Senin, 17 Mei 2010

Dewan Desak Aparat Tindak Tegas Pelangsir BBM

PALANGKA RAYA,PPOST
Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di Kota Palangka Raya kembali terjadi. Kelangkaan sudah mulai parah. Sebab, hampir di semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum yang ada di kota setempat, terjadi antrean panjang kendaraan bermesin diesel.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Palangka Raya, Jum’atni, menengarai sulitnya mendapatkan solar akhir-akhir ini lantaran ulah pelangsir yang melarikannya ke luar daerah seperti daerah pertambangan dan perusahaan-perusahaan perkebunan. Sebab, menurut pengakuan pihak Pertamina, suplai BBM untuk daerah ini, normal sesuai dengan kuota.
Ia mendesak aparat penegak hukum menindak tegas para pelaku pelangsir Bahan Bakar Minyak (BBM). Sebab, ulah para pelangsir ini dinilai sangat merugikan masyarakat. Selain menyebabkan masyarakat kesulitan memeroleh BBM, ulah para pelangsir tersebut merugikan negara karena yang dilangsir adalah BBM bersubsidi yang seharusnya menjadi jatah masyarakat.
Menurut Jum’atni, sebetulnya jika aparat serius memberantas para pelangsir sangatlah gampang. Sebab, modus operandinya sangat sederhana dan cukup terbuka. Sudah menjadi rahasia umum bahwa para pelangsir ini rela berulang-ulang mengantre di SPBU, mengisi tangki kendaraannya, kemudian mengalihkannya ke tangki-tangki penampungan yang diletakkan tidak jauh dari lokasi SPBU.
“Aparat pasti sudah tahu, hanya saja belum menindak secara serius. Kalau kondisinya terus begini, masyarakat luas yang menerima getahnya,” ujar Jum’atni via telpon, Sabtu (15/5).
Sementara itu dari pantauan, di setiap SPBU yang ada di kota setempat terjadi antrean panjang kendaraan bermotor berbahan bakar solar, mulai dari bus, truk hingga kendaraan pribadi. Antrean bisa sampai berkilo-kilo meter. Bahkan ada sopir yang mengaku antre sejak pagi untuk mendapatkan solar yang kini mulai ulit dicari. Sejumlah sopir mengeluhkan kondisi tersebut. Sebab, selain melelahkan mengantre, juga sangat tidak efisien dari segi waktu. Waktu yang seharusnya sangat berharga menjadi terbuang sia-sia gara-gara mengantre BBM.
Sedangkan di sejumlah pengecer solar juga mulai menghilang. Beberapa pengecer di bilangan Jalan RTA Milono mengaku sudah beberapa hari ini tidak menjual solar karena tidak diperbolehkan membeli secara langsiran di SPBU. Akibatnya, usaha mereka relatif macet. Para sopir khususnya dan masyarakat luas pada umumnya berharap keadaan ini segera berlalu. Diharapkan ada solusi untuk mengatasi persoalan yang selalu berulang tersebut. Hal yang sama juga diharapkan para pengecer BBM, supaya usaha mereka kembali normal.rho

0 komentar:

Posting Komentar