MUARA TEWEH, PPOST
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Goerge Toisutta meresmikan monumen Panglima Batur, yang berada di Taman Seribu Riam di jantung Kota Muara Teweh, Barito Utara, kemarin.
Kedatangan KSAD disambut meriah ribuan pelajar yang berdiri sambil melambaikan bendera Merah Putih ukuran kecil di pinggir jalan A Yani antara bundaran Kodim dengan Bundaran Rumah Jabatan Bupati Barut.
Toisutta mendarat di bandara Beringin, Muara Teweh, beserta rombongan di antaranya Panglima Kodam VI Tanjung Pura Mayjen TNI Tono Suratman, Danrem 102 Panju Panjung Kolonel Arm Rudiono Edy, serta jajaran Korem 102 Panju Panjung. Kedatangan mereka disambut Wakil Bupati Barut, Oemar Zaki Hebanoedin, unsur muspida, Sekda H Sapto Nugroho serta lainnya.
KSAD dalam sambutannya mengatakan, dengan berdirinya patung-patung perjuangan di Tanah Air, mengandung makna dan membuktikan bahwa sejarah bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang.
Menurut Toisutta, pembangunan monumen Panglima Batur dimaksudkan sebagi simbol untuk menghormati dan mengabadikan sikap heroik yang ditampilkan Panglima Batur sebagai patriot dan Bhayangkara Negara yang mengabdi kepada bangsa dan negaranya dalam merebut dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.
“Dengan berdirinya monumen ini diharapkan juga dapat lebih menggelorakan semangat juang generasi penerusnya untuk mencapai cita-cita kemerdekaan berupa meningkatkan kesejahteraan rakyat,” katanya.
KSAD juga mengatakan, tekad dan semangan Panglima Batur dalam memperjuangkan nasib bangsanya pada saat itu memberi pelajaran berharga kepada semua, sebenarnya jiwa dan semangat nasionalisme, patriotisme dan heroisme bangsa Indonesia telah ada dan tumbuh subur dengan kokoh dan kuat sejak dahulu kala.
“Kira ketahui bersama bahwa substansi perjuangan bangsa pada hakekatnya tidak berubah dari nilai dasarnya. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai perjuangan pendahulunya,” kata Toisutta.
Sementara, Bupati Barito Utara, Achmad Yuliansyah dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Bupati Oemar Zaki Hebanoeddin mengatakan kedatangan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke daerah ini, merupakan kebanggan bagi seluruh masyarakat Barito Utara, karena sejak berdirinya Kabupaten Barito Utara 59 tahun yang lalu baru kali ini dikunjungi oleh pimpinan tertinggi TNI Angkatan Darat.
Adapun tujuan didirikannya monument Panglima Batur, yaitu untuk mengenang jasa-jasa dan perjuangan Panglima Batur dalam mengusir kaum penjajah, khususnya di Kabupaten Barito Utara. bil
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Goerge Toisutta meresmikan monumen Panglima Batur, yang berada di Taman Seribu Riam di jantung Kota Muara Teweh, Barito Utara, kemarin.
Kedatangan KSAD disambut meriah ribuan pelajar yang berdiri sambil melambaikan bendera Merah Putih ukuran kecil di pinggir jalan A Yani antara bundaran Kodim dengan Bundaran Rumah Jabatan Bupati Barut.
Toisutta mendarat di bandara Beringin, Muara Teweh, beserta rombongan di antaranya Panglima Kodam VI Tanjung Pura Mayjen TNI Tono Suratman, Danrem 102 Panju Panjung Kolonel Arm Rudiono Edy, serta jajaran Korem 102 Panju Panjung. Kedatangan mereka disambut Wakil Bupati Barut, Oemar Zaki Hebanoedin, unsur muspida, Sekda H Sapto Nugroho serta lainnya.
KSAD dalam sambutannya mengatakan, dengan berdirinya patung-patung perjuangan di Tanah Air, mengandung makna dan membuktikan bahwa sejarah bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang.
Menurut Toisutta, pembangunan monumen Panglima Batur dimaksudkan sebagi simbol untuk menghormati dan mengabadikan sikap heroik yang ditampilkan Panglima Batur sebagai patriot dan Bhayangkara Negara yang mengabdi kepada bangsa dan negaranya dalam merebut dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.
“Dengan berdirinya monumen ini diharapkan juga dapat lebih menggelorakan semangat juang generasi penerusnya untuk mencapai cita-cita kemerdekaan berupa meningkatkan kesejahteraan rakyat,” katanya.
KSAD juga mengatakan, tekad dan semangan Panglima Batur dalam memperjuangkan nasib bangsanya pada saat itu memberi pelajaran berharga kepada semua, sebenarnya jiwa dan semangat nasionalisme, patriotisme dan heroisme bangsa Indonesia telah ada dan tumbuh subur dengan kokoh dan kuat sejak dahulu kala.
“Kira ketahui bersama bahwa substansi perjuangan bangsa pada hakekatnya tidak berubah dari nilai dasarnya. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai perjuangan pendahulunya,” kata Toisutta.
Sementara, Bupati Barito Utara, Achmad Yuliansyah dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Bupati Oemar Zaki Hebanoeddin mengatakan kedatangan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke daerah ini, merupakan kebanggan bagi seluruh masyarakat Barito Utara, karena sejak berdirinya Kabupaten Barito Utara 59 tahun yang lalu baru kali ini dikunjungi oleh pimpinan tertinggi TNI Angkatan Darat.
Adapun tujuan didirikannya monument Panglima Batur, yaitu untuk mengenang jasa-jasa dan perjuangan Panglima Batur dalam mengusir kaum penjajah, khususnya di Kabupaten Barito Utara. bil
0 komentar:
Posting Komentar