![]() |
Teras Narang |
PALANGKA
RAYA – Pembangunan
di Pulau Kalimantan selama kurang lebih 66 tahun kemerdekaan Republik Indonesia,
dibandingkan pembangunan di pulau-pulau lain di belahan Indonesia Bagian Barat,
relatif tertinggal, apalagi bila dibandingkan dengan kondisi di Pulau Jawa,
Sumatera dan Sulawesi. Pulau Kalimantan sudah banyak memberikan sumbangan dalam
pembangunan Republik Indonesia
melalui kekayaan sumber daya alam yang di eksploitasi, akan tetapi hanya
sebagian kecil dari hasil eksploitasi tersebut yang kembali dalam bentuk
pembangunan di Pulau Kalimantan.
Hal itu diungkapkan Gubernur Kalteng, Agustin
Teras Narang pada acara serah terima
Koordinator Forum Koordinasi Revitalisasi Percepatan Pembangunan Regional Kalimantan
(FKRP2RK), sekaligus evaluasi dan diskusi di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu
(2/2).
“Dari hasil pemanfaatan potensi sumber daya alam
(SDA) tersebut, wilayah Kalimantan cukup
berperan dalam perolehan devisa yang mampu memberikan kontribusi cukup besar
terhadap penerimaan negara. Namun sangat disayangkan, hasil eksploitasi dan pemanfaatan
potensi SDA yang melimpah tersebut belum banyak pengaruhnya terhadap
peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan,”
jelasnya.
Kalimantan mempunyai arti strategis bagi Indonesia
bahkan dunia. Kalimantan kaya SDA, mempunyai letak strategis bagi Indonesia,
karena berbatasan langsung dengan dua negara yaitu Malaysia dan Brunei
Darussalam, di mana dua negara tersebut mempunyai tingkat kesejahteraan yang
lebih tinggi dibandingkan rakyat Kalimantan.
“Kalimantan
juga merupakan pulau yang dianggap sebagai paru-parunya dunia dengan luasan
hutan yang cukup besar,” ucapnya.
Kondisi tersebut, kata Teras Narang, menjadi
perhatian dan pemikiran bersama, sekaligus merupakan tantangan bagi
masing-masing pemerintah provinsi se Kalimantan.
Karena itu, forum ini merupakan salah satu wahana untuk menentukan kebijakan,
program dan kegiatan bersama yang akan dilakukan secara sinergis untuk
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat, sehingga pada saatnya
nanti jumlah penduduk miskin dapat ditekan seiring dengan makin meningkatnya
kesejahteraan masyarakat.
Dipaparkan, FKRP2RK merupakan salah satu wadah
untuk menentukan kebijakan, program dan kegiatan bersama yang akan dilakukan
secara sinergis untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Kalimantan.
Menurut Gubernur, kerja sama antar provinsi di Kalimantan sangat diperlukan dalam rangka mengembangkan
potensi masing-masing daerah dan sekaligus dukungan dari daerah yang sudah maju
kepada daerah yang masih tertinggal.
Karena dukungan daerah yang sudah maju kepada daerah tetangga yang belum
dan sedang berkembang, akan memberikan dampak bagi kemajuan daerah tetangganya
sekaligus berdampak tidak langsung terhadap daerah itu sendiri.
“Potensi-potensi lokal yang
dimiliki masing-masing daerah, harus terus dikembangkan dan tidak menutup
kemungkinan untuk ditularkan atau diadopsikan kepada daerah tetangganya, hingga
kita harapkan memberikan dampak kepada kesejahteraan masyarakat Kalimantan,” jelas Teras Narang.
Dalam rangkaian acara ini, juga dilaksanakan
penandatanganan naskah penyerahan koordinator FKRP2RK dari semula dipegang oleh Gubernur Kalimantan Tengah, kepada
Gubernur Kalimantan Barat. sya
0 komentar:
Posting Komentar