Selasa, 02 Maret 2010

Pemda Diminta Kaji Pembangunan RSUD Doris Silvanus

PALANGKA RAYA, PPOST
Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Doris Sylvanus Palangka Raya, meminta pemerintah daerah setempat mengkaji rencana pembangunan rumah sakit di lokasi baru. Rencana pembangunan ini untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan pelayanan kesehatan.
"Pembangunan rumah sakit baru akan lebih mudah dalam hal penataan ruangan sesuai dengan standar yang ada," kata Direktur RSUD dr Doris Sylvanus Palangkaraya Suprastija Budi, di Palangka Raya, Senin (1/3).
Budi mengatakan, pihaknya masih mempertimbangkan untuk penyusunan rencana induk (master plan) rumah sakit terbesar di provinsi itu mengingat sampai saat ini jajarannya belum memiliki master plan.
Ia menegaskan, kebutuhan master plan termasuk mendesak agar pengembangan rumah sakit bukan hanya didasarkan sekedar site plan atau block plan sehingga prasarana yang ada selalu berkesinambungan dan bukan tambal sulam.
Dalam evaluasinya, jumlah kunjungan pasien yang ada dalam beberapa tahun terakhir semakin meningkat, sehingga kelak diperlukan tambahan ruangan yang lebih banyak untuk meningkatkan daya tampungnya yang saat ini hanya 250 orang.
Selain itu kedepan juga diperlukan lahan yang sangat luas untuk penambahan prasarana lebih lengkap, termasuk fasilitas umum seperti lahan parkir dan sebagainya.
"Disamping itu juga seiring berfungsinya RSUD Doris menjadi rumah sakit pendidikan, tentunya harus disiapkan pula ruangan-ruangan untuk mahasiswa (co-asisten), baik untuk pertemuan maupun kegiatan lain," tambahnya.
Disamping mempertimbangkan pembangunan rumah sakit baru, manajemen RSUD Doris juga sebelumnya telah mulai mempersiapkan diri berubah menjadi badan layanan umum (BLU) yang diharapkan dicapai tahun ini.
"Persiapan utamanya pada pembenahan sumber daya manusia pelaksana, karena kalau dari fasilitas yang ada relatif sudah memadai," kata Budi.
Persiapan internal yang mulai dilakukan diantaranya perbaikan manajemen keuangan rumah sakit, sedangkan pengembangan lainnya terus dilakukan dengan penambahan sarana prasarana pendukung.
Ia mengatakan, dengan menjadi BLU maka RSUD Doris dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kalteng, Ir H Achmad Diran sebelumnya mengatakan, dengan menjadi BLU rumah sakit akan dikembangkan dengan mandiri tanpa harus bergantung sepenuhnya dengan alokasi keuangan dari pemerintah daerah.
Rencana pembentukkan BLU untuk rumah sakit terbesar di Kalteng itu rencananya akan segera diajukan ke DPRD setempat agar disetujui dengan payung hukum berbentuk Peraturan Daerah.
Menurut Diran, kelebihan pengelolaan rumah sakit menjadi BLU diantaranya alokasi anggaran yang lebih fleksibel menyesuaikan kebutuhan serta langsung dapat meningkatkan pendapatan daerah.ant

0 komentar:

Posting Komentar