PALANGKA RAYA – Ini bukti amburadulnya administrasi perhubungan di Kalimantan Tengah. Meski sudah lama berfungsi, status terminal Bundaran Burung ternyata tak jelas sama sekali. Bahkan saat sekarang ketika hendak ditutup, terminal itu tetap tanpa status.
Karena statusnya tidak jelas itulah, pemerintah provinsi Kalteng berencana melakukan penutupan terhadap terminal di kawasan Jalan RTA Milono km 5 itu. Pasalnya, hingga kini, terminal yang sudah difungsikan sebagai pemberhentian sejumlah bus atau mikrobus antarkota, belum juga mendapat pengakuan status dari Kementerian Perhubungan.
“Rencana penutupan tersebut akan dilakukan setelah Terminal AKAP yang ada di Jalan Mahir Mahar dioperasikan,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan M Hatta melalui Kepala Seksi Prasarana, Pengawasan dan Pengamanan Jalan Bidang Transportasi Jalan, Victor Marbun kepada wartawan, di Palangka Raya, belum lama ini.
Menurutnya, status Terminal Bundaran Burung tidak ada kejelasan apakah terminal antar kota antar provinsi (AKAP) atau terminal antar kota dalam provinsi (AKDP). Hal tersebut dikarenakan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan tidak mengakui status terminal tersebut.
Dikatakan, Terminal Bundaran sendiri awalnya didirikan pihak Organda karena waktu itu Palangka Raya masih belum mempunyai terminal AKAP, sehingga keberadaannya hanya bersifat sementara sambil menunggu kebijakan untuk pembangunan terminal AKAP yang resmi.
Akan tetapi, jelasnya, hingga saat ini keberadaan terminal tersebut menjadi terminal bayangan di mana seluruh bus AKAP dan AKDP maupun pemilik trayek travel berbagai tujuan memanfaatkan terminal tersebut sebagai tempat persinggahan, sehingga lokasi tersebut dikenal masyarakat luas sebagai terminal.
Dalam perencanaan pembangunan terminal AKAP yang ada di Mahir Mahar, jelas Victor, pihak Dishub Kota dan Provinsi Kalteng sepakat akan memusatkan berbagai aktivitas angkutan penumpang di terminal baru tersebut di mana statusnya sudah mendapatkan pengakuan dari Kementerian Perhubungan.
“Jika terminal AKAP tersebut beroperasi, secara otomatis akan dilakukan penutupan terhadap Terminal Bundaran Burung tersebut,” ujarnya.
Pengerjaan terminal AKAP sendiri sudah memasuki tahap akhir, di mana anggaran yang tersalur ke terminal tersebut sudah mencapai Rp 50,7 miliar yang diambil dari APBN, APBD I dan II. Pengerjaan terminal tersebut saat ini tinggal membuat sistem penerangan yang direncanakan akan menggunakan generator sebelum mendapatkan sambungan listrik dari PLN.
Dijelaskan, pengerjaan terminal AKAP tersebut sudah hampir selesai dan direncanakan akan dioperasionalkan September mendatang bertepatan dengan peresmian sekaligus peringatan Hari Bhakti Perhubungan. Setelah itu, pengerjaan akan tetap dilanjutkan dengan melakukan pengurukan di halaman belakang terminal sebagai tempat parkir armada angkutan penumpang. mhs
0 komentar:
Posting Komentar