PALANGKA RAYA – Gubernur Kalteng, Agustin Teras Narang, pada 24-27 Januari 2011 mengikuti Kunjungan Kenegaraan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono ke India. Selanjutnya, Gubernur pada 25 Januari 20011 menghadiri acara Business Forum di Hotel Taj Palace, New Delhi.
Pada acara tersebut akan ditandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman di bidang kerja sama ekonomi dan bisnis, baik yang bersifat Business to Business maupun Government to Business. Penandatanganan MoU ini dilaksanakan di hadapan Presiden RI dan Perdana Menteri India.
“Saya berangkat ke India mengikuti kunjungan kerja Bapak Presiden, dan akan menandatangani MoU antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dengan Consorsium International Coal Ventures Private Limited (ICVL) yang merupakan kumpulan dari lima BUMN yang ada di India,” jelas Teras Narang yang dihubungi via telepon dari Palangka Raya, kemarin.
Dipaparkan Gubernur, kelima perusahaan tersebut adalah Steel Authority of India Limited (SAIL), Coal India Limited (CIL), Rashtriya Ispat Nigam Limited (RINL), NMDC Limited (NMDC) dan NTPC Limited (NTPC), yang akan diwakili oleh Mr CS Verma, selaku pimpinan tertinggi perusahaan tersebut. Kesemuanya adalah perusahaan terbesar di India yang dikontrol oleh pemerintah.
“MoU ini adalah terkait dengan kerja sama di bidang pengembangan khususnya mineral di Kalimantan Tengah, baik batubara, bijih besi, bauksit dan lainnya,” ungkap Gubernur.
Di samping itu, jelasnya, juga kerja sama untuk pembangunan infrastruktur jalan dan rel kereta api, namun ini program tambahan, bukan yang sudah direncanakan. Namun, terhadap beberapa ruas jalan yang memang belum dibangun, maka itu yang nantinya akan dilanjutkan oleh ICVL ini, di samping ada juga pelabuhan laut.
“Dari kesemuanya itu, nilai keseluruhannya adalah sebesar US$ 3.5 miliar setara dengan Rp35 triliun,” kata Teras.
Dijelaskan lagi, penandatanganan MoU tersebut juga dilakukan oleh tiga provinsi yaitu Provinsi Kalteng, Jambi dan Sumatera Selatan. “Penandatanganan MoU ini hanya tiga provinsi. Saya sendiri tidak mengerti kenapa Kalteng dipilih, namun tentu ini menjadi perhatian Bapak Presiden terkait penanaman modal,” ucap Gubernur.
Masa berlaku MoU ini hanya satu tahun. Karena itu, dalam setahun ini tentu pihak ICVL akan melakukan studi kelayakannya di beberapa titik, dan studi inilah yang dibuat dengan MoU ini. Manakala nantinya dari hasil studi itu memang ada potensi-potensi yang memungkinkan, maka MoU ini akan ditindaklanjuti dengan kerja sama yang lebih kongkret lagi. Kesemuanya merupakan proyek yang dikoordinir langsung oleh Presiden melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Selanjutnya pada 26 Januari 2011, Gubernur Kalteng bersama rombongan Presiden, menghadiri Perayaan Republic Day atau Perayaan Hari Kemerdekaan India. Sebelum kembali ke tanah air pada 27 Januari 2011 siang, Gubernur Kalteng yang dalam kunjungan kerja ini didampingi oleh Kepala Bappeda Provinsi Kalteng, Syahrin Daulay akan meninjau fasilitas pabrik baja yang dimiliki oleh group Perusahaan ICVL, India.sya
Pada acara tersebut akan ditandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman di bidang kerja sama ekonomi dan bisnis, baik yang bersifat Business to Business maupun Government to Business. Penandatanganan MoU ini dilaksanakan di hadapan Presiden RI dan Perdana Menteri India.
“Saya berangkat ke India mengikuti kunjungan kerja Bapak Presiden, dan akan menandatangani MoU antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dengan Consorsium International Coal Ventures Private Limited (ICVL) yang merupakan kumpulan dari lima BUMN yang ada di India,” jelas Teras Narang yang dihubungi via telepon dari Palangka Raya, kemarin.
Dipaparkan Gubernur, kelima perusahaan tersebut adalah Steel Authority of India Limited (SAIL), Coal India Limited (CIL), Rashtriya Ispat Nigam Limited (RINL), NMDC Limited (NMDC) dan NTPC Limited (NTPC), yang akan diwakili oleh Mr CS Verma, selaku pimpinan tertinggi perusahaan tersebut. Kesemuanya adalah perusahaan terbesar di India yang dikontrol oleh pemerintah.
“MoU ini adalah terkait dengan kerja sama di bidang pengembangan khususnya mineral di Kalimantan Tengah, baik batubara, bijih besi, bauksit dan lainnya,” ungkap Gubernur.
Di samping itu, jelasnya, juga kerja sama untuk pembangunan infrastruktur jalan dan rel kereta api, namun ini program tambahan, bukan yang sudah direncanakan. Namun, terhadap beberapa ruas jalan yang memang belum dibangun, maka itu yang nantinya akan dilanjutkan oleh ICVL ini, di samping ada juga pelabuhan laut.
“Dari kesemuanya itu, nilai keseluruhannya adalah sebesar US$ 3.5 miliar setara dengan Rp35 triliun,” kata Teras.
Dijelaskan lagi, penandatanganan MoU tersebut juga dilakukan oleh tiga provinsi yaitu Provinsi Kalteng, Jambi dan Sumatera Selatan. “Penandatanganan MoU ini hanya tiga provinsi. Saya sendiri tidak mengerti kenapa Kalteng dipilih, namun tentu ini menjadi perhatian Bapak Presiden terkait penanaman modal,” ucap Gubernur.
Masa berlaku MoU ini hanya satu tahun. Karena itu, dalam setahun ini tentu pihak ICVL akan melakukan studi kelayakannya di beberapa titik, dan studi inilah yang dibuat dengan MoU ini. Manakala nantinya dari hasil studi itu memang ada potensi-potensi yang memungkinkan, maka MoU ini akan ditindaklanjuti dengan kerja sama yang lebih kongkret lagi. Kesemuanya merupakan proyek yang dikoordinir langsung oleh Presiden melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Selanjutnya pada 26 Januari 2011, Gubernur Kalteng bersama rombongan Presiden, menghadiri Perayaan Republic Day atau Perayaan Hari Kemerdekaan India. Sebelum kembali ke tanah air pada 27 Januari 2011 siang, Gubernur Kalteng yang dalam kunjungan kerja ini didampingi oleh Kepala Bappeda Provinsi Kalteng, Syahrin Daulay akan meninjau fasilitas pabrik baja yang dimiliki oleh group Perusahaan ICVL, India.sya
0 komentar:
Posting Komentar