingga langsung mengamankan pengemudi dan kendaraan yang terlibat tabrakan.
“Langsung diamankan oleh anggota polantas Pos Bundaran untuk keamanan dan pengaturan lalu lintas di sana agar tidak macet,” jelas kanit Laka, AIPTU I Made Ardana.
Dikatakan sebenarnya, sopir truk mengetahui ada masalah dengan rem mobilnya, namun karena diduga dikejar waktu untuk mengantar barang, hal tersebut tidak diperdulikanya dan terus melanjutkan perjalanan. “Sopir tahu kok rem kehabisan angin dari desa Jabiren sana, tapi masih saja dijalankan,” ucap salah satu anggota piket Pos Bundaran yang sempat menanyakan hal itu kepada sopir truk.
Sopir dimintai keterangan, sementara petugas kepolisian melakukan koordinasi dengan pihak keluarga korban, karena korban merupakan pendatang dari Jabar. “Sopirnya masih diperiksa, pihak keluarga juga sudah kami kabari,” tambah Made. Mg3
0 komentar:
Posting Komentar