PALANGKA RAYA, PPOST
Pengumuman kelulusan Ujian Nasional (UN) SMP dan sedejarat di Kalimantan Tengah ditunda hingga hari ini. Tapi, data dari Dinas Pendidikan Kalteng, kemarin, menyebutkan 4.112 siswa dinyatakan tak lulus dan harus mengikuti UN ulang. Secara prosentase, jumlah yang tak lulus itu adalah 13,47 persen, sementara yang lulus UN adalah 26.413 siswa (86,53 persen). Meski prosentase kelulusan lebih baik dari SMA dan sederajat, penurunan jumlah siswa yang lulus UN di Kalteng tahun ajaran 2009/10 ini tetap saja menurun dibanding tahun ajaran lalu.Kepala Dinas Pendidkan Kalteng, Hardy Rampay di Palangka Raya, kemarin, mengatakan bagi siswa yang dinyatakan masih harus ikut ujian ulang, nantinya akan diadakan UN ulangan yang dilaksanakan pada 17-20 Mei 2010 mendatang.Meski terjadi penurunan jumlah kelulusan, Hardy menyebutkan nilai rata-rata kelulusan cukup membanggakan. Rata-rata nilai Kalteng untuk kelulusan siswa SMP mengalami kenaikan, bahkan di atas rata-rata nasional.“Untuk nilai rata-rata kelulusan SMP, MTs, SMPT Kalteng mencapai 6,82, di atas rata-rata nasional yang 6,50,” ujarnya.Diakuinya, pengumuman kelulusan UN untuk tingkat SMP dan sederajat di Kalteng memang terjadi keterlambatan dari jadwal semula yang seharusnya diumumkan hari ini, Jumat (7/5), diundur sehari menjadi hari Sabtu (8/5).“Pihak Dinas Pendidikan memang belum bisa mengumumkan hasilnya karena perhitungan beberapa sekolah masih belum selesai. Namun masalah ini sudah bisa atasi dan pengumuman hasil Ujian Nasional bisa diumumkan Sabtu ini,” kata Hardy.Sebelumnya, Kepala Bidang Standar Nasional Pendidikan, Dinas Pendidikan Kalteng, Slamet Winaryo, kepada sejumlah wartawan, mengatakan, masalah yang dihadapi hingga pengumuman diundur adalah karena daftar kolektif hasil UN tak bisa diakses karena ada permasalahan sistem akibat data yang dikirim tidak lengkap.“Sebenarnya hasil UN sudah dikirim dari Jakarta, namun setelah dicek kembali, ternyata ada sejumlah sekolah yang bermasalah dan perlu perbaikan data sehingga terpaksa dikirim lagi ke Jakarta. Hasilnya kemungkinan paling lambat kami terima sore ini (kemarin, red),” kata Slamet.Slamet juga mengungkapkan, sekolah yang bermasalah jumlahnya lebih 20 sekolah yang terdapat di delapan kabupaten, di antaranya Palangka Raya 10 sekolah, Kotawaringin Timur 1 sekolah, Seruyan 4 sekolah, Kapuas 4 sekolah. Sedangkan sisanya di Kabupaten Murung Raya, Barito Timur, Katingan dan Kotawaringin Barat.Sementara itu, untuk merehabilitasi beban psikis siswa akibat tidak lulus atau mengikuti ujian ulang, diharapkan pihak sekolah/madrasah dapat mengoptimalkan peran guru bimbingan konseling, tokoh agama, psikiater dan terutama para orang tua.Dalam surat yang ditandatangani Kepala Dinas Hardy Rampay, ujian ulang dapat dilaksanakan secara terpusat dalam satu tempat atau beberapa tempat. Oleh sebab itu, panitia ujian nasional kabupaten/kota aga segera menetapkan tempat pelaksanaan tempat ujian nasional ulangan. Jumlah siswa per ruang maksimum 20 orang, terkecuali siswa terakhir lebih satu siswa, maka dapat dibuat satu ruang diisi 21 siswa, dengan penataan denah ruang berselang antara nomor peserta ganjil dan nomor peserta genap. Paket soal ganjil (P18) dan genap (P51) yang dikerjakan siswa dalam ujian ulang tidak berdasarkan nomor peserta sebagaimana ujian utama, tetapi berdasarkan nomor urut meja yang ditempati siswa saat itu. sya/rho
