PALANGKA RAYA, PPOST
Sejumlah warga Kelurahan Petuk Katimpun, Kecamatan Jekan Raya, mengancam akan menutup gorong-gorong yang membentang di bawah Jalan Tjilik Riwut km 10. Sebab, gorong-gorong tersebut dinilai menjadi sumber bencana banjir bagi warga setempat.
Soekiran, Ketua LKK Petuk Katimpun, mengatakan akibat dibangunnya gorong-gorong berpintu tiga tersebut, air dari wilayah Kelurahan Bukit Tunggal mengalir langsung ke wilayah Kelurahan Petuk Katimpun. Akibatnya Petuk Katimpun menjadi tumpahan air karena drainase yang ada relatif kecil dan tak mampu menampung debit air kiriman yang cukup besar. Sehingga air meluap ke badan jalan dan menggenangi rumah warga. “Kami yang kena getahnya. Setiap tahun saat musim hujan selalu begini. Kami selalu kebanjiran akibat banjir kiriman,” ujar Soekiran, kemaren.
Ia berharap Pemerintah Kota Palangka Raya memerhatikan hal ini. Paling tidak memerlebar dan memerdalam drainase yang ada agar memadai dan mampu menampung debit air kiriman. “Jika tidak, warga sepakat menutup gorong-gorong tersebut karena menjadi tumpuan banjir kiriman,” ucapnya.
Menurut Soekiran, pihaknya telah menyampaikan aspirasi sekaligus keluhan warga tersebut kepada Wali Kota HM Riban Satia. Dalam kesempatan tersebut, Riban berjanji segera memerintahkan instansi terkait untuk tanggap darurat dan menanganinya. Hanya saja sejauh ini, instruksi langsung Wali Kota itu belum direalisasikan instansi teknis.
Dijelaskannya, dengan diperdalam dan dilebarkannya saluran air akan berfaedah banyak. Tidak hanya memerlancar arus air dan mengurangi ancaman banjir, namun juga akan sangat membantu perputaran roda perekonomian masyarakat setempat. Masyarakat Katimpun Bawah memiliki jalur alternatif untuk memasarkan hasil perikanannya karena bisa langsung dibawa ke Katimpun Atas dengan perahu kelotok, selain jalur darat. “Selain itu, saluran air yang lebar dan dalam juga akan menjadi jalur alternatif menuju obyek wisata Danau Hanjalutung yang ada di wilayah setempat,” ucap Soekiran.
Di tempat lain Wali Kota HM Riban Satia membenarkan telah menerima laporan masyarakat Petuk Katimpun perihal bencana banjir yang selalu menggenang terkait dibukanya gorong-gorong dimaksud. Kata Riban, ia sudah menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum, Camat Jekan Raya dan Lurah Petuk Katimpun untuk menyurvei lokasi guna menentukan langkah antisipatif yang bersifat preventif.
Menurut Riban, solusi yang tepat untuk mengatasi air kiriman adalah mengalihkan sebagian arus air dari wilayah Kelurahan Bukit Tunggal ke kawasan lain (mungkin sekitar km 9 Jalan Tjilik Riwut.red), sehingga ai tidak seluruhnya tumpah ke Petuk Katimpun.rho
Sejumlah warga Kelurahan Petuk Katimpun, Kecamatan Jekan Raya, mengancam akan menutup gorong-gorong yang membentang di bawah Jalan Tjilik Riwut km 10. Sebab, gorong-gorong tersebut dinilai menjadi sumber bencana banjir bagi warga setempat.
Soekiran, Ketua LKK Petuk Katimpun, mengatakan akibat dibangunnya gorong-gorong berpintu tiga tersebut, air dari wilayah Kelurahan Bukit Tunggal mengalir langsung ke wilayah Kelurahan Petuk Katimpun. Akibatnya Petuk Katimpun menjadi tumpahan air karena drainase yang ada relatif kecil dan tak mampu menampung debit air kiriman yang cukup besar. Sehingga air meluap ke badan jalan dan menggenangi rumah warga. “Kami yang kena getahnya. Setiap tahun saat musim hujan selalu begini. Kami selalu kebanjiran akibat banjir kiriman,” ujar Soekiran, kemaren.
Ia berharap Pemerintah Kota Palangka Raya memerhatikan hal ini. Paling tidak memerlebar dan memerdalam drainase yang ada agar memadai dan mampu menampung debit air kiriman. “Jika tidak, warga sepakat menutup gorong-gorong tersebut karena menjadi tumpuan banjir kiriman,” ucapnya.
Menurut Soekiran, pihaknya telah menyampaikan aspirasi sekaligus keluhan warga tersebut kepada Wali Kota HM Riban Satia. Dalam kesempatan tersebut, Riban berjanji segera memerintahkan instansi terkait untuk tanggap darurat dan menanganinya. Hanya saja sejauh ini, instruksi langsung Wali Kota itu belum direalisasikan instansi teknis.
Dijelaskannya, dengan diperdalam dan dilebarkannya saluran air akan berfaedah banyak. Tidak hanya memerlancar arus air dan mengurangi ancaman banjir, namun juga akan sangat membantu perputaran roda perekonomian masyarakat setempat. Masyarakat Katimpun Bawah memiliki jalur alternatif untuk memasarkan hasil perikanannya karena bisa langsung dibawa ke Katimpun Atas dengan perahu kelotok, selain jalur darat. “Selain itu, saluran air yang lebar dan dalam juga akan menjadi jalur alternatif menuju obyek wisata Danau Hanjalutung yang ada di wilayah setempat,” ucap Soekiran.
Di tempat lain Wali Kota HM Riban Satia membenarkan telah menerima laporan masyarakat Petuk Katimpun perihal bencana banjir yang selalu menggenang terkait dibukanya gorong-gorong dimaksud. Kata Riban, ia sudah menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum, Camat Jekan Raya dan Lurah Petuk Katimpun untuk menyurvei lokasi guna menentukan langkah antisipatif yang bersifat preventif.
Menurut Riban, solusi yang tepat untuk mengatasi air kiriman adalah mengalihkan sebagian arus air dari wilayah Kelurahan Bukit Tunggal ke kawasan lain (mungkin sekitar km 9 Jalan Tjilik Riwut.red), sehingga ai tidak seluruhnya tumpah ke Petuk Katimpun.rho
0 komentar:
Posting Komentar