PALANGKA RAYA – Tiga ruang kelas SMP Nasional berikut ruang kantor, satu ruang kelas SMA Purnama dan tiga unit rumah serta satu barak tiga pintu hangus dilalap api ketika bekaran terjadi di sekitar Kompleks Balai Kaharingan Jl Patih Rumbih, Senin (4/7) pukul 13.30 WIB.
Belum diketahui pasti asal usul api yang meludeskan beberapa bangunan rumah dan sekolahan, namun, dugaan sementara menyebutkan api berasal dari kompor yang meledak di rumah milik Hawun yang ditinggal penghuninya. Kendati angin bertiup kencang di lokasi perumahan penduduk, api dengan cepat dipadamkan sekitar 30 menit setelah unit mobil pemadam kebakaran dibantu PAM Swakarsa beraksi melakukan pemadaman.
Polisi yang datang di tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran langsung memasang garis polisi (police line) dan memeriksa beberapa orang saksi.
Informasi yang diperoleh PPost di TKP, kemarin, menyebutkan, api tiba-tiba saja muncul dari rumah milik Hawun, belakang bangunan SPM Nasional. Warga pun panik untuk melakukan penyelamatan di sekitar rumahnya, namun api yang berkobar semakin membesar sehingga memakan bangunan rumah di sampingnya, barak hingga merembet ke bangunan SMP dan SMA di sekitarnya.
“Api langsung menyala kuat di sekitar rumah kami, tetangga kemudian berhamburan sembari menelpon pemadam. Api merembet terus karena angin yang kuat serta banyak bangunan yang kosong,” ujar Maskur, warga sekitar lokasi yang melihat api pertama kali.
Asap yang terlihat tebal karena bangunan rumah tersebut terbuat dari konstruksi kayu sehingga api dengan mudah membakar. “Kalau di belakang sekolahan ini memang konstruksi tersebut dari kayu sehingga api cepat membakar,” tegasnya lagi.
Pemadam kebakaran yang datang awalnya bingung untuk mencari jalan masuk ke areal lokasi kebakaran karena selain sempit, juga kesulitan menembus jalan. Banyak pengguna jalan menonton sehingga menghalangi arus lalu lintas. Setelah lokasi TKP dikepung oleh pemadam serta dibantu oleh pihak satuan Polisi Lalu Lintas dan Brimob Polda untuk menghancurkan dinding dinding bangunan, barulah bisa dilakukan pemadaman. Sementara itu, anggota Polres Palangka Raya melakukan pendataan dengan mencari pemilik rumah untuk dimintai keterangan. Dua orang yang tinggal di rumah milik Hawun dimintai keterangan.
Menurut beberapa warga, api berasal dari ruang tengah rumah Hawun, namun ada warga yang menyebut sebelum melihat api, terdengar ledakan kecil yang diduga berasal dari kompor.
Dua orang yang dimintai keterangan masing-masing Faisol dan Niko.
“Dari hasil penyelidikan sementara, api bersumber dari rumah milik Ibu Hawun yang ditinggal penghuninya. Namun yang menunggu rumahnya ada dua orang atas nama Faisal dan Niko, mereka kini dimintai keterangan di Polres, Kami masih belum memastikan asal muasal api apakah dari kompor atau dari mana, yang jelas kita masih melakukan penyelidikan,” ujar Kepala Bagian Operasi Polres palangka raya, Kompol Ruslan Rasyid di TKP.
Menurut catatan polisi, selama Januari hingga 4 Juli 2011 di Palangka Raya telah terjadi 15 kali kebakaran. “Sudah 15 kejadian kebakaran yang terjadi mulai Januari – 4 Juli,” jelas Wawan Berlison kepala Damkar Pemko usai melakukan pemadaman.why/mg3
0 komentar:
Posting Komentar