Kamis, 20 Mei 2010

Gunakan Hati Nurani


SEMUA kandidat meminta untuk dipilih. Semua kandidat mengaku yang paling baik, dll. Makin gencar mereka menggalang dukungan. Sebab, terhitung mulai Selasa, 18 Mei 2010, Pemilukada Kalteng, memasuki masa kampanye.Kampanye memiliki makna, kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi politik atau calon yang bersaing memperebutkan kedudukan di parlemen, kursi kepala daerah dan lain sebagainya, untuk mendapatkan dukungan massa pemilih di suatu pemungutan suara.
Mereka yang berebut suara itu adalah Amur – Bahar, Teras – Diran, A Yuliansyah – Didik Salmijardi dan Yuandreas – Basuki.
Masa kampanye merupakan tahapan paling meriah dalam pesta demokrasi. Sudah selayaknya disambut dengan suka cita. Tapi terkadang, di masa ini pula muncul gesekan-gesekan di tengah masyarakat. Maklum, persaingan calon, persaingan pendukung sudah sangat terbuka.
Bahkan, jauh sebelum masa kampanye tiba, gesekan-gesekan mulai muncul. Mulai dari perusakan sejumlah gambar pasangan calon hingga sejumlah protes yang dilayangkan tim sukses.
Saat dilakukan kesepakatan kampanye damai di Bundaran Besar Palangka Raya, Selasa (18/5), kita berharap semua kandidat konsisten dengan kesepakatan tersebut. Jangan hanya menjadi macan kertas saja, tanpa aplikasi di lapangan. Janji para kandidat yang menginginkan pemilukada lancar dan damai, siap menang dan siap kalah.
Komitmen damai ini tentunya harus mendapat apresiasi dari penyelenggara pesta demokrasi yakni, KPU. Lembaga ini diharapkan mampu menjadi penengah segala masalah yang muncul.
Artinya, tidak berpihak kepada salah satu pasangan, melainkan berpijak kepada aturan main pemilukada. Kekuatan hukum menjadi dasar dalam setiap mengambil kebijakan.
Apresiasi juga harus datang dari aparat keamanan. Sekalipun mereka menyatakan siap menang dan siap kalah, menginginkan pemilukada lancar dan damai, aparat keamanan tetap harus waspada.
Kemudian tak ketinggalan, masyarakat harus turut mengapresiasi. Caranya, tidak mudah tersulut oleh langkah dan kata-kata provokatif dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Namun kita percaya, kini masyarakat sudah cerdas. Masyarakat sudah memiliki kedewasaan politik, sehingga sulit dipengaruhi dengan hal-hal yang merugikan.
Untuk itu, kepada para kandidat dan tim sukses, gunakan cara cerdas untuk memengaruhi rakyat. Jadikan rakyat lebih pintar dengan menawarkan program, bukan janji-janji kosong, apalagi mengiming-imingi materi. Dan, biarkan rakyat menggunakan hati nurani.***

0 komentar:

Posting Komentar