Kamis, 20 Mei 2010

Pelajar dan Guru Tunggu Realisasi Angkutan Sungai

MUARA TEWEH,PPOST
Sejumlah sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kelurahan Jambu, Kabupaten Barito Utara (Barut) membutuhkan sarana angkutan sungai khusus untuk anak didik dan guru."Sarana angkutan sungai berupa perahu bermesin (kelotok) sangat dibutuhkan untuk mengangkut para guru dan pelajar terutama berasal dari Muara Teweh," kata Kepala SMPN-3 Muara Teweh di Kelurahan Jambu, Irwansyah, belum lama ini.
Selama ini para pelajar dan guru yang tempat tinggalnya di Muara Teweh menggunakan jasa kelotok penyeberangan di Sungai Barito untuk menuju tempat sekolah di Kelurahan Jambu.
Meski akses menuju sejumlah sekolah di kelurahan yang hanya dipisahkan Sungai Barito dengan kota Muara Teweh dapat dijangkau dengan jalan darat namun dinilai relatif jauh, karena harus melalui ruas jalan negara yang rawan kecelakaan.
"Saya dengar informasi permintaan ini telah diusulkan instansi terkait kepada pemerintah pusat pada tahun 2010 ini," katanya.
Irwansyah mengatakan, kebutuhan sarana angkutan sungai ini memang sangat dibutuhkan, karena hampir semua anak didik dan guru dari Muara Teweh bila menuju sekolah di Kelurahan Jambu menggunakan jasa kelotok, karena jaraknya cukup dekat.
Namun biaya jasa angkutan sungai itu dinilai cukup memberatkan karena setiap bulannya para pelajar membayar Rp25.000/orang dan guru yang jumlahnya mencapai puluhan orang mengajar di empat SD dan satu SMP itu membayar Rp40 ribu/orang.
Di samping itu, sering para anak sekolah dan guru sering datang terlambat ke sekolah karena harus menunggu jemputan kelotok tersebut.
Serta yang lebih memberatkan lagi kalau ada kegiatan di Muara Teweh yang harus dihadiri pelajar dan guru sehingga membutuhkan dana untuk mencarter angkutan sungai.
"Kami harapkan usulan untuk angkutan sungai ini dikabulkan pemerintah tahun ini," katanya.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan, Telekomunikasi dan Informatika Barut, Tenggara mengakui pihaknya telah menerima permintaan para guru dan murid terkait permohonan disediakan angkutan sungai untuk anak sekolah.
Memang rencananya, kata dia, akan dimasukkan dalam APBD kabupaten. Namun, Pemkab Barut mencoba mengusulkan program itu melalui bantuan pemerintah pusat untuk tahun 2010 ini.
"Kami telah mengajukan usulan untuk bantuan tiga unit kapal kecil serta perlengkapan keselamatan sungai dan sekolah kepada pemerintah pusat," katanya.
Rencananya tiga unit angkutan sungai itu akan dimanfaatkan selain untuk anak sekolah di Kelurahan Jambu, juga di Kecamatan Montallat dan Lahei.ant

0 komentar:

Posting Komentar