KUALA KAPUAS, PPOST
Rumah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kapuas, KH A Muthalib dirusak. Pelakunya M Faisal alias Usang (27). Kabarnya, dia murid Muthalib. Tapi, Ketua MUI itu membantahnya. Siapa sebenarnya Usang?
Kemarin, Muthalib menggelar konferensi pers di rumahnya. Rumah tersebut masih terkesan berantakan. Maklumlah, malam sebelumnya, sekitar pukul 18.30 WIB, rumah di Jalan Kapten Pierre Tendean itu tiba-tiba saja dirusak Faisal.
Ironisnya, Faisal mengaku sebagai murid Muthalib. Tapi, “Terus terang, saya tidak pernah melihat pelaku di majelis. Dia bukan murid saya. Kalau memang sebagai murid saya, mengapa dia melakukan pengrusakan rumah tinggal kami hingga melukai kakak ipar saya Hj Samrah,” kata Guru Thalib, sapaan akrabnya.
Usang sendiri, malam sebelumnya mengakui pengrusakan itu dilakukannya karena kesal dengan Muthalib. Pasalnya, foto Guru Thalib terpajang di salah satu baliho calon gubernur-wakil gubernur Kalteng.
Tapi, menurut Guru Thalib, pemasangan fotonya itu tanpa sepengetahuan dirinya. Foto itu begitu saja diambil pada saat peringatan HUT PKK beberapa waktu yang lalu. Pemasangan di baliho itu tanpa sekalipun meminta konfirmasi kepada dirinya.
“Jelas, saya merasa keberatan (dengan pemasangan foto itu). Perlu diketahui, sebagai Ketua MUI, saya tidak mendukung siapa-siapa. MUI dalam posisi netral,” katanya.
Tapi, soal pemasangan foto itu, Guru Thalib juga menolak melakukan protes. Ketua MUI Kapuas itu mengaku tak mau repot-repot. Yang pasti, dia tak mendukung siapa-siapa.
“Biarkan saja masyarakat yang menilai hal tersebut. Apabila ada masyarakat yang menggambil hati, dapat langsung mempertanyakan kepada kami dan kontroversi harus bisa memberikan bukti,” katanya.
Tetapi, Faisal alias Usang tak hanya mempertanyakan. Dia datang dan tanpa ba-bi-bu melakukan pengrusakan di rumah Guru Thalib. “Karena sudah masuk ke ranah hukum, maka biar saja aparat penegak hukum yang melakukannya,” kata Guru Thalib tentang pengrusakan itu.
Seperti diketahui, Rabu malam sekitar pukul 18.30 WIB, rumah Ketua MUI Kapuas itu diserang M Faisal alias Usang, warga jalan Mawar, Pasar Ikan. Pelaku datang dengan menggunakan becak. Begitu sampai, dia masuk ke rumah dan menutup wajahnya dengan cadar. Sekelabat, dia langsung merusak perabotan yang ada di dalam rumah Guru Thalib dan sempat melukai Hj Samrah dengan menggunakan gunting.
Penghuni rumah pada saat itu hanya ada empat orang saja. Mereka tidak mampu menahan keberingasan pelaku yang merusak dengan membabi buta sehingga meminta pertolongan warga.
Mendengar teriakan minta tolong membuat warga berhamburan mendatangi tempat kejadian perkara dan langsung menangkap pelaku. Bahkan karena geram dengan ulah Usang, beberapa warga melayangkan bogem mentah ke muka pelaku. Untungnya di saat itu datang petugas yang mengamankan pelaku ke Mapolres Kapuas.
Kapolres Kapuas, AKBP Yun Imanullah yang turun langusung ke TKP mengatakan, hal ini adalah murni kriminal. Pelaku akan dikenai pasal berlapis. Ini tidak ada kaitannya dengan teror SMS yang pernah diterima oleh Ketua MUI Kapuas beberapa waktu lalu juga terkait persoalan yang sama.
“Pelaku melakukan hal tersebut dalam keadaan sadar dan tidak ditunggangi orang lain dan tidak ada kaitannya dengan politik. Yang jelas kami akan mengusut tuntas kasus ini,” ucap Kapolres Kapuas. rc
Rumah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kapuas, KH A Muthalib dirusak. Pelakunya M Faisal alias Usang (27). Kabarnya, dia murid Muthalib. Tapi, Ketua MUI itu membantahnya. Siapa sebenarnya Usang?