Pengumuman kelulusan Ujian Nasional (UN) SMP dan sedejarat di Kalimantan Tengah ditunda hingga hari ini. Tapi, data dari Dinas Pendidikan Kalteng, kemarin, menyebutkan 4.112 siswa dinyatakan tak lulus dan harus mengikuti UN ulang. Secara prosentase, jumlah yang tak lulus itu adalah 13,47 persen, sementara yang lulus UN adalah 26.413 siswa (86,53 persen). Meski prosentase kelulusan lebih baik dari SMA dan sederajat, penurunan jumlah siswa yang lulus UN di Kalteng tahun ajaran 2009/10 ini tetap saja menurun dibanding tahun ajaran lalu.Kepala Dinas Pendidkan Kalteng, Hardy Rampay di Palangka Raya, kemarin, mengatakan bagi siswa yang dinyatakan masih harus ikut ujian ulang, nantinya akan diadakan UN ulangan yang dilaksanakan pada 17-20 Mei 2010 mendatang.Meski terjadi penurunan jumlah kelulusan, Hardy menyebutkan nilai rata-rata kelulusan cukup membanggakan. Rata-rata nilai Kalteng untuk kelulusan siswa SMP mengalami kenaikan, bahkan di atas rata-rata nasional.“Untuk nilai rata-rata kelulusan SMP, MTs, SMPT Kalteng mencapai 6,82, di atas rata-rata nasional yang 6,50,” ujarnya.Diakuinya, pengumuman kelulusan UN untuk tingkat SMP dan sederajat di Kalteng memang terjadi keterlambatan dari jadwal semula yang seharusnya diumumkan hari ini, Jumat (7/5), diundur sehari menjadi hari Sabtu (8/5).“Pihak Dinas Pendidikan memang belum bisa mengumumkan hasilnya karena perhitungan beberapa sekolah masih belum selesai. Namun masalah ini sudah bisa atasi dan pengumuman hasil Ujian Nasional bisa diumumkan Sabtu ini,” kata Hardy.Sebelumnya, Kepala Bidang Standar Nasional Pendidikan, Dinas Pendidikan Kalteng, Slamet Winaryo, kepada sejumlah wartawan, mengatakan, masalah yang dihadapi hingga pengumuman diundur adalah karena daftar kolektif hasil UN tak bisa diakses karena ada permasalahan sistem akibat data yang dikirim tidak lengkap.“Sebenarnya hasil UN sudah dikirim dari Jakarta, namun setelah dicek kembali, ternyata ada sejumlah sekolah yang bermasalah dan perlu perbaikan data sehingga terpaksa dikirim lagi ke Jakarta. Hasilnya kemungkinan paling lambat kami terima sore ini (kemarin, red),” kata Slamet.Slamet juga mengungkapkan, sekolah yang bermasalah jumlahnya lebih 20 sekolah yang terdapat di delapan kabupaten, di antaranya Palangka Raya 10 sekolah, Kotawaringin Timur 1 sekolah, Seruyan 4 sekolah, Kapuas 4 sekolah. Sedangkan sisanya di Kabupaten Murung Raya, Barito Timur, Katingan dan Kotawaringin Barat.Sementara itu, untuk merehabilitasi beban psikis siswa akibat tidak lulus atau mengikuti ujian ulang, diharapkan pihak sekolah/madrasah dapat mengoptimalkan peran guru bimbingan konseling, tokoh agama, psikiater dan terutama para orang tua.Dalam surat yang ditandatangani Kepala Dinas Hardy Rampay, ujian ulang dapat dilaksanakan secara terpusat dalam satu tempat atau beberapa tempat. Oleh sebab itu, panitia ujian nasional kabupaten/kota aga segera menetapkan tempat pelaksanaan tempat ujian nasional ulangan. Jumlah siswa per ruang maksimum 20 orang, terkecuali siswa terakhir lebih satu siswa, maka dapat dibuat satu ruang diisi 21 siswa, dengan penataan denah ruang berselang antara nomor peserta ganjil dan nomor peserta genap. Paket soal ganjil (P18) dan genap (P51) yang dikerjakan siswa dalam ujian ulang tidak berdasarkan nomor peserta sebagaimana ujian utama, tetapi berdasarkan nomor urut meja yang ditempati siswa saat itu. sya/rho
0 komentar:
Posting Komentar