SAMPIT, PPOST
Sebagian Masyarakat menganggap kotoran sapi hanya berguna sebagai kompos. Ternyata, kotoran itu bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif baru untuk memasak.
Saat ini kelompok tani Bahabar di Jalan Cristopel Mihing, Kelurahan Baamang Hulu, Sampit, telah memanfaatkan biogas dari kotoran sapi. Warga mengaku biogas ini lebih hemat ketimbang elpiji karena pembuatannya tak memerlukan biaya. Api yang dihasilkan dari biogas sama besarnya dengan elpiji dan bisa digunakan untuk keperluan memasak.
Proses pembuatan gas ini diawali dengan menimbun kotoran di penampungan yang terhubung dengan reaktor proses pembentukan biogas.
“Di atas reaktor biogas terdapat pipa khusus yang mengalirkan sumber energi ke beberapa rumah kelompok tani,” jelas Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kotim (Distanak Kotim) I Made Dikantara, kemarin.
Dia mengatakan, alat untuk menghasilkan biogas harganya Rp30 juta yang bersumber dari APBN 2009. Sebagai uji coba, pihaknya hanya membeli satu unit alat biogas yang digunakan Kelompok Tani Bahabar sejak Desember 2009.
“Setelah kami mencobanya, ternyata bisa difungsikan untuk menyalakan kompor gas dan generator listrik di sana,” katanya.
Setelah digunakan untuk biogas, kotoran sapi juga bermanfaat sebagai kompos. Setelah melihat keberhasilan alat biogas ini, Distanak berencana mengembangkannya kepada kelompok-kelompok tani yang ada di Kotim secara bertahap.
Jadi dapat disimpulkan bahwa biogas mempunyai berbagai manfaat, yaitu menghasilkan gas, ikut menjaga kelestarian lingkungan, mengurangi polusi dan meningkatkan kebersihan dan kesehatan, serta penghasil pupuk organik yang bermutu.
Untuk menuai hasil yang signifikan, diperlukan gerakan secara massal, terarah, dan terencana meliputi pengembangan teknologi, penyuluhan, dan pendampingan. Dalam jangaka panjang, gerakan pengembangan biogas dapat membantu penghematan sumber daya minyak bumi dan sumber daya kehutanan. Mengenai pembiyaannya mungkin secara bertahap sebagian subsidi BBM dialihkan untuk pembangunan unit-unit pembangkit biogas. arg/ari
0 komentar:
Posting Komentar