SAMPIT – Pengusaha angkutan yang tergabung dalam Organda Kotawaringin Timur (Kotim) mengancam mogok kerja apabila pemkab dan instansi terkait tidak mampu menyelesaikan problem antrean BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Ketua Harian DPC Organda Kotim, Zulkifli Nasution mendesak permasalahan BBM segera disikapi. “Apabila angkutan darat terus kesulitan mendapatkan BBM, pemilik kendaraan yang tergabung dalam Organda akan mogok kerja,” tegas Zulkifli kepada wartawan, Jumat (11/2).
Organda memberikan waktu kepada Pemkab Kotim dan instansi terkait lainnya untuk menyelesaikan antrean BBM hingga awal Maret. Apabila masalah antrean BBM, khususnya, solar belum juga teratasi, mogok kerja akan dilakukan.
“Berapa anggota kita ada yang ingin demo seperti pada 2008 lalu. Saya minta jangan dulu sambil menunggu tindakan dari kepolisian apakah berhasil atau tidak,” paparnya.
Zulkifli menuding permasalahan BBM di Kabupaten Kotim semakin parah dari waktu ke waktu. Hal ini dikarenakan adanya perlakukan diskriminatif dari SPBU di daerah lain. “Jam buka SPBU di Kotim lebih singkat dari daerah lain. Pukul 11.00 WIB siang sudah ada yang tutup untuk pengisian solar. Di daerah lain (kota pulau Jawa) bukanya bisa 1x 24 jam,” ujarnya.
“Berapa anggota kita ada yang ingin demo seperti pada 2008 lalu. Saya minta jangan dulu sambil menunggu tindakan dari kepolisian apakah berhasil atau tidak,” paparnya.
Zulkifli menuding permasalahan BBM di Kabupaten Kotim semakin parah dari waktu ke waktu. Hal ini dikarenakan adanya perlakukan diskriminatif dari SPBU di daerah lain. “Jam buka SPBU di Kotim lebih singkat dari daerah lain. Pukul 11.00 WIB siang sudah ada yang tutup untuk pengisian solar. Di daerah lain (
Akibatnya sulit mendapatkan BBM, ungkap dia, tidak sedikit kerugian yang dialami pemilik angkutan, seperti berkurangnya pendapatan lantaran harus antre di SPBU.
“Anggota kita pernah antre malam hari, dan paginya ketika hendak mengisi ternyata BBM sudah habis. Ini kan sangat merugikan,” pungkasnya.ari
0 komentar:
Posting Komentar