PALANGKA RAYA, PPOST
Penurunan jumlah kelulusan siswa SMA/SMK/sederajat dalam menempuh Ujian Nasional (UN) di Provinsi Kalteng tahun 2010 ini, harus dijadikan momentum yang sangat berharga bagi pemerintah bersama Dinas Pendidikan, guru, orang tua dan kalangan siswa untuk memperbaikinya. Jangan sampai kondisi ini malah membuat seperti hari kiamat bagi siswa yang tidak lulus, tapi harus ada upaya untuk memperbaiki yang jauh lebih baik lagi.
Imbauan ini disampaikan Gubernur Kalteng, Agustin Teras Narang, ketika diwawancarai wartawan di Aula Jayang Tingang, Palangka Raya, kemarin. “Kalau hari ini gagal, itu bukan merupakan bencana. Tapi harus dijadikan sebagai momentum untuk memperbaiki yang lebih baik lagi ke depan,” kata Teras.
Momentum ini, terang Gubernur, bagi pemerintah, para tenaga pendidik, orang tua, murid dan semua pihak lainnya, harus dijadikan sebagai koreksi dan membantu siswa untuk lebih giat lagi belajar.
“Karena ada daerah lain yang bisa, kenapa kita tidak bisa? Berarti kita ada kekurangan, ini yang harus jadi perhatian kita. Khusus terhadap hasil kelulusan yang ada, jelas saya prihatin, tapi keprihatinan bukan menjawab (persoalan),” tandasnya.
Karena itu, Gubernur meminta kepada kalangan tenaga pendidik, orang tua dan murid, agar berupaya semaksimal mungkin. Jika nanti diadakan ujian, harus betul-betul melakukan persiapan, sehingga bisa membuat yang kini nol meningkat menjadi 100 persen.
Sebagaimana diketahui, kelulusan UN di Provinsi Kalteng tahun 2010 yang diumumkan serentak, Selasa (27/4), menurun dari tahun sebelumnya. Jika tahun 2009 kelulusan UN Kalteng bertengger pada posisi 98 persen, tapi tahun 2010 hanya mencapai sekitar 72 persen. Bahkan beberapa sekolah swasta tak mampu meluluskan seorang pun siswanya. Dikabarkan, tingkat kelulusan siswa tahun ini merupakan yang terburuk sepanjang sejarah pelaksanaan UN di Kalteng.
Berdasarkan data yang ada, jumlah peserta UN SMA, SMK dan sederajat yang mengulang pada tanggal 10 Mei 2010 mendatang mencapai sebanyak 5.850 orang atau sekitar 26 persen, sedangkan jumlah peserta UN SMK yang mengulang sebanyak 1.494 atau sekitar 28 persen. sya
Penurunan jumlah kelulusan siswa SMA/SMK/sederajat dalam menempuh Ujian Nasional (UN) di Provinsi Kalteng tahun 2010 ini, harus dijadikan momentum yang sangat berharga bagi pemerintah bersama Dinas Pendidikan, guru, orang tua dan kalangan siswa untuk memperbaikinya. Jangan sampai kondisi ini malah membuat seperti hari kiamat bagi siswa yang tidak lulus, tapi harus ada upaya untuk memperbaiki yang jauh lebih baik lagi.
Imbauan ini disampaikan Gubernur Kalteng, Agustin Teras Narang, ketika diwawancarai wartawan di Aula Jayang Tingang, Palangka Raya, kemarin. “Kalau hari ini gagal, itu bukan merupakan bencana. Tapi harus dijadikan sebagai momentum untuk memperbaiki yang lebih baik lagi ke depan,” kata Teras.
Momentum ini, terang Gubernur, bagi pemerintah, para tenaga pendidik, orang tua, murid dan semua pihak lainnya, harus dijadikan sebagai koreksi dan membantu siswa untuk lebih giat lagi belajar.
“Karena ada daerah lain yang bisa, kenapa kita tidak bisa? Berarti kita ada kekurangan, ini yang harus jadi perhatian kita. Khusus terhadap hasil kelulusan yang ada, jelas saya prihatin, tapi keprihatinan bukan menjawab (persoalan),” tandasnya.
Karena itu, Gubernur meminta kepada kalangan tenaga pendidik, orang tua dan murid, agar berupaya semaksimal mungkin. Jika nanti diadakan ujian, harus betul-betul melakukan persiapan, sehingga bisa membuat yang kini nol meningkat menjadi 100 persen.
Sebagaimana diketahui, kelulusan UN di Provinsi Kalteng tahun 2010 yang diumumkan serentak, Selasa (27/4), menurun dari tahun sebelumnya. Jika tahun 2009 kelulusan UN Kalteng bertengger pada posisi 98 persen, tapi tahun 2010 hanya mencapai sekitar 72 persen. Bahkan beberapa sekolah swasta tak mampu meluluskan seorang pun siswanya. Dikabarkan, tingkat kelulusan siswa tahun ini merupakan yang terburuk sepanjang sejarah pelaksanaan UN di Kalteng.
Berdasarkan data yang ada, jumlah peserta UN SMA, SMK dan sederajat yang mengulang pada tanggal 10 Mei 2010 mendatang mencapai sebanyak 5.850 orang atau sekitar 26 persen, sedangkan jumlah peserta UN SMK yang mengulang sebanyak 1.494 atau sekitar 28 persen. sya
0 komentar:
Posting Komentar