Jumat, 28 Januari 2011

Unpar Tambah Jumlah Mahasiswa Baru Tidak Mampu

PALANGKA RAYA - Universitas Palangka Raya (Unpar) akan menambah jumlah mahasiswa baru dari kalangan keluarga tidak mampu, untuk diterima masuk perguruan tinggi (PT) itu pada tahun ini.
“Tahun ini dialokasikan bagi 300 orang, dimana sebelumnya pihak kami sudah menerima 250 mahasiswa tidak mampu, dalam program bidik misi,” kata Pembantu Rektor I Unpar Prof Dr Kumpiady Widen, di Palangka Raya, Rabu (26/1).
Dijelaskannya bidik misi diluncurkan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2010.
Untuk memberikan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan dan bantuan biaya hidup kepada 20.000 mahasiswa yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi di 104 perguruan tinggi penyelenggara.
Bidik Misi merupakan program seratus hari kerja Menteri Pendidikan Nasional yang dicanangkan pada tahun 2010 yang pada tahun 2011 ini dilanjutkan dengan kembali menerima 20.000 calon mahasiswa yang diselenggarakan di 117 perguruan tinggi penyelenggara.
Dimana mulai tahun ini program bidik misi juga dimasukkan melalui jalur seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) dan jalur undangan.
"Nah ini tugas kepala sekolah untuk menyertakan keterangan tidak mampu dari siswa, sebagai bahan bagi kami melakukan input data siswa yang dapat memperoleh beasiswa bidik misi," tuturnya.
Ia berharap, dengan adanya penambahan kuota bagi mahasiswa yang tidak mampu, dapat membantu generasi yang secara ekonomi kurang, tetapi mempunyai kemampuan akademik bagus untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Guntur Talajan, sangat menyambut baik dengan adanya penambahan penerimaan mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu, bahkan jika memungkinkan lebih dari yang dialokasikan.
Untuk itu, ia mengimbau pada seluruh kepala dinas pendidikan dan kepala sekolah di kabupaten dan kota, agar dapat memberikan data yang akurat berupa keterangan tidak mampu, kepada pihak Unpar.
Ia menyarankan, agar program  tersebut, semua kabupaten dan kota mendapat bagian yang merata, dan tepat sasaran menyentuh anak yang benar-benar tidak mampu tetapi berprestasi.
Dengan demikian program penyaluran beasiswa Bidik Misi dapat dilaksanakan sesuai dengan prinsip yakni tepat sasaran, tepat jumlah, dan tepat waktu.
Ia berharap, pihak Unpar dapat membantu dengan menginformasikan ke daerah dengan  melakukan sosialisasi sehingga semua pelajar yang tidak mampu dapat lebih mengetahui adanya program tersebut.ant

0 komentar:

Posting Komentar