SAMPIT - Perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Buana Arta Sejahtera (BAS) jadi sasaran pertama Pansus Sawit DPRD Kotawaringin Timur. Menurut rencana Rabu (6/7), Pansus bergerak ke perkebunan tersebut.
Sebenarnya, penelusuran ke PT BAS dilakukan hari ini, namun, pansus masih menghadapi kendala karena data belum didapat dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sampit. Akhirnya diputuskan pansus bergerak ke PT BAS ditunda Rabu (6/7).
“Rabu ini kami akan turun ke lapangan. Target pertama kami adalah PT Buana Arta Sejahtera yang berlokasi di Desa Biru Maju, Kecamatan Telawang, Kotim,” ujar Ketua Pansus, Kemicson Tarung.
Menurut Kemicson, pihaknya akan menelusuri dan menindaklanjuti laporan yang berasal dari masyarakat. PT BAS, menurutnya, termasuk perusahaan sawit yang banyak dilaporkan warga ke DPRD terkait pelanggaran. Itulah sebabnya, pansus menjadikan BAS sebagai sasaran pertama.
“Langkah awal ke PT BAS dulu. Masalahnya cukup banyak, baik administrasinya, sengketa dengan masyarakat, belum lagi persoalan hak guna usaha (HGU). Nanti akan kita cek dengan melakukan pengukuran kembali di lokasi. Kami pastikan, Rabu tim pansus sudah jalan kendati data dari BPN belum didapatkan,” jelas Kemicson.
Dia berharap semua anggota pansus dapat bekerja sama dengan baik. Sebab, mereka tak punya waktu bergerak yang cukup panjang. “Waktu kita hanya dua bulan saja. Sementara target kita cukup banyak,” katanya.
Kemicson menyatakan dengan pengalaman pada pansus terdahulu, dia berharap pansus jilid II ini bisa bekerja dengan cepat. Rekomendasi hasil pansus pun dijanjikannya akan diserahkan ke pihak yudikatif sehingga bisa ditindaklanjuti dari jalur hukum.emi
0 komentar:
Posting Komentar