NANGA BULIK, PPOST
Kebiasaan ataupun tradisi bawaan seseorang dari nenek moyang memang sangat sulit untuk dirubah, seperti halnya kebiasaan masyarakat Kabupaten Lamandau pada umumnya yang tidak bisa lepas dari kebiasaan hidup dipinggiran sungai, seperti yang ada di pinggiran sungai Lamandau demi memudahkan memenuhi kebutuhan air untuk kehidupan sehari-hari. Padahal, kebersihan air sungai itu masih di ragukan bila belum masuk dalam penyulingan PDAM.
Ketergantungan mayoritas warga menggunakan air sungai sebagai alternatif termudah memenuhi kebutuhan air setiap hari, memang tidak bisa di pungkiri. Namun mengingat harga kesehatan sangat mahal bila seseorang sakit yang diakibatkan air yang di konsumsinya tidak sehat, akan sangat merugikan warga masyarakat itu sendiri.
Dengan adanya bantuan pemerintah melalui penyaluran air bersih yang sejak tahun lalu telah diprogramkan, diharapkan masyarakat bisa memanfaatkannya dengan baik untuk menggantikan kebiasaan mengkonsumsi air dari sungai yang kebersihannya belum teruji.
Meski kebanyakan warga saat ini masih sangat bergantung pada sungai, secara perlahan berangsur beralih ke air tanah yang biasa diperoleh dari sumur ataupun PDAM yang ada di Kabupaten Lamandau. Kebiasaan masyarakat Lamandau menggunakan air sungai sebagai alternatif termudah dalam memenuhi kebutuhan air sehari-hari, saat ini hanya untuk memenuhi kebutuhan mandi, mencuci dan tempat buang hajat atau sering di kenal dengan sebutan MCK (mandi, cuci, kakus). moi
0 komentar:
Posting Komentar