* Setelah Bunuh Keponakannya
MANUHING, PPOST
Warga Desa Bawan, Kecamatan Banama Tingang, Kabupaten Pulang Pisau, heboh. Di lobang bekas galian, seorang paman dan keponakannya berkelahi. Kedua sama-sama tewas di tempat dengan cara yang berbeda.
Malapetaka dua orang yang masih bertalian darah itu terjadi kemarin siang sekitar pukul 11.00 WIB. Entah apa yang merasuki Suhardi (27), pria ini tega membacok Amat (20), keponakannya. Akibat bacokan itu, Amat menderita luka di tangan, tubuh, dan kepalanya. Dia pun akhirnya tewas meregang nyawa.
Melihat keponakannya tewas, sang paman pun langsung bunuh diri dengan cara menggorok lehernya sendiri hingga nyaris putus. Suhardi pun tewas di tempat itu, tak jauh dari jasad Amat.
Hingga kini belum diketahui motif perkelahian tersebut. Dugaan sementara adalah akibat masalah pribadi terkait persaingan pendapatan hasil menyedot emas.
Warga sekitarnya yang juga berprofesi sesama penyedot sempat takjub melihat perkelahian itu. Hanya saja mereka tidak berani melerai karena perkelahian keduanya tergolong sengit dengan menggunakan senjata tajam jenis mandau.
Beberapa menit kemudian, warga melaporkan kepada polisi. Dipimpin Kapolsek Bawan, AKP H AR Budi Harianto bersama penyidik Unit Reskrim Bripda Ahmad Rifani dan anggota lainnya, aparat langsung menuju TKP. Dengan berjalan kaki, polisi kemudian mengamankan lokasi dengan memasang garis polisi serta meminta keterangan dari para saksi. Kedua jenazah lalu dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan visum.
“Setelah mendapatkan laporan warga ada perkelahian di wilayah penyedotan emas, polisi langsung menuju ke TKP untuk melakukan pengamanan. Di TKP, polisi mendapati kedua orang yang bertikai tersebut sudah meninggal dunia dengan kondisi luka-luka di sekujur tubuh. Barang bukti yang diamankan adalah mandau. Kedua jenazah dibawa ke Puskesmas guna menunggu hasil visum,” ujar Kapolsek Bawan.
Dikatakan, dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, perkelahian itu berlangsung cepat saat paman dan ponakannya menuju lobang penyedotan emas. Tiba-tiba saja, sang paman dari atas, menghunuskan mandaunya. Sejurus kemudian langsung membacokkan ke arah Amat. Merasa tersudut, Amat yang tidak memegang senjata mencoba menangkis dan merebut mandau dari tangan pamannya. Namun karena kalah kuat, Amat tidak mampu melawan, tubuhnya banyak terkena bacokan hingga akhirnya meninggal dunia.
Setelah melihat ponakannya tergolek tewas, sang paman lalu mengarahkan mandau ke lehernya sendiri untuk bunuh diri. Keduanya meninggal dalam posis berdekatan.
“Para saksi mengatakan, kejadian itu berlangsung cepat dan tidak mengetahui asal muasal permasalahannya. Namun saat Amat berada di bawah dekat mulut lobang, pamannya yang berada di atas tiba-tiba langsung menimpaskan mandaunya hingga terjadilah perkelahian,” jelas H Budi, saat masih berada di lokasi untuk melakukan pemeriksaan saksi-saksi. why
MANUHING, PPOST
Warga Desa Bawan, Kecamatan Banama Tingang, Kabupaten Pulang Pisau, heboh. Di lobang bekas galian, seorang paman dan keponakannya berkelahi. Kedua sama-sama tewas di tempat dengan cara yang berbeda.
Malapetaka dua orang yang masih bertalian darah itu terjadi kemarin siang sekitar pukul 11.00 WIB. Entah apa yang merasuki Suhardi (27), pria ini tega membacok Amat (20), keponakannya. Akibat bacokan itu, Amat menderita luka di tangan, tubuh, dan kepalanya. Dia pun akhirnya tewas meregang nyawa.
Melihat keponakannya tewas, sang paman pun langsung bunuh diri dengan cara menggorok lehernya sendiri hingga nyaris putus. Suhardi pun tewas di tempat itu, tak jauh dari jasad Amat.
Hingga kini belum diketahui motif perkelahian tersebut. Dugaan sementara adalah akibat masalah pribadi terkait persaingan pendapatan hasil menyedot emas.
Warga sekitarnya yang juga berprofesi sesama penyedot sempat takjub melihat perkelahian itu. Hanya saja mereka tidak berani melerai karena perkelahian keduanya tergolong sengit dengan menggunakan senjata tajam jenis mandau.
Beberapa menit kemudian, warga melaporkan kepada polisi. Dipimpin Kapolsek Bawan, AKP H AR Budi Harianto bersama penyidik Unit Reskrim Bripda Ahmad Rifani dan anggota lainnya, aparat langsung menuju TKP. Dengan berjalan kaki, polisi kemudian mengamankan lokasi dengan memasang garis polisi serta meminta keterangan dari para saksi. Kedua jenazah lalu dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan visum.
“Setelah mendapatkan laporan warga ada perkelahian di wilayah penyedotan emas, polisi langsung menuju ke TKP untuk melakukan pengamanan. Di TKP, polisi mendapati kedua orang yang bertikai tersebut sudah meninggal dunia dengan kondisi luka-luka di sekujur tubuh. Barang bukti yang diamankan adalah mandau. Kedua jenazah dibawa ke Puskesmas guna menunggu hasil visum,” ujar Kapolsek Bawan.
Dikatakan, dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, perkelahian itu berlangsung cepat saat paman dan ponakannya menuju lobang penyedotan emas. Tiba-tiba saja, sang paman dari atas, menghunuskan mandaunya. Sejurus kemudian langsung membacokkan ke arah Amat. Merasa tersudut, Amat yang tidak memegang senjata mencoba menangkis dan merebut mandau dari tangan pamannya. Namun karena kalah kuat, Amat tidak mampu melawan, tubuhnya banyak terkena bacokan hingga akhirnya meninggal dunia.
Setelah melihat ponakannya tergolek tewas, sang paman lalu mengarahkan mandau ke lehernya sendiri untuk bunuh diri. Keduanya meninggal dalam posis berdekatan.
“Para saksi mengatakan, kejadian itu berlangsung cepat dan tidak mengetahui asal muasal permasalahannya. Namun saat Amat berada di bawah dekat mulut lobang, pamannya yang berada di atas tiba-tiba langsung menimpaskan mandaunya hingga terjadilah perkelahian,” jelas H Budi, saat masih berada di lokasi untuk melakukan pemeriksaan saksi-saksi. why
0 komentar:
Posting Komentar