BUNTOK - Terjadinya selisih pertambahan penduduk yang cukup signifikan dalam waktu relatif singkat berdasarkan data Daftar Penduduk Potensial Pemilih (DP4) dibanding dengan data hasil Sensus Penduduk (SP) 2010 maupun data pemilih pada Pemilu Gubernur/Wakil Gubernur 2010, mendapat sorotan Wakil Ketua DPRD Barito Selatan, James Janjam.
Berdasarkan data DP4 yang dibuat oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Barsel yang diserahkan kepada KPUD setempat beberapa waktu lalu, jumlah penduduk Barsel sebesar 148.012 orang dengan potensi pemilih mencapai 99.543 orang.
Sedangkan data pada Badan Statistik yang dilihat dalam data Barito Selatan Dalam Angka Tahun 2010, jumlah penduduk kurang lebih 127.058. Sementara pada Pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng yang digelar pertengahan Mei 2010 tadi, jumlah pemilih hanya 90.490 orang.
“Dari data-data tersebut terlihat kenaikan jumlah pemilih yang cukup signifikan dalam waktu kurang lebih setahun. Hal ini tentu wajar jika menimbulkan pertanyaan apakah data itu bisa dipertanggung jawabkan,” kata James Janjam, di Buntok, Kamis (27/1).
Kenaikan sebanyak 9.053 orang ini, menurut James, terjadi di seluruh kecamatan di Kabupaten Barsel. Di Kecamatan Jenamas sebanyak 1.826 pemilih, Dusun Hilir sebesar 3.549 orang pemilih, Kecamatan Karau Kuala 1.086 orang pemilih, Dusun Selatan sebesar 1.953 orang pemilih, Gunung Bintang Awai 547 orang pemilih dan Kecamatan Dusun Utara sebesar 92 orang pemilih.
“Secara keseluruhan kenaikan sebesar 9.053 orang pemilih di enam kecamatan. Sedangkan dari jumlah penduduk kenaikannya mencapai 20.954 orang. Ini cukup luar biasa,” kata James.
Karena itu, lanjut dia, pihaknya telah merencanakan melalui Badan Musyawarah DPRD Barsel untuk mengagendakan rapat dengar pendapat (RDP) dengan pihak-pihak terkait yakni seperti BPS, Dinas Dukcapil, KPU serta para camat dari enam kecamatan Se-Kabupaten Barsel. “Kita harapkan dari dengar pendapat itu nanti dapat diketahui data mana yang benar,” tukas dia.
Lebih lanjut dikatakan James Janjam, terjadinya selisih peningkatan angka yang cukup signifikan ini dikhawatirkan adalah hal yang disengaja dengan penggelembungan data jumlah pemilih.
“Untuk itu, kalau perlu nanti kita akan mengusulkan membentuk tim independen yang akan langsung turun ke kecamatan maupun desa, untuk melakukan verifikasi dan identifikasi. Sehingga jika memang ada indikasi kecurangan dalam hal tersebut, tidak menutup kemungkinan jadwal Pemilukada Barsel diminta akan ditunda, bila memang dalam waktu yang singkat tidak bisa diperbaiki,” pungkas dia.rif
0 komentar:
Posting Komentar