PURUK CAHU, PPOST
Pemerintah Kabupaten Murung Raya (Mura), mengkaji rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) kapasitas 25 Mega Watt untuk memenuhi kebutuhan listrik mandiri di wilayah itu.
"Tahun ini kami telah menyiapkan dana Rp10 miliar untuk kegiatan perencanaan dan desain awal PLTU, sehingga diharapkan 2011 sudah mulai dibangun," kata Bupati Mura Willy M Yoseph, di Murung Raya, belum lama ini.
Willy mengatakan, secara umum kebutuhan listrik di ibu kota Puruk Cahu saat ini masih relatif seimbang dengan daya listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) sekitar 3 MW.
Namun saat salah satu mesin diesel mengalami perbaikan, maka sebagian wilayah akan mengalami pemadaman bergilir akibat defisit daya listrik.
Selain itu, operasional PLTD juga terkendala mahalnya harga bahan bakar mengingat di kabupaten pedalaman itu belum ada SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) sehingga harga BBM sangat mahal.
"Dengan PLTU kami harap tidak ada lagi pemadaman listrik, dan operasional juga lebih murah karena menggunakan bahan bakar batu bara yang merupakan produksi tambang yang paling besar di Mura," katanya.
Rencananya, pasokan batu bara untuk PLTU itu akan dipasok dari perusahaan tambang PT Asmin Barajan yang lokasinya berdekatan dengan lokasi PLTU yakni di sekitar wilayah Bahitom.
Sementara itu, Wakil Bupati Mura Nuryakin sebelumnya mengatakan, rencanannya PLTU itu dibangun di pinggiran Sungai Barito, di Desa Muara Untu, Kecamatan Murung, sesuai hasil studi kelayakan Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 2006/2007.
Keinginan membangun PLTU itu, kata dia, sudah dilakukan Pemkab setempat dengan melakukan presentasi di hadapan sejumlah investor dan pejabat di lingkungan Departemen Energi Sumber Daya Mineral, di Jakarta, belum lama ini.
"Kami berharap rencana itu akan mendapat respons dari para investor yang menanamkan investasinya di daerah ini," katanya.
Menurut Nuryakin, langkah pembangunan PLTU ini sebagai upaya menyiapkan pasokan energi listrik sehingga dapat dimanfaatkan selain untuk daerah juga para investor tersebut.
"Jadi potensi tambang batu bara di daerah ini cukup memasok kebutuhan bahan bakar PLTU tersebut," katanya.yos
Pemerintah Kabupaten Murung Raya (Mura), mengkaji rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) kapasitas 25 Mega Watt untuk memenuhi kebutuhan listrik mandiri di wilayah itu.
"Tahun ini kami telah menyiapkan dana Rp10 miliar untuk kegiatan perencanaan dan desain awal PLTU, sehingga diharapkan 2011 sudah mulai dibangun," kata Bupati Mura Willy M Yoseph, di Murung Raya, belum lama ini.
Willy mengatakan, secara umum kebutuhan listrik di ibu kota Puruk Cahu saat ini masih relatif seimbang dengan daya listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) sekitar 3 MW.
Namun saat salah satu mesin diesel mengalami perbaikan, maka sebagian wilayah akan mengalami pemadaman bergilir akibat defisit daya listrik.
Selain itu, operasional PLTD juga terkendala mahalnya harga bahan bakar mengingat di kabupaten pedalaman itu belum ada SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) sehingga harga BBM sangat mahal.
"Dengan PLTU kami harap tidak ada lagi pemadaman listrik, dan operasional juga lebih murah karena menggunakan bahan bakar batu bara yang merupakan produksi tambang yang paling besar di Mura," katanya.
Rencananya, pasokan batu bara untuk PLTU itu akan dipasok dari perusahaan tambang PT Asmin Barajan yang lokasinya berdekatan dengan lokasi PLTU yakni di sekitar wilayah Bahitom.
Sementara itu, Wakil Bupati Mura Nuryakin sebelumnya mengatakan, rencanannya PLTU itu dibangun di pinggiran Sungai Barito, di Desa Muara Untu, Kecamatan Murung, sesuai hasil studi kelayakan Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 2006/2007.
Keinginan membangun PLTU itu, kata dia, sudah dilakukan Pemkab setempat dengan melakukan presentasi di hadapan sejumlah investor dan pejabat di lingkungan Departemen Energi Sumber Daya Mineral, di Jakarta, belum lama ini.
"Kami berharap rencana itu akan mendapat respons dari para investor yang menanamkan investasinya di daerah ini," katanya.
Menurut Nuryakin, langkah pembangunan PLTU ini sebagai upaya menyiapkan pasokan energi listrik sehingga dapat dimanfaatkan selain untuk daerah juga para investor tersebut.
"Jadi potensi tambang batu bara di daerah ini cukup memasok kebutuhan bahan bakar PLTU tersebut," katanya.yos
0 komentar:
Posting Komentar