
Achmad Yuliansyah - Didik Salmijardi
MUARA TEWEH, PPOST
Dukungan mengalir bagi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Tengah, Ir H Achmad Yuliansyah dan Kol Inf (Purn) H Didik Salmijardi di daerah aliran sungai (DAS) Barito. Diperhitungkan, lebih dari 60 persen suara di wilayah ini akan memilih Ayudik.
Sejak pertama kali mencalonkan diri, pasangan Ayudik terus menjadi pembicaraan di masyarakat luas, khususnya di wilayah Barito. Terlebih, setelah pasangan yang awalnya diusung Partai Demokrat ini juga didukung Partai Golkar.
Hal itu tentu wajar. Sosok Achmad Yuliansyah, selain sudah menjabat sebagai Bupati Barito Utara selama kurang lebih 6,5 tahun, juga lama mengabdi sebagai Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Barito Selatan. Ditambah dengan dongkrakan mesin politik yang mengusung Ayudik adalah partai pemenang pemilu yaitu Partai Demokrat dan Partai Golkar.
Memandang dari hal itu, Ketua Harian Partai Golkar Kabupaten Barut, H Aprian Noor mengatakan, Partai Golkar se-DAS Barito, yaitu Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan dan Barito Timur, sudah merapatkan barisan untuk mengantarkan kemenangan Ayudik untuk memimpin Kalimantan Tengah lima tahun ke depan.
“Partai pengusung Ayudik jauh-jauh hari sudah merapatkan barisan, khususnya untuk wilayah Barito. Kita targetkan akan memenangkan pasangan Ayudik dengan perolehan suara sekitar 60 persen,” ujar Aprian Noor yang juga Ketua DPRD Barut ini kepada PPost, kemarin.
Kalau Ayudik memimpin Kalteng ini, menurut Aprian Noor, tentu pembangunan infrastruktur akan lebih cepat. Pasalnya, sosok Achmad Yuliansyah sudah teruji dalam hal itu, khusunya untuk melakukan lobi untuk mendapatkan dana APBN untuk daerahnya.
Sebagai contoh, menurutnya, di Kabupaten Barut selama Achmad Yuliansyah menjadi Bupati Barut, dalam waktu kurun dua tahun, dia bisa melobi pemerintah pusat untuk mendapatkan dana APBN sebesar Rp 149 miliar untuk membangun bandara baru. Dan, hal itu akan tetap dilanjutkan sampai pembangunan bandara selesai.
Yuliansyah sendiri menyebutkan bandara Muara Teweh adalah produk tidak adilnya pemerintah provinsi dalam pemerataan pembangunan. Pasalnya, pemerintah provinsi seakan menutup mata terhadap kebutuhan pembangunan bandara Muara Teweh. Padahal, kehadiran bandara itu penting artinya bagi masyarakat di DAS Barito.
Kecuali itu, menurut Aprian Noor, redesain pembangunan jembatan KH Hasan Basri yang sampai saat ini sudah memasuki tahap studi kelayakan, juga buah kerja keras Yuliansyah. Untuk proses redesain itu, Yuliansyah berhasil mendapatkan bantuan dana APBN sebesar Rp 139 miliar.
“Itu baru untuk ukuran kabupaten. Tentu, kalau Ayudik akan memimpin Provinsi Kalteng ini, kemajuan pembangunan, khususnya infrastruktur, akan lebih cepat dinikmati oleh masyarakat Kalteng. Selain itu di Barut, selama kepemimpinan Achmad Yuliansyah, keterisolasian desa-desa sudah tidak ada kendala lagi. Hal itu tentu cukup membantu bagi masyarakat khususnya yang tinggal di pedesaan untuk mendongkrak perekonomian mereka,” kata Aprian Noor. bil
Dukungan mengalir bagi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Tengah, Ir H Achmad Yuliansyah dan Kol Inf (Purn) H Didik Salmijardi di daerah aliran sungai (DAS) Barito. Diperhitungkan, lebih dari 60 persen suara di wilayah ini akan memilih Ayudik.
Sejak pertama kali mencalonkan diri, pasangan Ayudik terus menjadi pembicaraan di masyarakat luas, khususnya di wilayah Barito. Terlebih, setelah pasangan yang awalnya diusung Partai Demokrat ini juga didukung Partai Golkar.
Hal itu tentu wajar. Sosok Achmad Yuliansyah, selain sudah menjabat sebagai Bupati Barito Utara selama kurang lebih 6,5 tahun, juga lama mengabdi sebagai Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Barito Selatan. Ditambah dengan dongkrakan mesin politik yang mengusung Ayudik adalah partai pemenang pemilu yaitu Partai Demokrat dan Partai Golkar.
Memandang dari hal itu, Ketua Harian Partai Golkar Kabupaten Barut, H Aprian Noor mengatakan, Partai Golkar se-DAS Barito, yaitu Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan dan Barito Timur, sudah merapatkan barisan untuk mengantarkan kemenangan Ayudik untuk memimpin Kalimantan Tengah lima tahun ke depan.
“Partai pengusung Ayudik jauh-jauh hari sudah merapatkan barisan, khususnya untuk wilayah Barito. Kita targetkan akan memenangkan pasangan Ayudik dengan perolehan suara sekitar 60 persen,” ujar Aprian Noor yang juga Ketua DPRD Barut ini kepada PPost, kemarin.
Kalau Ayudik memimpin Kalteng ini, menurut Aprian Noor, tentu pembangunan infrastruktur akan lebih cepat. Pasalnya, sosok Achmad Yuliansyah sudah teruji dalam hal itu, khusunya untuk melakukan lobi untuk mendapatkan dana APBN untuk daerahnya.
Sebagai contoh, menurutnya, di Kabupaten Barut selama Achmad Yuliansyah menjadi Bupati Barut, dalam waktu kurun dua tahun, dia bisa melobi pemerintah pusat untuk mendapatkan dana APBN sebesar Rp 149 miliar untuk membangun bandara baru. Dan, hal itu akan tetap dilanjutkan sampai pembangunan bandara selesai.
Yuliansyah sendiri menyebutkan bandara Muara Teweh adalah produk tidak adilnya pemerintah provinsi dalam pemerataan pembangunan. Pasalnya, pemerintah provinsi seakan menutup mata terhadap kebutuhan pembangunan bandara Muara Teweh. Padahal, kehadiran bandara itu penting artinya bagi masyarakat di DAS Barito.
Kecuali itu, menurut Aprian Noor, redesain pembangunan jembatan KH Hasan Basri yang sampai saat ini sudah memasuki tahap studi kelayakan, juga buah kerja keras Yuliansyah. Untuk proses redesain itu, Yuliansyah berhasil mendapatkan bantuan dana APBN sebesar Rp 139 miliar.
“Itu baru untuk ukuran kabupaten. Tentu, kalau Ayudik akan memimpin Provinsi Kalteng ini, kemajuan pembangunan, khususnya infrastruktur, akan lebih cepat dinikmati oleh masyarakat Kalteng. Selain itu di Barut, selama kepemimpinan Achmad Yuliansyah, keterisolasian desa-desa sudah tidak ada kendala lagi. Hal itu tentu cukup membantu bagi masyarakat khususnya yang tinggal di pedesaan untuk mendongkrak perekonomian mereka,” kata Aprian Noor. bil
0 komentar:
Posting Komentar