MUARA TEWEH, PPOST
Tanda-tanda survei kedua Partai Golkar akan membawa mudarat mulai kelihatan. Sejumlah pengurus partai beringin di Barito Utara meragukan kesahihan survei. Pasalnya, sudah muncul nama kandidat dan pasangan ke permukaan.
Keraguan itu mencuat menyusul kabar beredar yang menyebutkan rombongan salah satu kandidat diketahui melakukan pertemuan dengan ketua tim survei dari Jakarta. Padahal, hasil survei itu, menurut mereka, harusnya tak boleh dibocorkan.
“Saya menjadi ragu lagi akan hasil survei terakhir ini. Masak menjelang akhir, hasil survei nama pasangan kandidat tertentu sudah muncul ke permukaan seperti pasangan H Achmad Amur dan Wahyudi K Anwar. Padahal, seharusnya nama-nama itu tak boleh dibocorkan, kecuali dipaparkan dalam rapat yang dihadiri Ketua Umum DPP Golkar,” kata Asari, Wakil Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi DPD Partai Golkar Barut, kemarin di Muara Teweh.
Menurutnya, kabar anyar yang diterima itu, menyebutkan rombongan tim kandidat tertentu disinyalir melakukan pertemuan di Banjarmasin yang dihadiri ketua tim survei dari Indobarometer. “Seharusnya, hal ini tidak boleh sampai terjadi,” kata Asari kepada wartawan,
Dia juga membeberkan bahwa pertemuan antara tim sukses kandidat tertentu melakukan pertemuan dengan ketua tim survei asal Jakarta itu di Banjarmasin, antara 9 dan 10 Februari lalu. “Jadi dua keganjilan ini yang membuat kami ragu dan mempertanyakan kembali akan hasil survei terakhir ini. Jika begini, akan muncul jago karbitan,” terangnya.
Asari menyayangkan jika survei terakhir ini kembali disusupi oleh kepentingan segelintir oknum. Dia berharap tak ada lagi rekayasa. Jika kembali terjadi seperti sebelumnya ada nama kandidat yang hilang, bisa berdampak buruk dan semakin mengaburkan kepercayaan terhadap partai besar berlambang pohon beringin ini.
Lembaga survei yang independen pun meski bijak, lantaran sudah dipercaya publik akan hasilnya. Dia juga mengingatkan Indobarometer yang dipercaya melakukan survei, hendaknya bekerja objektif untuk melahirkan balon gubernur dari Golkar. Karena hingga kini para kader dan simpatisan masih dibuat bingung akan survei itu.
“Kasihan jadinya lantaran bisa disusupi salah satu tim sukses. Hasil yang keluar akhirnya membuat perpecahan di tubuh Golkar itu sendiri. Kapabilitas lembaga survei pun tampaknya bisa tercoreng, apakah mereka merupakan lembaga survei independen atau malah sebagai konsultan publik,” imbuhnya.
Mestinya, kata Asari, siapapun figur yang muncul dari hasil survei, para kader siap untuk berjuang pada pemenangan pilgub, dan sebagai kader patut berbangga. Asari juga menambahkan hasil survei berakhir pada 25 Februari depan. pey
Tanda-tanda survei kedua Partai Golkar akan membawa mudarat mulai kelihatan. Sejumlah pengurus partai beringin di Barito Utara meragukan kesahihan survei. Pasalnya, sudah muncul nama kandidat dan pasangan ke permukaan.
Keraguan itu mencuat menyusul kabar beredar yang menyebutkan rombongan salah satu kandidat diketahui melakukan pertemuan dengan ketua tim survei dari Jakarta. Padahal, hasil survei itu, menurut mereka, harusnya tak boleh dibocorkan.
“Saya menjadi ragu lagi akan hasil survei terakhir ini. Masak menjelang akhir, hasil survei nama pasangan kandidat tertentu sudah muncul ke permukaan seperti pasangan H Achmad Amur dan Wahyudi K Anwar. Padahal, seharusnya nama-nama itu tak boleh dibocorkan, kecuali dipaparkan dalam rapat yang dihadiri Ketua Umum DPP Golkar,” kata Asari, Wakil Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi DPD Partai Golkar Barut, kemarin di Muara Teweh.
Menurutnya, kabar anyar yang diterima itu, menyebutkan rombongan tim kandidat tertentu disinyalir melakukan pertemuan di Banjarmasin yang dihadiri ketua tim survei dari Indobarometer. “Seharusnya, hal ini tidak boleh sampai terjadi,” kata Asari kepada wartawan,
Dia juga membeberkan bahwa pertemuan antara tim sukses kandidat tertentu melakukan pertemuan dengan ketua tim survei asal Jakarta itu di Banjarmasin, antara 9 dan 10 Februari lalu. “Jadi dua keganjilan ini yang membuat kami ragu dan mempertanyakan kembali akan hasil survei terakhir ini. Jika begini, akan muncul jago karbitan,” terangnya.
Asari menyayangkan jika survei terakhir ini kembali disusupi oleh kepentingan segelintir oknum. Dia berharap tak ada lagi rekayasa. Jika kembali terjadi seperti sebelumnya ada nama kandidat yang hilang, bisa berdampak buruk dan semakin mengaburkan kepercayaan terhadap partai besar berlambang pohon beringin ini.
Lembaga survei yang independen pun meski bijak, lantaran sudah dipercaya publik akan hasilnya. Dia juga mengingatkan Indobarometer yang dipercaya melakukan survei, hendaknya bekerja objektif untuk melahirkan balon gubernur dari Golkar. Karena hingga kini para kader dan simpatisan masih dibuat bingung akan survei itu.
“Kasihan jadinya lantaran bisa disusupi salah satu tim sukses. Hasil yang keluar akhirnya membuat perpecahan di tubuh Golkar itu sendiri. Kapabilitas lembaga survei pun tampaknya bisa tercoreng, apakah mereka merupakan lembaga survei independen atau malah sebagai konsultan publik,” imbuhnya.
Mestinya, kata Asari, siapapun figur yang muncul dari hasil survei, para kader siap untuk berjuang pada pemenangan pilgub, dan sebagai kader patut berbangga. Asari juga menambahkan hasil survei berakhir pada 25 Februari depan. pey
0 komentar:
Posting Komentar