PALANGKA RAYA, PPOST
Manejer PT PLN (Persero) Cabang Palangka Raya Taufik Eko Widodo, membantah ada pemadaman bergilir. Di hadapan anggota DPRD Palangka Raya, ia menyebut pemadaman yang sering terjadi akhir-akhir ini merupakan pemadaman insidentil akibat pemakaian pelanggan yang berlebih dan cuaca yang kurang bersahabat belakangan ini.
“Kalau ada pemadaman bergilir pasti akan kami umumkan kepad amasyarakat luas melalui media massa,” ujar Taufik, Rabu (24/2).
Namun apa yang dikemukakan Taufik dalam forum rapat dengar pendapat tersebut sangat kontradiktif dengan fakta yang terjadi. Bahwa, akhir-akhir ini pemadaman listrik sepertinya terencana dan terjadwal dengan ritme yang teratur, siang dan malam. Malahan dalam seharibisa lebih dari satu kali terjadi pemadaman listrik.
Paul, salah seorang warga, menyebut pemadaman listrik yang terlalu sering akhir-akhir ini sudah sangat meresahkan. Pekerjaan menjadi banyak yang terganggu dan tertunda gara-gara mati lampu. Yang ironis, kata Paul, ketika pelanggan terlambat sedikit saja membayar tagihan rekening dari jadwal yang ditentukan, maka pelanggan yang bersangkutan pasti akan didenda. Lebih parah lagi, diancam akan diputus.
“Ini tidak adil namanya. Sebab, pelayanan yang diberikan PLN sendiri tidak prima,” ujar Paul.
Keluhan yang sama disampaikan Hatir S Tarigan. Anggota Komisi II DPRD Palangka Raya tersebut menyatakan, pemadaman listruik akhir-akhir ini sudah keterlaluan. “Pernah suatu hari di komplek tempat tinggal saya di Jalan Sapan terjadi pemadaman listrik lebih dari tiga kali. Seperti minum obat saja. Padam sebentar tiba-tiba menyala lagi. Selang beberapa menit padam kembali. Ketika saya hendak menghidupi mesin genset, tahu-tahunya listrik kembali menyala. Seperti main-main saja,” keluh Hatir.
Hatir mengatakan, listrik adalah urat nadi dan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat modern. Listrik bahkan menjadi bagian dari kebutuhan pokok masyarakat masa kini. Untuk itu, ia meminta PLN tidak selalu berkilah apabila memang ada jadwal pemadaman bergilir.
“Kemukakan saja secara terbuka. Sosialisasi bila ada jadwal pemadaman bergilir, tak perlu ditutup-tutupi supaya masyarakat menjadi tahu dan tidak terkaget-kaget. Masyarakat pun akan lebih siap, misalnya menuntaskan pekerjaan yang menggunakan energi listrik,” tandas Hatir.rho
0 komentar:
Posting Komentar