Jumat, 04 Februari 2011

Teras: Kalimantan Tertinggal

Teras Narang
PALANGKA RAYA – Pembangunan di Pulau Kalimantan selama kurang lebih 66 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, dibandingkan pembangunan di pulau-pulau lain di belahan Indonesia Bagian Barat, relatif tertinggal, apalagi bila dibandingkan dengan kondisi di Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Pulau Kalimantan sudah banyak memberikan sumbangan dalam pembangunan Republik Indonesia melalui kekayaan sumber daya alam yang di eksploitasi, akan tetapi hanya sebagian kecil dari hasil eksploitasi tersebut yang kembali dalam bentuk pembangunan di Pulau Kalimantan.
Hal itu diungkapkan Gubernur Kalteng, Agustin Teras Narang pada  acara serah terima Koordinator Forum Koordinasi Revitalisasi Percepatan Pembangunan Regional Kalimantan (FKRP2RK), sekaligus evaluasi dan diskusi di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (2/2).
“Dari hasil pemanfaatan potensi sumber daya alam (SDA) tersebut, wilayah Kalimantan cukup berperan dalam perolehan devisa yang mampu memberikan kontribusi cukup besar terhadap penerimaan negara. Namun sangat disayangkan, hasil eksploitasi dan pemanfaatan potensi SDA yang melimpah tersebut belum banyak pengaruhnya terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan,” jelasnya.
Kalimantan mempunyai arti strategis bagi Indonesia bahkan dunia. Kalimantan kaya SDA, mempunyai letak strategis bagi Indonesia, karena berbatasan langsung dengan dua negara yaitu Malaysia dan Brunei Darussalam, di mana dua negara tersebut mempunyai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi dibandingkan rakyat Kalimantan.
“Kalimantan juga merupakan pulau yang dianggap sebagai paru-parunya dunia dengan luasan hutan yang cukup besar,” ucapnya.
Kondisi tersebut, kata Teras Narang, menjadi perhatian dan pemikiran bersama, sekaligus merupakan tantangan bagi masing-masing pemerintah provinsi se Kalimantan. Karena itu, forum ini merupakan salah satu wahana untuk menentukan kebijakan, program dan kegiatan bersama yang akan dilakukan secara sinergis untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat, sehingga pada saatnya nanti jumlah penduduk miskin dapat ditekan seiring dengan makin meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
Dipaparkan, FKRP2RK merupakan salah satu wadah untuk menentukan kebijakan, program dan kegiatan bersama yang akan dilakukan secara sinergis untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Kalimantan.
Menurut Gubernur, kerja sama antar provinsi di Kalimantan sangat diperlukan dalam rangka mengembangkan potensi masing-masing daerah dan sekaligus dukungan dari daerah yang sudah maju kepada daerah yang masih tertinggal.  Karena dukungan daerah yang sudah maju kepada daerah tetangga yang belum dan sedang berkembang, akan memberikan dampak bagi kemajuan daerah tetangganya sekaligus berdampak tidak langsung terhadap daerah itu sendiri.
“Potensi-potensi lokal yang dimiliki masing-masing daerah, harus terus dikembangkan dan tidak menutup kemungkinan untuk ditularkan atau diadopsikan kepada daerah tetangganya, hingga kita harapkan memberikan dampak kepada kesejahteraan masyarakat Kalimantan,” jelas Teras Narang.
Dalam rangkaian acara ini, juga dilaksanakan penandatanganan naskah penyerahan koordinator FKRP2RK dari semula dipegang oleh Gubernur Kalimantan Tengah, kepada Gubernur Kalimantan Barat. sya

0 komentar:

Posting Komentar