Kemarin, Muthalib menggelar konferensi pers di rumahnya. Rumah tersebut masih terkesan berantakan. Maklumlah, malam sebelumnya, sekitar pukul 18.30 WIB, rumah di Jalan Kapten Pierre Tendean itu tiba-tiba saja dirusak Faisal.
Ironisnya, Faisal mengaku sebagai murid Muthalib. Tapi, “Terus terang, saya tidak pernah melihat pelaku di majelis. Dia bukan murid saya. Kalau memang sebagai murid saya, mengapa dia melakukan pengrusakan rumah tinggal kami hingga melukai kakak ipar saya Hj Samrah,” kata Guru Thalib, sapaan akrabnya.
Usang sendiri, malam sebelumnya mengakui pengrusakan itu dilakukannya karena kesal dengan Muthalib. Pasalnya, foto Guru Thalib terpajang di salah satu baliho calon gubernur-wakil gubernur Kalteng.
Tapi, menurut Guru Thalib, pemasangan fotonya itu tanpa sepengetahuan dirinya. Foto itu begitu saja diambil pada saat peringatan HUT PKK beberapa waktu yang lalu. Pemasangan di baliho itu tanpa sekalipun meminta konfirmasi kepada dirinya.
“Jelas, saya merasa keberatan (dengan pemasangan foto itu). Perlu diketahui, sebagai Ketua MUI, saya tidak mendukung siapa-siapa. MUI dalam posisi netral,” katanya.
Tapi, soal pemasangan foto itu, Guru Thalib juga menolak melakukan protes. Ketua MUI Kapuas itu mengaku tak mau repot-repot. Yang pasti, dia tak mendukung siapa-siapa.
“Biarkan saja masyarakat yang menilai hal tersebut. Apabila ada masyarakat yang menggambil hati, dapat langsung mempertanyakan kepada kami dan kontroversi harus bisa memberikan bukti,” katanya.
Tetapi, Faisal alias Usang tak hanya mempertanyakan. Dia datang dan tanpa ba-bi-bu melakukan pengrusakan di rumah Guru Thalib. “Karena sudah masuk ke ranah hukum, maka biar saja aparat penegak hukum yang melakukannya,” kata Guru Thalib tentang pengrusakan itu.
Seperti diketahui, Rabu malam sekitar pukul 18.30 WIB, rumah Ketua MUI Kapuas itu diserang M Faisal alias Usang, warga jalan Mawar, Pasar Ikan. Pelaku datang dengan menggunakan becak. Begitu sampai, dia masuk ke rumah dan menutup wajahnya dengan cadar. Sekelabat, dia langsung merusak perabotan yang ada di dalam rumah Guru Thalib dan sempat melukai Hj Samrah dengan menggunakan gunting.
Penghuni rumah pada saat itu hanya ada empat orang saja. Mereka tidak mampu menahan keberingasan pelaku yang merusak dengan membabi buta sehingga meminta pertolongan warga.
Mendengar teriakan minta tolong membuat warga berhamburan mendatangi tempat kejadian perkara dan langsung menangkap pelaku. Bahkan karena geram dengan ulah Usang, beberapa warga melayangkan bogem mentah ke muka pelaku. Untungnya di saat itu datang petugas yang mengamankan pelaku ke Mapolres Kapuas.
Kapolres Kapuas, AKBP Yun Imanullah yang turun langusung ke TKP mengatakan, hal ini adalah murni kriminal. Pelaku akan dikenai pasal berlapis. Ini tidak ada kaitannya dengan teror SMS yang pernah diterima oleh Ketua MUI Kapuas beberapa waktu lalu juga terkait persoalan yang sama.
“Pelaku melakukan hal tersebut dalam keadaan sadar dan tidak ditunggangi orang lain dan tidak ada kaitannya dengan politik. Yang jelas kami akan mengusut tuntas kasus ini,” ucap Kapolres Kapuas. rc
0 komentar:
Posting Komentar