PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya,
Sudarmini, menyatakan keberadaan bangunan sarang burung walet yang berdiri di
kawasan pemukiman dapat mengancam kesehatan masyarakat.
Sejumlah penyakit berbahaya berpotensi ditimbulkan dari dalam bangunan
sarang burung walet. Hal ini kondisi di dalam bangunan sarang burung walet yang
memiliki kolam air sebagai tempat pemandian burung walet. Genangan air tersebut
merupakan media yang baik bagi berkembangbiaknya nyamuk.
“Di dalam bangunan sarang burung walet juga gelap dan lembab. Yang sangat
nyata adalah bekembangbiaknya jentik nyamuk berbahaya seperti nyamuk Aedes
aegypti yang merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab
penyakit demam berdarah, serta nyamuk Anopheles pembawa penyakit malaria,
termasuk chikunguya atau leptospirosis” ujar Sudarmini, Selasa (1/2).
Menurutnya, selain berpotensi menyebarkan penyakit yang berasal dari nyamuk
tersebut, sarang burung walet juga bisa mengakibatkan pencemaran suara dan
udara untuk masyarakat sekitar.
“Pencemaran suara bagi masyarakat itu berasal dari suara tiruan yang
diputar untuk memancing burung walet datang, dan pencemaran udara diakibatkan
dari kotoran-kotorannya, baik yang ada di dalam bangunan atau di luar bangunan,”
ucapnya.
Sudarmini mengungkapkan, karena tidak ada ketentuan tetap yang mengatur
masalah bangunan sarang burung walet di pemukiman masyarakat, pihaknya akan
melakukan pengkajian lebih lanjut terhadap masalah-masalah tersebut.
“Dalam waktu dekat kami akan mengkaji berdirinya sarang burung walet di
daerah pemukiman di beberapa tempat, sekaligus menanyakan masyarakat sekitar
dan melihat apakah berpengaruh besar terhadap meningkatnya penyebaran penyakit
yang ditularkan oleh nyamuk,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, hasil evaluasi terhadap berdirinya sarang burung
walet di daerah pemukiman masyarakat tersebut akan menjadi salah satu
rekomendasi untuk pembuatan peraturan daerah tentang masalah tersebut. Pihaknya
mengimbau kepada pengusaha sarang burung walet, agar memperhatikan lingkungan
sekitar terutama dari segi kesehatan masyarakat banyak, dan juga memperhatikan
kebersihan di dalam bangunan.
“Kami menyarankan saat ini yang dapat dilakukan oleh para pengusaha agar
sering membersihkan kotoran burung walet baik yang di dalam atau di luar
bangunan, kemudian sering mengganti air kolam yang ada, serta memasang peredam
suara agar suara tiruan untuk memanggil burung tersebut tidak terlalu berisik
didengar warga,” tandasnya.rho
0 komentar:
Posting Komentar